Padaaudit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT.
Laporan Audit Manajemen Pt Kimia Farma My Skripsi from Pengertian Audit Manajemen Audit manajemen adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan terhadap sistem manajemen perusahaan untuk menentukan apakah sistem tersebut efektif dan efisien. Tujuan Audit Manajemen Tujuan dari audit manajemen adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem manajemen perusahaan serta mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan dalam sistem tersebut. Laporan audit manajemen PT Kimia Farma merupakan laporan yang berisi hasil evaluasi terhadap sistem manajemen perusahaan tersebut. Laporan ini dibuat oleh tim auditor yang terdiri dari para ahli di bidang manajemen. Hasil Audit Manajemen PT Kimia Farma Berdasarkan hasil audit manajemen PT Kimia Farma, sistem manajemen perusahaan tersebut terbukti efektif dan efisien. Namun, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Rekomendasi Perbaikan Tim auditor merekomendasikan beberapa perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT Kimia Farma, antara lain meningkatkan pengawasan terhadap karyawan, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya perusahaan. Implementasi Perbaikan PT Kimia Farma kemudian melakukan implementasi perbaikan berdasarkan rekomendasi dari tim auditor. Perusahaan ini berhasil meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam bisnisnya. Manfaat Audit Manajemen Melalui audit manajemen, perusahaan dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam sistem manajemen yang digunakan. Dengan mengetahui hal tersebut, perusahaan dapat melakukan perbaikan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bisnisnya. Kesimpulan Laporan audit manajemen PT Kimia Farma merupakan evaluasi terhadap sistem manajemen perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil audit, PT Kimia Farma berhasil meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam bisnisnya. Audit manajemen memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bisnisnya. Skandalkasus audit yang pernah terjadi pada PT Kimia Farma, salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM).
Laporan Audit Manajemen Pt Kimia Farma - Definisi Audit Audit atau pemeriksaan dalam arti evaluasi bermakna luas dari suatu organisasi sistem proses. Akan tetapi Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba. Komite Audit PT Kimia Farma Persero Tbk Direksi Kimia Farma audit manajemen pt kimia farma. Akan tetapi Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan. Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1817. Laporan Tahunan - Kimia Farma - BUMN Farmasi Terbesar di Indonesia Bahasa English. SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. Pdf Pt Kimia Farma Tbk Putri Ramadhayanti Purwantoro Academia Edu From Contoh proposal skripsi hukum perdata tentang perjanjian Contoh proposal tesis hukum administrasi negara Contoh report text yang bagus Contoh proposal skripsi hukum ekonomi syariah pdf Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1817. Laporan audit pt kimia farma. Dalam rangka memperluas pangsa di pasar farmasi nasional dan internasional perseroan senantiasa memastikan bahwa seluruh cabang. Komite Audit PT Kimia Farma Persero Tbk Direksi Kimia Farma Apotek. Tak jarang juga manajemen berusaha agar laporan keuangan memiliki laba yang baik atau yang meningkat dan pastinya ini akan menjadi informasi yang menyesatkan bagi masyarakat luas jika laba yang dihasilkan perusahaan dinaikkan dari yang sesungguhnya. Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi tersebut. Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 28 Desember 2020. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Putri Ramadhayanti 15919056 Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. STUDI KASUS AUDIT KIMIA FARMA. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Source PT KIMIA FARMA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Catatan Tidak Audit Audit Rp Rp A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 3h 3i 3t 4 432574515678 647683951012 Piutang usaha Pihak - pihak berelasi 3i 3j 3t 5 19 61952750755 58755829680. Tembusan kepada Direktur unit manajemen terkait. PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Laporan triwulanan kegiatan Satuan Pengawasan Intern yang meliputi realisasi rencana kerja tahunan dan pemantauan tindak lanjutnya. Putri Ramadhayanti 15919056 Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Source Putri Ramadhayanti 15919056 Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. SHINTA NJONJO SOETANTO DANIEL SUGAMA STEPHANUS. Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1817. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Source Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. Pada tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Source Pada audit tanggal 31 desember 2001 manajemen kimia farma melaporkan adanya laba bersih sebesar rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh hans tuanakotta mustofa htm. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. SHINTA NJONJO SOETANTO DANIEL SUGAMA STEPHANUS. PT KIMIA FARMA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Catatan Tidak Audit Audit Rp Rp A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 3h 3i 3t 4 432574515678 647683951012 Piutang usaha Pihak - pihak berelasi 3i 3j 3t 5 19 61952750755 58755829680. Komite Audit PT Kimia Farma Persero Tbk Direksi Kimia Farma Apotek. Source Pada audit tanggal 31 desember 2001 Manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar RP132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Pada audit tanggal 31 desember 2001 Manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar RP132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Manipulasi Laporan Keuangan PT. Source Laporan Tahunan - Kimia Farma - BUMN Farmasi Terbesar di Indonesia Bahasa English. Studi Kasus Manipulasi Laporan Keuangan PT KIMIA FARMA Tbk Jeffri Sugianto Daniel Sugama Stephanus Program Studi Akuntani Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Ma Chung Malang - 2009 Pokok Permasalahan Pokokpermasalahan dari PT Kimia Farma Tbk adalah adanya penggelembungan laba bersih pada laporan keuangan PT Kimia Farma pada tahun 2001. Dalam rangka memperluas pangsa di pasar farmasi nasional dan internasional perseroan senantiasa memastikan bahwa seluruh cabang. SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. Pada tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Source Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di indonesia. Manipulasi Laporan Keuangan PT. Pada tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Pak saya ingin download laporan keuangan Tahunan PT. Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1817. Source Karena laporan keuangan ini penting sebagai bahan penelitian saya. SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. Studi Kasus Manipulasi Laporan Keuangan PT KIMIA FARMA Tbk Jeffri Sugianto Daniel Sugama Stephanus Program Studi Akuntani Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Ma Chung Malang - 2009 Pokok Permasalahan Pokokpermasalahan dari PT Kimia Farma Tbk adalah adanya penggelembungan laba bersih pada laporan keuangan PT Kimia Farma pada tahun 2001. Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi tersebut. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Source Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Tembusan kepada Direktur unit manajemen terkait. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 28 Desember 2020. Definisi Audit Audit atau pemeriksaan dalam arti evaluasi bermakna luas dari suatu organisasi sistem proses. Source Tembusan kepada Direktur unit manajemen terkait. Putri Ramadhayanti 15919056 Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Pada audit tanggal 31 desember 2001 manajemen kimia farma melaporkan adanya laba bersih sebesar rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh hans tuanakotta mustofa htm. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. Source Studi Kasus Manipulasi Laporan Keuangan PT KIMIA FARMA Tbk Jeffri Sugianto Daniel Sugama Stephanus Program Studi Akuntani Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Ma Chung Malang - 2009 Pokok Permasalahan Pokokpermasalahan dari PT Kimia Farma Tbk adalah adanya penggelembungan laba bersih pada laporan keuangan PT Kimia Farma pada tahun 2001. Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di indonesia. Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi tersebut. Kimia Farma Tbk 1. PT KIMIA FARMA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Catatan Tidak Audit Audit Rp Rp A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 3h 3i 3t 4 432574515678 647683951012 Piutang usaha Pihak - pihak berelasi 3i 3j 3t 5 19 61952750755 58755829680. Source PT KIMIA FARMA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Catatan Tidak Audit Audit Rp Rp A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 3h 3i 3t 4 432574515678 647683951012 Piutang usaha Pihak - pihak berelasi 3i 3j 3t 5 19 61952750755 58755829680. Laporan Tahunan - Kimia Farma - BUMN Farmasi Terbesar di Indonesia Bahasa English. Pada tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. SHINTA NJONJO SOETANTO DANIEL SUGAMA STEPHANUS. Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi tersebut. Source SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Kimia Farma Tbk 1. Laporan audit pt kimia farma. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Source Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi tersebut. Putri Ramadhayanti 15919056 Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Tembusan kepada Direktur unit manajemen terkait. Laporan audit pt kimia farma. Source Kimia Farma Tahun 2010 tp diminta sandi apa boleh saya minta kata sandi tersebut. Putri Ramadhayanti 15919056 Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Akan tetapi Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Source Pada tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM. Pada audit tanggal 31 Desember 2001 manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta Mustofa HTM. Tak jarang juga manajemen berusaha agar laporan keuangan memiliki laba yang baik atau yang meningkat dan pastinya ini akan menjadi informasi yang menyesatkan bagi masyarakat luas jika laba yang dihasilkan perusahaan dinaikkan dari yang sesungguhnya. Karena laporan keuangan ini penting sebagai bahan penelitian saya. Source SKANDAL MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. Dalam rangka memperluas pangsa di pasar farmasi nasional dan internasional perseroan senantiasa memastikan bahwa seluruh cabang. Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. SHINTA NJONJO SOETANTO DANIEL SUGAMA STEPHANUS. Akan tetapi Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba. Source PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia pemerintah di Indonesia. PT KIMIA FARMA PERSERO TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 31 MARET 2017 31 Maret 2017 31 Desember 2016 Catatan Tidak Audit Audit Rp Rp A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 3h 3i 3t 4 432574515678 647683951012 Piutang usaha Pihak - pihak berelasi 3i 3j 3t 5 19 61952750755 58755829680. Permasalahan PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pak saya ingin download laporan keuangan Tahunan PT. Akan tetapi Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa. This site is an open community for users to share their favorite wallpapers on the internet, all images or pictures in this website are for personal wallpaper use only, it is stricly prohibited to use this wallpaper for commercial purposes, if you are the author and find this image is shared without your permission, please kindly raise a DMCA report to Us. If you find this site beneficial, please support us by sharing this posts to your favorite social media accounts like Facebook, Instagram and so on or you can also save this blog page with the title laporan audit manajemen pt kimia farma by using Ctrl + D for devices a laptop with a Windows operating system or Command + D for laptops with an Apple operating system. If you use a smartphone, you can also use the drawer menu of the browser you are using. Whether it’s a Windows, Mac, iOS or Android operating system, you will still be able to bookmark this website.
EvaluasiManajemen Risiko Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk – Plant Watudakon) Novia Dwi Setyaningrum1, Suprapto2, Ari Kusyanti3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1noviiawilson@gmail.com, 2spttif@ub.ac.id, 3ari.kusyanti@
This article aims to determine the financial performance of PT Kimia Farma based on financial statement analysis and DGT benchmark analysis according to SE-96/PJ/2009 regarding the Total Benchmarking Ratio and its Utilization. Financial statement analysis is the process of analyzing financial statements used by users of financial statements for decision making. Benchmarking is the process of comparing the financial performance of similar companies with certain ratios to determine whether the company is fair or not. The method used in this study is a qualitative method with secondary data in the form of financial statement data sourced from the Indonesia Stock Exchange IDX. The financial statements used are the 2019-2021 financial statements before, during, and after the Covid-19 pandemic took place. What is meant by post-pandemic is when the Covid-19 rate begins to decline from its peak in 2021. The results show that there is a significant increase, but it is far from efficient. Under these circumstances, PT Kimia Farma's financial performance should be better because it is engaged in the pharmaceutical industry. So that there is a need for continuous evaluation regarding why the company cannot show satisfactory financial performance. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Kimia Farma berdasarkan analisa laporan keuangan dan analisa benchmark DJP menurut SE-96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk Pemanfaatannya. Analisa laporan keuangan adalah proses analisis terhadap laporan keuangan yang digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Benchmarking adalah proses pembandingan kinerja keuangan terhadap perusahaan sejenis dengan rasio-rasio tertentu untuk menentukan apakah perusahaan tersebut wajar atau tidak wajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan data sekunder berupa data laporan keuangan yang bersumber dari bursa efek Indonesia BEI. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2019-2021 pada saat sebelum, saat, dan sesudah pandemi Covid-19 berlangsung. Yang dimaksud sesudah pandemi, yaitu saat tingkat Covid-19 mulai menurun dari puncaknya pada tahun 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan, tetapi jauh dari kata efisien. Dalam keadaan tersebut seharusnya kinerja keuangan PT Kimia Farma dapat lebih baik karena bergerak di bidang industri farmasi. Sehingga perlu adanya evaluasi yang berlanjut terkait mengapa perusahaan tersebut tidak dapat menunjukkan kinerja keuangan yang memuaskan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 229 ANALISA LAPORAN KEUANGAN DAN BENCHMARK PERPAJAKAN STUDI KASUS PT KIMIA FARMA TBK TAHUN 2019-2021 Gidion Samuel Manurung1; Hafidz Taqullah Rahman2; Lisa Fitri Lestari3; Luqman Fajri4; Muhamad Wildan Candra Malo5; Naufal Rafif Kusuma Putra6; Nigella Sativa Laksonoputra7; Putu Arya Wahyu Prebawa8; Raihan Dhiya Ulhaq9; Ristanti Khusnul Khosafiah10; Teta Dirgantara Jusikusuma11; Wahyu Kartika Aji12; Wahyu Pamungkas13; Yudit Yuditama14; Suparna Wijaya 15 1 2301190326_gidion Politeknik Keuangan Negara STAN 22301190386_hafidz Politeknik Keuangan Negara STAN 32301190384_lisa Politeknik Keuangan Negara STAN 42301190195_luqman Politeknik Keuangan Negara STAN 52301190586_wildan Politeknik Keuangan Negara STAN 62301190372_naufal Politeknik Keuangan Negara STAN 72301190417_nigella Politeknik Keuangan Negara STAN 82301190327_putu Politeknik Keuangan Negara STAN 92301190539_raihan Politeknik Keuangan Negara STAN 102301190415_ristanti Politeknik Keuangan Negara STAN 112301190325_teta Politeknik Keuangan Negara STAN 122301190456_wahyu Politeknik Keuangan Negara STAN 132301190424_wahyu Politeknik Keuangan Negara STAN 142301190536_yudit Politeknik Keuangan Negara STAN 15sprnwijaya Politeknik Keuangan Negara STAN* * untuk penulis korespondensi Abstract This article aims to determine the financial performance of PT Kimia Farma based on financial statement analysis and DGT benchmark analysis according to SE-96/PJ/2009 regarding the Total Benchmarking Ratio and its Utilization. Financial statement analysis is the process of analyzing financial statements used by users of financial statements for decision making. Benchmarking is the process of comparing the financial performance of similar companies with certain ratios to determine whether the company is fair or not. The method used in this study is a qualitative method with secondary data in the form of financial statement data sourced from the Indonesia Stock Exchange IDX. The financial statements used are the 2019-2021 financial statements before, during, and after the Covid-19 pandemic took place. What is meant by post-pandemic is when the Covid-19 rate begins to decline from its peak in 2021. The results show that there is a significant increase, but it is far from efficient. Under these circumstances, PT Kimia Farma's financial performance should be better because it is engaged in the pharmaceutical industry. So that there is a need for continuous evaluation regarding why the company cannot show satisfactory financial performance. Keywords Financial performance, Financial statement, Taxation benchmarking Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Kimia Farma berdasarkan analisa laporan keuangan dan analisa benchmark DJP menurut SE-96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk Pemanfaatannya. Analisa laporan keuangan adalah proses analisis terhadap laporan keuangan yang digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Benchmarking adalah proses pembandingan kinerja keuangan terhadap perusahaan sejenis dengan rasio-rasio tertentu untuk menentukan apakah perusahaan tersebut wajar atau tidak wajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan data sekunder berupa data laporan keuangan yang bersumber dari bursa efek Indonesia BEI. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2019-2021 pada saat sebelum, saat, dan sesudah pandemi Covid-19 berlangsung. Yang dimaksud sesudah pandemi, yaitu saat tingkat Covid-19 mulai menurun dari puncaknya pada tahun 2021. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan, tetapi jauh dari kata efisien. Dalam keadaan tersebut seharusnya kinerja keuangan PT Kimia Farma dapat lebih baik karena bergerak di bidang industri farmasi. Sehingga perlu adanya evaluasi yang berlanjut terkait mengapa perusahaan tersebut tidak dapat menunjukkan kinerja keuangan yang memuaskan. Kata Kunci Laporan keuangan, Kinerja keuangan, Benchmarking Perpajakan EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 230 PENDAHULUAN Virus SARS-CoV-2 atau biasa disebut Covid-19 ditemukan pertama kali di Tiongkok tepatnya Kota Wuhan kemudian mewabah ke seluruh penjuru dunia, dan kemudian wabah tersebut ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization WHO, Virus ini telah menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan lebih dari 178 juta kasus yang dikonfirmasi dan 3,9 juta kematian pada Juni 2021. Indonesia termasuk dalam negara yang terdampak virus Covid-19. Wabah tersebut terdeteksi masuk ke indonesia pertama kali tanggal 2 Maret 2020. Pandemi terdeteksi pertama kali dari daerah Depok dan kemudian menyebar hingga daerah Jawa Timur dan pulau lainnya. Kota Jakarta yang menjadi ibu kota dan memiliki aktivitas ekonomi yang tinggi termasuk dalam peringkat teratas daerah yang terpapar virus Covid-19. Pandemi tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan, namun juga pada berbagai bidang lainnya termasuk bidang ekonomi. Pada tahun 2020 dimana pandemi mulai terjadi, Indonesia mengalami kontraksi ekonomi hingga -2,07%. Hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan terhadap perusahaan di seluruh Indonesia menyatakan bahwa 88% perusahaan mencatatkan rugi pada masa pandemi Kementerian Ketanagakerjaaan, 2020. Beberapa industri yang paling terdampak negatif oleh Covid-19 di antaranya industri makanan dan minuman, industri jasa, dan industri transportasi. Namun di sisi lain terdapat industri yang justru tumbuh di masa pandemi, salah satunya yaitu industri kesehatan dan farmasi. Pemerintah Indonesia menetapkan berbagai kebijakan dalam rangka menerapkan protokol kesehatan bertujuan meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Kebijakan tersebut seperti mewajibkan masyarakat untuk menjaga jarak, membatasi aktivitas luar ruangan, memberikan bantuan ekonomi dan pemberian vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kebijakan tersebut termasuk dalam upaya represif pemerintah Indonesia dalam mengatasi penyebaran virus dan membentuk kekebalan komunitas yang luas. Di tengah pandemi hal yang paling dibutuhkan oleh semua kalangan adalah alat-alat medis serta vaksin sehingga Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dengan berbagai cara termasuk mengimpor vaksin untuk menjamin kesehatan masyarakat dalam jangka panjang. Pemerintah juga menunjuk perusahaan sektor farmasi yang diberi wewenang melakukan pengadaan vaksin Covid-19 sehingga terjadi pemerataan distribusi vaksin di Indonesia. PT Bio Farma merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang farmasi yang diberikan amanah oleh Presiden Joko Widodo sehingga memiliki tanggung jawab utama dalam ketersediaan kebutuhan kesehatan dan peralatan medis ketika terjadi pandemi di Indonesia khususnya vaksin Covid-19. Keputusan tersebut sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 ayat 1 Peraturan Presiden Pepres Nomor 99 Tahun 2020 Tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19. Dalam mendukung dan membantu menyediakan vaksin, PT Bio Farma melibatkan anak perusahaannya yaitu PT Kimia Farma Tbk dan PT Indonesia Farma Tbk. Kedua perusahaan tersebut menjalankan tugas distribusi vaksin Covid-19 yang telah diproduksi oleh Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma Tbk. PT Kimia Farma Tbk. KAEF yang menjadi salah satu perusahaan penyedia vaksin Covid-19 menunjukkan kontras dengan perusahaan lainnya yang mengalami kontraksi ekonomi di masa pandemi ini. Pada masa pandemi saat banyak perusahaan mencatatkan penurunan penjualan dan kerugian pada laporan keuangannya, PT Kimia Farma mampu melakukan kenaikan penjualan dari Rp10,01 triliun di tahun 2020 menjadi Rp12,86 triliun di tahun 2021 atau sebesar 28,50% kenaikan penjualan neto. Sementara itu kenaikan laba jauh lebih tinggi yaitu dari Rp20,43 miliar di tahun 2020 menjadi Rp289,89 miliar di tahun 2021 atau sebesar Kondisi ini tidak mengherankan mengingat kebutuhan dan permintaan akan produk pandemi terutama vaksin sangat besar sehingga berpengaruh positif terhadap penjualan dan laba PT Kimia Farma. Menurut Laporan Direksi PT Kimia Farma, peningkatan kinerja EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 231 keuangan juga dipengaruhi oleh optimalisasi kegiatan operasional, strategi penguatan kinerja keuangan, dan strategi permodalan. Kinerja keuangan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari tingkat penjualan dan laba, namun juga meliputi pos-pos lain dalam laporan keuangan. Salah satu cara yang digunakan untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisa laporan keuangan. Analisa laporan keuangan menurut Komariah 2016 bertujuan menguraikan pos-pos laporan keuangan agar lebih mudah dipahami dan mengetahui kondisi keuangan secara lebih dalam sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat. Salah satu komponen dalam melakukan analisa laporan keuangan adalah analisa keuangan yang terdiri dari analisa profitabilitas dan analisa rasio. Analisa profitabilitas dilakukan dengan metode analisa horizontal dan analisa vertikal, sedangkan analisa rasio dilakukan menggunakan analisa benchmarking. Analisa profitabilitas membantu menganalisa kemampuan PT Kimia Farma dalam menghasilkan laba, sedangkan analisa rasio dapat membantu menentukan tingkat risiko ketidakpatuhan pajak serta membandingkan kinerja keuangan PT Kimia Farma dengan perusahaan yang berada pada industri sejenis. Beberapa penelitian terdahulu meliputi penelitian oleh Laba et al 2022 dan Rachmi et al 2021 yang juga melakukan penelitian analisis laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk. Hasil penelitian Laba et al 2022 menyatakan bahwa rasio profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, maupun rasio aktivitas PT Kimia Farma pada tahun 2019 dan tahun 2020 berada pada kategori kurang baik. Sementara itu, penelitian Rachmi et al 2021 yang meneliti rasio keuangan PT Kimia Farma selama tahun 2016-2020 juga menyatakan hasil yang sama bahwa rasio-rasio keuangan PT Kimia Farma masih kurang baik. Hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan penjualan dan laba industri farmasi termasuk PT Kimia Farma selama pandemi Covid-19. Oleh karena itu, peneliti ingin menilai perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah adanya pandemi pada PT Kimia Farma sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatif pandemi terhadap kinerja keuangan perusahaan farmasi tersebut. Analisa terhadap laporan keuangan tahun 2019 dilakukan untuk melihat kinerja keuangan sebelum pandemi, sedangkan analisa terhadap laporan keuangan tahun 2020 dan tahun 2021 dilakukan untuk menilai kinerja keuangan selama pandemi Covid-19. Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang diambil yakni 1 Mengetahui kinerja keuangan PT Kimia Farma selama pandemi Covid-19 berdasarkan analisa laporan keuangan tahun 2019 sampai dengan 2021; dan 2 Mengetahui performa PT Kimia Farma dengan metode benchmarking terhadap laporan keuangan tahun 2019 sampai dengan 2021. KAJIAN PUSTAKA Gambaran Umum PT Kimia Farma PT. Kimia Farma Persero Tbk, adalah perusahaan di bidang farmasi dan pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. Holding Company PT. Kimia Farma Persero Tbk, menaungi beberapa anak perusahaan seperti PT. Kimia Farma Apotek, PT. Kimia Farma Trading & Distributing, PT. Kimia Farma Diagnostik, dan PT. Kimia Farma Plant Royyana, 2018. Kimia Farma merupakan perusahaan industri farmasi yang berdiri pertama kali di Indonesia. Kimia Farma didirikan pada tahun 1817 oleh Hindia Belanda dengan nama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Pada masa awal kemerdekaan tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan terhadap sejumlah perusahaan farmasi di Indonesia menjadi Perusahaan Negara Farmasi PNF sesuai kebijaksanaan nasionalisasi perusahaan eks Belanda. Pada tanggal 16 Agustus tahun 1971, PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Kimia Farma Persero Alnafisa, 2021. EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 232 Seiring berjalannya waktu terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pesaing PT. Kimia Farma Tbk seperti PT. Kalbe Farma Tbk dan PT. IndoFarma Tbk dimana kedua PT tersebut sama-sama bergerak dalam bidang ynag sama yaitu bidang “Industri Farmasi”. Total aset PT. Kalbe Farma pada tahun 2021 jauh lebih besar dari total aset perusahaan PT. Kimia Farma Tbk pada tahun yang sama. Total aset PT. Kalbe Farma Tbk sebesar Rp. 25,66 triliun Sedangkan total aset PT. IndoFarma Tbk adalah sebesar Rp. 1,95 triliun. sementara PT. Kimia Farma Tbk memiliki total aset yang jauh lebih kecil dari perusahaan lainnya, yaitu sebesar Rp. 17,76 miliar. Hal yang paling disorot oleh masyarakat umum adalah jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. PT. Kalbe Farma Tbk yang menjadi market leader mempunyai jumlah laba bersih yang paling besar yaitu sebesar Rp 3,20 triliun. PT. IndoFarma Tbk menempati posisi kedua dengan total laba bersih sebesar Rp. 985 juta. sedangkan PT. Kimia Farma Tbk menempati posisi terendah dari ketiga perusahaan ini dengan laba bersih sebesar Rp 289 juta. Banyaknya pesaing baru dan juga beragam pilihan obat-obatan yang tersedia di pasaran membuat PT Kimia Farma Tbk menerapkan beberapa strategi baru seperti menjual beberapa obatnya hanya di outlet resmi yang dimiliki PT Kimia Farma Tbk, hal ini tentu akan semakin menarik karena ketika konsumen mengunjungi outlet khusus Kimia Farma, maka konsumen juga akan melihat berbagai pilihan obat lain yang tersedia di sana. Ada berbagai macam vitamin untuk berbagai macam usia, ada juga berbagai pilihan obat untuk berbagai jenis penyakit dengan kisaran harga yang berbeda-beda tergantung dengan dosis yang tertera. Dengan begitu, konsumen bisa membeli obat yang mereka inginkan sekaligus membeli produk lain yang juga dijual disana dan keuntungan dari keduanya akan diperoleh seluruhnya. Di sisi lain upaya memproduksi produk standar sama dalam segala aspek dengan biaya unit yang sangat rendah. Dalam hal ini, seperti yang bisa dilihat dalam laporan keuangan PT. Kimia Farma tahun 2019 bahwa biaya pokok penjualan cenderung stabil dari tahun sebelumnya. Memang mengalami kenaikan namun kenaikan tersebut ter-cover dengan baik oleh pendapatan yang diterima, namun beban operasi pada tahun tersebut memang cukup besar jika dibandingkan tahun sebelumnya. Jika ditelaah lebih lanjut dalam catatan atas laporan keuangan CALK dari PT Kimia Farma Tbk, dapat dilihat bagaimana mereka mengakui pendapatan dan beban-bebannya. Analisa Laporan Keuangan Menurut Sundjaja dan Barlian 2003, laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan atau aktifitas perusahaan dengan pihakpihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktifitas tersebut. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan dimana biasanya sering dilakukan audit oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, atau lembaga lainnya dengan tujuan untuk memastikan akurasi dan untuk tujuan pajak, pembiayaan, atau investasi. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari 1. Laporan posisi keuangan Neraca 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan Menurut Harahap 2010, analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Jadi, secara sederhana analisis laporan keuangan adalah metode yang digunakan dalam pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan bertujuan untuk EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 233 1. mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu; 2. menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan; 3. mengetahui kelebihan dan kelemahan apa saja yang dimiliki perusahaan; 4. mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan, yang tentu saja berkaitan dengan posisi keuangan dan kinerja perusahaan; 5. mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi dalam suatu laporan keuangan. Selain itu, analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui utang terkini, menentukan margin keuntungan, memantau jumlah persediaan, menentukan utang terhadap ekuitas, dan memperkirakan peningkatan setiap pos laporan keuangan perusahaan seiring waktu Analisis laporan keuangan terdiri antara lain Analisis tren, Analisis common size, dan Analisis prosentase perubahan. Analisis tren atau yang sering juga disebut sebagai analisis time-series merupakan jenis analisis yang digunakan untuk melihat kinerja perusahaan dari satu waktu dibandingkan waktu yang lain. Metode yang digunakan dalam analisa tren adalah metode rasio laporan keuangan yang fungsinya membandingkan laporan keuangan yang sudah pernah dibuat pada tahun-tahun sebelumnya. Analisis common size digunakan dalam neraca dan/atau laporan rugi perusahaan. Setiap komponen pada laporan laba-rugi dibagi dengan penjualan lalu disajikan dalam persentase penjualan. Sedangkan, komponen neraca dibandingkan dengan total aset dan disajikan sebagai persentase total aset. Analisis prosentase perubahan merupakan analisis yang paling baik dan akurat karena terdiri dari penghitungan tingkat pertumbuhan pada tiap komponen laporan laba-rugi maupun komponen neraca terhadap tahun dasar pembuatannya. Analisa Vertikal Menurut Prastowo dan Juliati 2008, metode analisis vertikal atau statis, adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun atau periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun atau periode yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis persentase per komponen, analisis rasio, dan analisis impas. Analisis vertikal memiliki beberapa keunggulan yaitu 1. Menunjukkan bagian yang paling signifikan 2. Mengetahui alasan/hal yang paling penting dari prosentase hasil yang paling besar 3. Mengetahui alasan/hal atas suatu pos yang telah berubah 4. Mengetahui perbandingan antara kenyataan performance perusahaan dengan ekspektasi atas kinerjanya. Akan tetapi, analisis juga memiliki kekurangan yaitu tidak bisa digunakan untuk menganalisis dan membandingkan perkembangan pada periode yang berbeda karena hanya bersifat statis atau hanya satu periode yang sama. Oleh karena itu, hasil analisis menjadi kurang lengkap apabila hanya menggunakan analisis vertikal. Analisa Horizontal Analisa horizontal merupakan salah satu metode analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari beberapa periode, analisa horizontal juga sering disebut sebagai analisa dinamis. Perbandingan laporan keuangan beberapa periode dapat memperoleh hasil analisa yang lebih memuaskan karena dapat mengetahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut Hidayat, 2018. Tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan dapat dianalisa dengan melihat kecenderungan naik, turun, maupun tetap nilai dari laporan keuangan Harahap 2016. Menurut Hidayat 2018 metode analisa horizontal dapat ditunjukkan dengan 1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah. 2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah. 3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 234 4. Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio 5. Dinyatakan dalam prosentase dari total. Metode perbandingan laporan beberapa periode dengan analisa horizontal dapat dipadukan dengan metode analisa lainnya seperti metode rasio dan metode analisa common size. Perbandingan antar periode akan menambah informasi mengenai perubahan keadaan keuangan perusahaan di tiap periodenya. Analisa Rasio Menurut Sugiono & Untung 2008, analisa rasio merupakan analisa yang memanfaatkan angka yang menunjukkan hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan yang dinyatakan dalam bentuk matematis sederhana. Rasio tersebut menurut Hidayat 2018 dirancang untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam mengevaluasi serta mengidentifikasi laporan keuangan dengan melihat kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Selain itu, rasio laporan keuangan dapat juga digunakan sebagai alat pembanding posisi perusahan dibandingkan dengan perusahaan pesaingnya. Analisa rasio dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan baik secara internal maupun eksternal, sehingga menyebabkan tujuan dan fungsi dari analisa rasio beragam. Analisa rasio dapat dianalisa menggunakan 2 cara yaitu dengan analisa horizontal serta analisa vertikal Sugiono & Untung 2008. Kategori rasio-rasio dalam laporan keuangan dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Menurut Hidayat 2018 bagian rasio dapat dibagi menjadi 5 lima bagian. a Rasio likuiditas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban jangka pendek perusahaan. b Rasio solvabilitas/leverage Rasio yang mengukur tingkat pembiayaan perusahaan menggunakan hutang serta memberikan gambaran mengenai sumber dana dan perbandingan modal perusahaan c Rasio aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan efektivitas perusahaan, menunjukan mengenai efektivitas penggunaan sumber daya perusahaan seperti pemanfaatan aktiva perusahaan yang digunakan. d Rasio profitabilitas Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan mengukur efektivitas manajemen yang dilihat dari tingkat keuntungan penjualan atau imbal hasil dari investasi. e Rasio pasar. Merupakan sekumpulan rasio yang berhubungan dengan kinerja saham perusahaan, mulai dari nilai buku per lembar, nilai pasar, dan perbandingannya dengan laba perusahaan. Penggunaan bagian-bagian rasio akan bergantung kepada tujuan analisa rasio dilakukan sesuai dengan kepentingan penganalisa. Kreditur jangka pendek akan menekankan penilaian kemampuan pembayaran perusahaan secara jangka pendek melalui rasio likuiditas, sedangkan para pemegang saham akan menilai berbagai aspek perusahaan secara keseluruhan seperti profitabilitas, likuiditas, dan tingkat pengembalian investasi dari perusahaan. Kombinasi rasio yang digunakan akan menyesuaikan tujuan penganalisa yang menyebabkan kombinasi rasio akan beragam di setiap kasusnya. Analisa Benchmark Benchmark merupakan metode yang dapat digunakan untuk menilai kewajaran kinerja keuangan dengan menggunakan alat bantu berupa rasio. Dalam hal perpajakan, Direktorat Jenderal Pajak memiliki rasio benchmark yang sudah ditetapkan dan biasanya digunakan oleh EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 235 petugas pajak untuk meninjau kinerja keuangan terhadap kepatuhan perpajakan wajib pajak. Hasil analisa rasio dibandingkan dengan benchmark yang telah ditetapkan, tidak dapat dijadikan sebagai acuan utama yang menginterpretasikan kepatuhan wajib pajak sepenuhnya. Tetapi, benchmark yang digunakan merupakan situasi pada tahun pajak 2005 hingga 2007 sehingga perlu adanya pembaharuan dalam hal penetapan rasio benchmark oleh DJP. Rasio benchmark dalam SE-96/PJ/2009 yakni sebagai berikut. 1. Gross Profit Margin GPM yakni rasio antara laba kotor terhadap penjualan. 2. Operating Profit Margin OPM, yakni rasio antara laba bersih dari operasi terhadap penjualan. 3. Pretax Profit Margin PPM yakni rasio antara laba bersih sebelum dikenakan pajak penghasilan terhadap penjualan. 4. Corporate Tax to Turn Over Ratio CTTOR yakni rasio antara pajak penghasilan terutang terhadap penjualan. 5. Net Profit Margin NPM yakni rasio antara laba bersih setelah pajak penghasilan terhadap penjualan. 6. Dividend Payout Ratio DPR yakni rasio antara jumlah dividen tunai yang dibayarkan terhadap laba bersih setelah pajak. 7. Rasio PPN Masukan pn, yaitu rasio antara jumlah PPN Masukan yang dikreditkan dalam satu tahun pajak terhadap Penjualan, tidak termasuk pajak masukan yang dikreditkan dari transaksi antar cabang. 8. Rasio biaya gaji terhadap penjualan g. 9. Rasio biaya bunga terhadap penjualan b. 10. Rasio biaya sewa terhadap penjualan s. 11. Rasio biaya penyusutan terhadap penjualan py. 12. Rasio "input antara" lainnya terhadap penjualan. 13. Rasio penghasilan luar usaha terhadap penjualan pl. 14. Rasio biaya luar usaha terhadap penjualan bl. 15. Selisih persediaan sp. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kuantitatif yaitu dengan analisa terhadap data statistik laporan keuangan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari laman Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk. Tahun 2019-2021. HASIL DAN PEMBAHASAN Setiap pengambilan keputusan, terutama dalam hal ekonomi pasti memerlukan beberapa instrumen agar keputusan yang diambil minimal tidak merugikan atau bahkan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai, seperti memperoleh keuntungan, mengembangkan bisnis atau ekspansi, dan yang lainnya. Salah satu instrumen atau alat yang membantu dalam pengambilan keputusan tersebut adalah analisa laporan keuangan ALK. Selain itu, analisa berupa benchmark juga kerap digunakan untuk menilai apakah perusahaan tersebut memiliki nilai yang wajar dengan usaha sejenis lainnya. Dalam hal benchmarking menggunakan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk Pemanfaatannya yang di dalamnya terdapat beberapa rasio keuangan yang telah disusun oleh Direktorat Jenderal Pajak DJP atas beberapa usaha dengan pengklasifikasian usaha sejenis. EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 236 Analisa laporan keuangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio, analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis benchmark terhadap laporan keuangan PT Kimia Farma tahun 2019-2021. Berikut adalah pembahasannya. Analisa Laporan Keuangan Dalam proses analisa laporan keuangan terdapat beberapa proses analisis, yaitu analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis rasio. Kinerja keuangan PT Kimia Farma dapat dilihat perubahannya dari waktu ke waktu melalui proses analisis ini. Berikut adalah ulasannya. Analisis Horizontal Berdasarkan analisis horizontal, kinerja keuangan PT Kimia Farma memperoleh hasil yang signifikan. Hal ini dapat dilihat di tabel berikut dalam ribuan rupiah. selisih kurs mata uang asing-neto manfaat beban pajak penghasilan Penjualan atau sales oleh perusahaan yang dihasilkan setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2019 hingga 2020 terdapat peningkatan sebesar Rp605 miliar dan pada tahun 2020 hingga 2021 terdapat peningkatan yang signifikan sebesar Rp2,8 triliun. Hal ini dikarenakan pada saat pandemi perusahaan memperoleh keuntungan dari adanya pandemi Covid-19. Namun, di sisi lain beban pokok penjualan juga meningkat. Peningkatan dari tahun 2019 hingga 2020 sebesar Rp450 miliar dan tahun 2020 hingga tahun 2021 sebesar Rp2,11 triliun. Adanya peningkatan penjualan berbanding lurus dengan peningkatan laba perusahaan. Dapat dilihat di tabel bahwa terdapat peningkatan laba sebesar 4,39% dari tahun 2019 ke tahun 2020 dan 20,21% dari tahun 2020 hingga tahun 2021. Demikian juga peningkatan laba usaha, yaitu sebesar 30,17% dan 50,93% dari tahun 2019 sampai tahun 2021. Dan puncaknya terdapat peningkatan net income atau laba bersih yang sangat drastis sebesar 0,28X dari tahun 2019 ke tahun 2020 dan 13,19X dari tahun 2020 ke tahun 2021. Tetapi, sangat disayangkan bahwa laba bersih PT Kimia Farma Tbk. ini hanya mencapai 2,25% pada tahun 2021 yang merupakan tahun tertinggi laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal itu dikarenakan jumlah cost of goods sold COGS perusahaan melebihi dari setengah penjualannya dan ditambah beban usaha yang tidak menurun setiap tahunnya yang akhirnya mengakibatkan perusahaan tidak dapat menghasilkan laba bersih yang tinggi berdasarkan penjualan neto perusahaan. EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 237 Analisa horizontal juga dilakukan terhadap neraca atau balance sheet perusahaan. Berikut adalah tabel sederhana dari neraca dalam jutaan rupiah. Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Pada saat pandemi mulai merebak, yaitu pada tahun 2020 PT Kimia Farma Tbk. memutuskan untuk mengurangi jumlah aset lancarnya, dalam hal ini akun kas dan akun biaya dibayar di muka. Hal itu diikuti juga dengan pengurangan kewajiban jangka pendek yang telah dilunasi oleh perusahaan dan peningkatan aset tidak lancar. Selama pandemi berlangsung selama setahun, perusahaan mulai meningkatkan aktivitas investasinya, hal itu dapat dilihat dari adanya peningkatan aset tidak lancar pada tahun 2020. Kemudian pada tahun 2021 perusahaan memilih pendanaan dengan cara meningkatkan kewajiban jangka panjangnya. Hal tersebut dapat diamati bahwa ada peningkatan liabilitas jangka panjang yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya dan kemungkinan perusahaan mulai beralih pendanaannya lebih besar menggunakan kewajiban jangka panjang dibandingkan kewajiban jangka pendek ke depannya. Tren analisa ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang beralih kepada aktivitas investasi dan liabilitas jangka panjang. Juga jika melihat pada laporan arus perusahaan, jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham menurun setiap tahunnya yang menunjukkan bahwa perusahaan akan menggunakan pendanaan dengan cara berutang dibandingkan dengan ekuitas. Analisis Vertikal a. Analisis Vertikal Aset Berikut analisis vertikal pada aset PT Kimia Farma Tbk EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 238 Aset tidak lancar lainnya Berdasarkan analisis vertikal yang telah dilakukan pada aset PT Kimia Farma Tbk diketahui bahwa persentase pada akun-akun aset terhadap jumlah aset PT Kimia Farma Tbk tahun 2020 cenderung menurun dibandingkan tahun 2019. Namun pada hasil analisis tersebut diketahui bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah aset tidak lancar yang didominasi oleh aset tetap sebesar 53,54% pada tahun 2020. Pada tahun 2021 persentase pada akun-akun aset terhadap jumlah aset mengalami kenaikan dari tahun 2020 meskipun tidak terlalu signifikan. b. Analisis Vertikal Liabilitas Berikut analisis vertikal pada hutang/liabilitas PT Kimia Farma Tbk utang lain lain pihak ketiga penjualan diterima di muka EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 239 panjang yang sudah jatuh tempo dalam satu tahun utang pembiayaan konsumen jumlah liabilitas jangka pendek liabilitas jangka panjang utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun utang pembiayaan konsumen pinjaman kepada pemegang saham liabilitas pajak tangguhan jumlah iabilitas jangka panjang Berdasarkan hasil pada tabel tersebut diketahui bahwa persentase liabilitas terhadap jumlah aset mengalami penurunan setiap tahunnya dari tahun 2019 hingga tahun 2021. Namun pada tahun 2021 besarnya liabilitas lebih besar dibanding dengan tahun 2020. Di sisi lain pada tahun 2021 terdapat peminjaman kepada pemegang saham sebesar dari jumlah aset dan terdapat peningkatan utang bank sehingga meningkatkan jumlah liabilitas PT Kimia Farma Tbk pada tahun tersebut. c. Analisis Vertikal Ekuitas Berikut analisis vertikal terhadap ekuitas PT Kimia Farma Tbk modal ditempatkan dan disetor penuh saham yang terbagi dari 1 saham seri A dwiwarna EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 240 dan saham seri B tambahan modal disetor-neto penghasilan komprehensif lain telah ditentukan penggunaannya belum ditentukan penggunaannya jumlah ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik emiten induk kepentingan nonpengendali d. Analisis Vertikal Laba Rugi Berikut analisis vertikal terhadap laba rugi PT Kimia Farma Tbk selisih kurs mata uang asing-neto manfaat beban pajak penghasilan Pada tahun 2019 hingga 2021 penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan meningkat, begitu juga HPP-nya. Walaupun terdampak pandemi covid-19 tidak mempengaruhi secara EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 241 signifikan atas laba yang diperoleh perusahaan. Tidak terdapat data akun yang mengalami perubahan signifikan berdasarkan analisis vertikal. Analisa Rasio Hasil Analisis Rasio Likuiditas Inventory to Net Working Capital Sumber diolah dari Laporan Keuangan PT Kimia Farma tahun 2019-2021 Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Sebuah perusahaan dikatakan memiliki rasio likuiditas yang baik apabila rasionya berada di atas angka 1. Berdasarkan hasil perhitungan rasio likuiditas PT Kimia Farma, sebagian besar rasio mengalami kenaikan pada tahun 2021. Rasio tersebut meliputi current ratio, quick ratio, cash turnover, serta inventory to net capital working ratio, sedangkan pada cash ratio justru terjadi penurunan pada tahun 2021. Pada tahun 2020 terjadi kenaikan terhadap cash turnover dan inventory to net capital working ratio, tidak terjadi perubahan terhadap cash ratio, sedangkan rasio lainnya mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019. Current ratio mengukur jumlah kewajiban jangka pendek yang dapat dijamin dengan aktiva lancar. Pada tahun 2019 dan 2020, current ratio perusahaan berada di bawah angka 1 atau mengindikasikan bahwa aktiva lancar PT Kimia Farma tidak dapat menjamin keseluruhan kewajiban jangka pendeknya. Current ratio baru bisa dikatakan baik pada tahun 2021 dimana berada di angka 1,05. Selanjutnya, quick ratio menghitung kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar selain persediaan. Quick ratio PT Kimia Farma berada di bawah angka 1 pada semua tahun, sehingga dapat dikatakan kurang baik. Hal ini juga mengindikasikan bahwa sebagian besar aktiva lancar perusahaan adalah persediaan. Quick ratio PT Kimia Farma tahun 2019 sebelum pandemi sebesar 0,61, kemudian menurun hingga 0,54 pada tahun 2020 saat pandemi, dan kembali meningkat pada tahun 2021 sebesar 0,60. Cash Ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek menggunakan kas dan setara kas. Cash Ratio PT Kimia Farma cukup rendah yaitu secara berturut-turut tahun 2019, 2020, dan 2021 hanya 0,18, 0,18, dan 0,13. Rasio ini kurang baik karena berada di bawah angka 1 serta mengindikasikan kas dan setara kas PT Kimia Farma cukup rendah. Cash turnover ratio digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Semakin besar nilai cash turnover ratio semakin tinggi kemampuan perusahaan menutup kewajiban dan biaya penjualan melalui kas. Pada tahun 2019 dan 2020, cash turnover ratio PT Kimia Farma berada di angka negatif yang disebabkan oleh modal bersih yang negatif atau kewajiban lancar lebih tinggi dari aset lancar. Pada tahun 2021 cash turnover ratio PT Kimia Farma mulai berada di angka positif karena seperti yang dapat dilihat pada current ratio, aset lancar perusahaan lebih tinggi daripada kewajiban lancarnya. Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. Seperti halnya cash turnover ratio, Inventory to Net Working EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 242 Capital PT Kimia Farma berada di angka negatif pada tahun 2019 dan 2020 karena modal kerja bersih perusahaan bernilai negatif dan baru berada di angka positif pada tahun 2021. Secara umum dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas perusahaan di masa pandemi terutama tahun 2021 justru mengalami peningkatan menjadi lebih baik daripada sebelum pandemi atau tahun 2019. Current ratio, cash turnover, serta inventory to net capital working ratio PT Kimia Farma cukup baik pada tahun 2021 dimana jumlah aktiva lancar mampu menutup kewajiban lancar perusahaan. Hal ini disebabkan oleh penurunan jumlah kewajiban jangka pendek yang cukup signifikan pada tahun 2021, walaupun juga terjadi penurunan aktiva lancar namun tidak lebih tinggi daripada penurunan kewajiban jangka pendek. Quick ratio dan Cash ratio PT Kimia Farma masih kurang baik karena berada di bawah angka 1 yang mengindikasikan banyaknya persediaan dan sedikitnya kas pada aktiva lancar. Hasil Analisis Rasio Solvabilitas Longterm debt to Equity Ratio Sumber diolah dari Laporan Keuangan PT Kimia Farma tahun 2019-2021 Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kebutuhan keuangan perusahaan yang dibiayai melalui utang atau pinjaman. Semakin kecil angka rasio solvabilitas semakin baik karena menunjukkan semakin sedikit utang perusahaan dan rasio solvabilitas yang baik adalah ketika jumlah modal lebih besar daripada utang atau setidaknya sama. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Debt to asset ratio dan debt to equity ratio PT Kimia Farma terus menurun dari tahun 2019-2021 walaupun penurunannya masih dalam persentase kecil. Pada long term debt to equity ratio justru terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Debt to asset ratio mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Debt to asset ratio yang baik berada di angka kurang dari 0,50. Debt to asset ratio PT Kimia Farma menunjukkan bahwa 60% aktiva pada tahun 2019 dan 2021 dibiayai melalui utang, lalu menurun menjadi 59% pada tahun 2021. Hal ini mengindikasikan total aktiva yang dibiayai dengan utang lebih besar daripada yang dibiayai dengan modal sehingga kurang baik. Debt to equity ratio digunakan untuk mengukur perbandingan antara utang dengan modal perusahaan. Debt to equity ratio yang baik adalah berada di bawah angka 1 karena mengindikasikan modal perusahaan lebih besar daripada utangnya. Selama tahun 2019-2021 Debt to equity ratio PT Kimia Farma berada di atas angka 1 sehingga kurang baik walaupun terjadi sedikit penurunan dari tahun ke tahun. Long term debt to equity ratio digunakan mengukur berapa banyak modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. Terjadi kenaikan yang sangat signifikan dari tahun 2019-2021 terhadap rasio ini pada PT Kimia Farma yang menunjukkan kondisi kurang baik terutama pada tahun 2021 dimana long term debt to equity ratio melebihi angka 1. Kondisi ini mengindikasikan bahwa PT Kimia Farma meningkatkan utang jangka panjangnya dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan posisi keuangan PT Kimia Farma dapat dilihat bahwa jumlah utang jangka panjang selama tahun 2019-2021 secara berturut-turut Rp25,48 M, Rp36,70 M, dan Rp105,28 M. Secara umum dapat disimpulkan bahwa rasio solvabilitas perusahaan berada di posisi kurang baik yang menandakan perusahaan mengandalkan utang sebagai solusi utama pembiayaan kebutuhannya. Debt to asset ratio dan debt to equity ratio PT Kimia Farma terus EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 243 menurun dari tahun 2019-2021, namun penurunannya tidak signifikan sehingga rasionya masih kurang baik. Long term debt to equity ratio justru meningkat secara tajam dari tahun 2019-2021, terutama pada tahun 2021 dimana rasio yang sebelumnya berada di bawah angka 1 meningkat melebihi angka 1. Hal ini disebabkan tingginya utang jangka panjang perusahaan pada tahun 2021 yang mengalami peningkatan sebesar Rp68,58 M dari tahun sebelumnya atau sebesar 186%. Kondisi pandemi tidak berpengaruh positif atau tidak mampu mengurangi rasio solvabilitas PT Kimia Farma. Hasil Analisis Rasio Aktivitas Sumber diolah dari Laporan Keuangan PT Kimia Farma tahun 2019-2021 Rasio aktivitas menunjukkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dana yang dimiliki. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa keseluruhan rasio aktivitas perusahaan mengalami perubahan ke arah lebih baik dari tahun 2019-2021. Inventory turnover ratio digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mengontrol persediaan melalui perputaran fisik persediaan. Semakin besar rasio ini menandakan semakin banyak perusahaan menjual atau mengganti persediaan yang dimilikinya. Inventory turnover ratio PT Kimia Farma terus meningkat dari tahun 2019-2021 yang menandakan perusahaan lebih banyak menjual persediaannya. Days of inventory menunjukkan lamanya persediaan berada di gudang perusahaan atau lamanya persediaan dapat terjual. Semakin sedikit days of inventory lebih baik karena menunjukkan bahwa persediaan terjual lebih cepat. Days of inventory PT Kimia Farma terus menurun berturut-turut selama tahun 2019-2021 sebanyak 110,62 hari, 89,58 hari, dan 76,39 hari. Working capital turnover ratio mengukur aktivitas operasi terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal kerja yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Terjadi peningkatan Working capital turnover ratio PT Kimia Farma dari tahun ke tahun yang menandakan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan modal kerja untuk kegiatan operasionalnya atau meningkatkan penjualan. Fixed asset turnover ratio digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan aset tetap untuk meningkatkan penjualan. Semakin besar nilai rasio ini menandakan semakin banyak aktiva yang bermanfaat terhadap operasi perusahaan. Dapat dilihat pada tabel bahwa fixed asset turnover ratio PT Kimia Farma terus meningkat hingga mencapai angka 1,12 pada tahun 2021 sehingga disimpulkan bahwa perusahaan cukup efektif dalam memanfaatkan aktiva tetapnya. Total Asset Turnover ratio menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam meningkatkan penjualan. Sama halnya dengan rasio aktivitas lainnya, rasio total asset turnover ratio PT Kimia Farma juga meningkat dengan baik dari tahun ke tahun sehingga PT Kimia Farma dapat dikatakan efisien dalam memanfaatkan seluruh aktivanya. EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 244 Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis terhadap rasio aktivitas adalah kondisi pandemi berpengaruh positif terhadap keseluruhan rasio aktivitas yang meliputi inventory turnover, days of inventory, working capital turnover, fixed asset turnover, dan total asset turnover ratio. Hal ini menandakan perusahaan melakukan pengelolaan persediaan, aset, serta modalnya dengan lebih efisien selama pandemi tahun 2020 dan 2021 dibandingkan sebelum pandemi atau tahun 2019. Hasil Analisis Rasio Profitabilitas Sumber diolah dari Laporan Keuangan PT Kimia Farma tahun 2019-2021 Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam suatu periode. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba. Secara umum dapat dilihat bahwa seluruh rasio profitabilitas PT Kimia Farma mengalami peningkatan dari tahun 2019-2021 kecuali pada rasio profit margin on sales yang justru menurun pada tahun 2021. Profit margin on sales mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualannya atau setelah dikurangi harga pokok penjualan. Nilai profit margin on sales kurang baik karena menunjukkan bahwa harga pokok penjualan cukup besar dari tahun ke tahun hingga mencapai lebih dari 60% penjualan. Net Profit Margin menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih atau setelah dikurangi seluruh beban operasional. Walaupun terjadi peningkatan Net Profit Margin pada PT Kimia Farma, namun nilai laba bersih sangat kecil jika dibandingkan dengan penjualan yang menandakan beban yang dikeluarkan sangat besar hingga mencapai lebih dari 99%. Return on Investment menunjukkan jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau hasil pengembalian investasi. Nilai Return on Investment PT Kimia Farma terhitung sangat rendah pada tahun 2019 yaitu hanya 0,087%, kemudian meningkat mencapai 0,116%, dan terakhir mencapai 1,632% pada tahun 2021. Nilai ini menandakan tingkat pengembalian investasi pada PT Kimia Farma kurang baik. Return On Equity menandakan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan modal dari investor sebaik-baiknya. Return On Equity PT Kimia Farma dari 2019-2021 berturut-turut 0,21%, 0,28%, dan 4,01%. Return On Equity PT Kimia Farma berada dalam kategori kurang baik pada tahun 2019 dan 2020, namun pada 2021 meningkat dengan cukup baik. Hal ini terjadi karena laba setelah pajak perusahaan meningkat cukup tinggi pada tahun 2021. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis terhadap rasio profitabilitas adalah bahwa rasio-rasio PT Kimia Farma meningkat pada pandemi atau tahun 2020 dan 2021 meliputi rasio Net Profit Margin, Return on Investment, dan Return on Equity. Namun secara umum rasio profitabilitas PT Kimia Farma tergolong cukup rendah. Analisa Benchmark Benchmarking dalam dunia bisnis merupakan suatu proses sistematik dalam membandingkan produk, jasa atau praktik suatu organisasi terhadap kompetitor atau pemimpin industri untuk menentukan apa yang harus dilakukan dalam mencapai tingkat kinerja yang tinggi. Benchmarking yang dilakukan adalah dengan membandingkan rasio-rasio keuangan EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 245 berikut dengan perusahaan yang memiliki jenis usaha yang sama, dalam hal ini KLU yang sejenis. Berikut merupakan hasil penghitungan rasio-rasio keuangan dalam melakukan benchmarking dengan acuan angka menurut DJP berdasarkan SE-68/PJ/2010 GPM merupakan suatu rasio yang mengukur laba kotor dibandingkan dengan penjualan. Nilai ini akan menunjukan proporsi penjualan setelah digunakan untuk menutupi harga pokok untuk mendapatkan atau menghasilkan barang yang dijual. Nilai GPM tidak mencapai benchmark DJP dan selalu mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir yang dapat menunjukkan bahwa nilai penjualan setelah digunakan untuk menutupi harga pokok produksi juga menurun tiap tahunnya. Dari analisis laporan keuangan, dapat dilihat bahwa tahun 2019 sampai tahun 2020, nilai penjualan dan harga pokok produksi selalu meningkat. Dengan analisis horizontal diketahui seberapa banyak perubahannya. Nilai harga pokok produksi bertambah lebih besar dibanding nilai penjualan. Hal tersebut dapat terjadi karena nilai harga barang yang turun untuk memberikan percepatan perputaran pada persediaan atau kenaikan nilai bahan produksinya. Ini dapat menjadi dasar untuk mengetahui nilai PPN-nya jika terdapat kenaikan harga produksi maka pajak masukannya akan meningkat. OPM merupakan suatu rasio perbandingan antara laba bersih dengan nilai penjualan. Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam memanfaatkan biaya untuk melakukan penjualan. Semakin tinggi nilai OPM, maka tingkat laba bersih dibandingkan dengan penjualan semakin besar. Kurun waktu tahun 2019 sampai tahun 2020, meskipun nilai OPM masih di bawah benchmark DJP namun nilai tersebut semakin membaik. Ini menunjukan bahwa pemanfaatan biaya semakin efisien. Selain itu, dapat pula terjadi indikasi transfer pricing untuk mengurangi biaya yang timbul dengan pihak berelasi. PPM merupakan rasio yang membandingkan antara laba sebelum pajak dengan penjualan. Terdapat hubungan antara OPM dan PPM yang mana jika nilai PPM lebih tinggi dari OPM, maka terdapat jumlah neto penghasilan luar usaha yang dapat menjadi objek pajak. Ini dapat dicek dengan bukti potong pemotongan atau pemungutan PPh 22 jika termasuk objek PPh Pemotongan dan Pemungutan. Nilai PPM selalu meningkat yang mengindikasikan bahwa meskipun rasio penghasilan luar usaha memiliki nilai yang lebih sedikit dari nilai biaya luar usaha dijelaskan kemudian tetapi perusahaan tetap memperoleh penghasilan yang tinggi EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 246 karena efisiensi beban usaha yang juga berkorelasi dengan rasio input lainnya yang juga berkurang. CTTOR merupakan rasio yang membandingkan besaran pajak terutang dengan penjualan. Nilai ini menunjukkan seberapa besar nilai penjualan untuk dikontribusikan menjadi pajak penghasilan. CTTOR dalam tiga tahun selalu meningkat yang menunjukkan bahwa kontribusi pajak dari penjualan meningkat. NPM merupakan rasio yang membandingkan besaran laba neto perusahaan dengan penjualan. Semakin tinggi nilai NPM maka semakin tinggi pula laba yang dapat diterima pemegang saham. Nilai NPM selalu meningkat setiap tahunnya. Ini akan dapat berkorelasi dengan nilai laba ditahan yang semakin bertambah dan besaran penghasilan per lembar sahamnya. Dapat mengindikasikan besaran PPh terkait dividen bagi pemegang saham. DPR merupakan perbandingan antara nilai pembayaran dividen terhadap penjualan. Makin besar nilai DPR maka nilai yang dibagikan kepada pemegang saham akan lebih besar relatif terhadap penjualan. Ini dapat digunakan untuk mengindikasikan apakah pemegang saham dapat dikenakan pajak atas dividen dengan dasar nilai kepemilikan saham dan bukti potong PPh dividen ataupun bukti setoran pajak dividen dari pemegang saham. Rasio penghasilan luar usaha merupakan rasio yang membandingkan besaran penghasilan luar usaha terhadap penjualan. Rasio ini masih di bawah benchmark DJP dan besarannya berfluktuasi. Ini menunjukkan bahwa penghasilan luar usaha yang diperoleh merupakan suatu yang insidental. Misalnya saja hal yang insidental adalah adanya penjualan aset perusahaan. Dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan dengan ekualisasi menggunakan dasar dari bukti potong atau bukti pungut PPh. Rasio biaya luar usaha terhadap penjualan merupakan perbandingan antara biaya luar usaha dengan penjualan. Semakin tinggi nilainya maka proporsi penjualan untuk menutupi biaya luar usaha semakin tinggi. Dalam tiga tahun nilai mengalami fluktuasi dan selalu di atas benchmark. Ini berarti bahwa pembiayaan di luar usahanya cukup tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Dengan pembiayaan luar usaha yang proporsi terhadap penjualan lebih besar dari penghasilan luar usaha terhadap penjualan, maka aktivitas perusahaan seakan untuk mengurangi penghasilan neto dan terkesan kurang efisien. Rasio biaya gaji terhadap penjualan merupakan perbandingan antara biaya tenaga kerja dengan penjualan. Ini berarti seberapa besar nilai penjualan digunakan untuk membayar tenaga kerja. Dengan rasio ini maka dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan kewajiban perusahaan sebagai pemotong pajak penghasilan pegawai dengan melakukan ekualisasi antara bukti potong dengan nilai beban gaji. Selama tiga tahun nilainya di atas benchmark DJP dan selalu menurun. Penurunan ini dapat disebabkan karena pengurangan tenaga kerja atau pemotongan gaji. Rasio penyusutan terhadap penjualan merupakan perbandingan nilai penyusutan aset terhadap penjualan. Selama tiga tahun nilai rasio ini mengalami penurunan yang dapat diakibatkan oleh adanya pelepasan aset yang tentunya menyebabkan penurunan beban penyusutan ataupun terdapat reklasifikasi nilai aset. Dapat digunakan untuk mengecek kebenaran penyusutan yang dilaporkan dengan menggunakan pengecekan angka dan penghitungan beban penyusutan dan beban/manfaat pajak tangguhan yang berkaitan dengan aset. Rasio sewa terhadap penjualan merupakan perbandingan antara biaya sewa terhadap penjualan. Dalam tiga tahun nilainya berfluktuasi dan di bawah benchmark DJP. Rasio ini dapat mengindikasikan terkait aktivitas perusahaan sebagai penyewa. Jika terdapat penurunan sewa dapat dimungkinkan kontrak sewa telah berakhir dan terjadi transaksi sewa dengan perusahaan berelasi dengan nilai transaksi yang di bawah kewajaran. Ini dapat digunakan untuk mengecek EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 247 apakah kewajiban sebagai pemotong PPh telah dilakukan dengan melakukan ekualisasi besaran objek pajak dengan bukti potong pph terkait sewa, baik final ataupun nonfinal. Rasio bunga terhadap penjualan merupakan perbandingan beban bunga terhadap penjualan. Dalam tiga tahun rasio ini berfluktuasi yang di atas nilai benchmark DJP. Ini berarti penggunaan penjualan untuk menutupi biaya bunga cukup tinggi. Dapat untuk mengindikasikan beban bunga yang seharusnya hanya dapat dikenakan beban dengan menggunakan prinsip DER dan mengetahui transaksi perjanjian utang atau sewa pembiayaan apakah wajar atau tidak. Selain itu, dapat untuk mengetahui kewajiban perusahaan untuk memotong PPh atas bunga. Rasio input lainnya terhadap penjualan merupakan perbandingan antara total biaya-biaya yang dibebankan dalam suatu tahun buku selain beban gaji/upah, sewa, bunga, penyusutan, dan beban luar usaha terhadap Penjualan. Rasio ini dalam tiga tahun selalu mengalami penurunan yang berarti dapat terjadi efisiensi pembebanan yang berkorelasi terhadap pajak penghasilan yang dibayarkan. Jika rasio input lainnya mengalami penurunan maka CTTOR perusahaan akan meningkat. Rasio PPN menunjukkan banyaknya jumlah pajak masukan yang dikreditkan dalam satu tahunnya terhadap penjualan. Rasio PPN ini tidak bisa digunakan sebab dalam penghitungan hanya memuat PPN di akhir periode pembukuan hanya posisi per 31 Desember tahun buku. PENUTUP Simpulan Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan PT Kimia Farta Tbk, dapat diketahui bahwa rasio-rasio keuangan mengalami fluktuasi. Terdapat peningkatan yang cukup tinggi dalam hal profitabilitas perusahaan, namun hal ini perlu digarisbawahi bahwa beban yang digunakan oleh perusahaan masih terlalu besar sehingga menghasilkan laba bersih yang kecil dibandingkan dengan penjualan. Analisis horizontal dan vertikal dapat membantu menelusuri pos-pos yang merupakan beban yang dapat dipangkas sehingga dapat menghasilkan net income yang lebih baik. Aktivitas pendanaan yang dilakukan oleh PT Kimia Farma mulai beralih menjadi kewajiban yang sebelumnya lebih banyak dominan terhadap ekuitas. Hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan kewajiban, terutama kewajiban jangka panjang yang meningkat setiap tahunnya dan kewajiban jangka pendeknya berangsur-angsur menurun. Selain itu, aktivitas yang mulai bergerak, yaitu aktivitas investasi dengan ditandai adanya peningkatan aset tidak lancar perusahaan. Berdasarkan hasil analisis rasio, PT Kimia Farma mengalami peningkatan ke arah positif selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020 dan 2021 pada rasio likuiditas, rasio aktivitas, serta rasio profitabilitas. Sementara pada rasio solvabilitas penurunan terhadap rasio Debt to asset ratio dan debt to equity ratio pada masa pandemi tidak terlalu signifikan, sedangkan kenaikan long term debt to equity ratio tahun 2021 sangat tinggi karena terjadi peningkatan jumlah utang jangka panjang sebesar Rp68,58 M dari tahun sebelumnya atau 186% lebih tinggi dari tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa pandemi rasio solvabilitas perusahaan justru menunjukkan pengaruh negatif. Analisis benchmarking DJP digunakan untuk membantu DJP dalam melakukan pengawasan. Hal ini dikarenakan hasil analisis rasio keuangan tersebut dapat menjadi “alarm” untuk dilakukan pemeriksaan. Kewajaran rasio tersebut didapat dengan membandingkan rasio-rasio benchmarking perusahaan yang sejenis dan wilayah yang sama. Terhadap rasio benchmarking DJP dan rasio PT Kimia Farma Tbk. memiliki perbedaan yang sangat jauh hampir dalam semua jenis rasio. Hal ini menunjukkan bahwa PT Kimia Farma Tbk. memiliki pemicu yang dapat dijadikan sebagai pemeriksaan pajak akibat perbedaan yang sangat jauh tersebut. EDUCORETAX Volume 2 2022 Page 248 DAFTAR PUSTAKA Alnafisa, S. 2021. Proses Bisnis Unit Keuangan Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. Direktur Jenderal Pajak. 2009. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk Pemanfaatannya. Harahap, S. S. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta Raja Grafindo Persada. Harahap, S. 2016. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta PT Raja Grafindo Persada. Hidayat, W. W. 2018. Dasar-dasar Analisa Laporan Keuangan. Ponorogo Uwais Inspirasi Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. 2020. Survei Kemnaker 88 Persen Perusahaan Terdampak Pandemi Covid-19. Komariah, M. N. R. & E. 2016. Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Industri Semen Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Online Insan Akuntan, 11, 43–58. Laba, Y. K., Tumbel, T. M., & Mangindaan, J. V. 2022. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Kimia Farma Tbk. Productivity, 31, 41–47. Prastowo, D. & Juliaty, R. 2002.. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta UPP AMP YKPN. Presiden Republik Indonesia. 2020. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19. Rachmi, B. L., Nurdin, A. A., & Laksana, B. 2021. Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan pada PT Kimia Farma Tbk tahun 2016-2020. Indonesian Journal of Economics and Management, 21, 95–107. Royyana, A. 2018. Strategi Transformasi Digital pada PT. Kimia Farma Persero Tbk. Journal of Information Systems for Public Health, 52, 15-32. Sugiono, A., & Untung, E. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa laporan Keuangan Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta PT Grasindo. Sundjaja, R. & Barlian, I. 2003. Yayasan Astra Honda Keuangan Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian. ... Berbeda dengan itu, Manurung et al. 2022 menganalisis kinerja keuangan PT Kimia Farma berdasarkan analisa laporan keuangan dan benchmark perpajakan. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan, tetapi jauh dari kata efisien. ...Royan Muhammad Devi PrasetyoVia SarsadillaZidni Hudan Said Purnomo Suparna WijayaAnalisis benchmarking pajak PT Kalbe Farma Tbk sebelum pandemi 2018-2019 dan saat pandemi 2020-2021 bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan mengukur hubungan antar unsur laporan keuangan dan perubahannya dari tahun ke tahun. Dalam melakukan benchmarking pajak, Direktorat Jenderal Pajak menggunakan rasio-rasio terkait dengan tingkat laba perusahaan dan input dalam kegiatan usaha lainnya yang disebut dengan rasio total benchmarking. Analisis ini juga dilakukan untuk mengetahui perubahan kinerja keuangan perusahaan serta perbandingannya dengan perusahaan sejenis dan apabila terdapat temuan yang tidak wajar dapat menjadi indikator awal dalam proses pemeriksaan pajak. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode kuantitatif deskriptif. Kuantitatif deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam situasi tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif umumnya bertujuan memberikan penggambaran aspek yang relevan dengan fenomena dari perspektif seseorang atau orientasi industri. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk yang berasal dari situs Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perusahaan telah menunjukkan kinerja yang semakin baik karena perusahaan telah melakukan efisiensi biaya yang dikeluarkan untuk operasional dan dapat meningkatkan penerimaan pajak.... Namun pada tahun 2021, terjadi peningkatan kinerja keuangan walaupun penjualan menurun, hal ini dikarenakan perusahaan mampu melakukan pengelolaan biaya dengan efisien dan efektif. Manurung et al. 2022 dalam hasil penelitiannya di PT Kimia Farma Tbk untuk tahun 2019 sampai dengan 2021 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan, tetapi jauh dari kata efisien. Dalam keadaan tersebut seharusnya kinerja keuangan PT Kimia Farma dapat lebih baik karena bergerak di bidang industri farmasi. ...Abraham Sergius Manahan Polorensius HutapeaAffan Fahreza MahardhikaAhmad Royan Suparna WijayaThis study aims to review the performance of PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk and to see any red flags through profitability analysis and DJP benchmarks on the company's financial statements during the Covid-19 pandemic in 2019-2021. The method used is a qualitative method, namely by conducting horizontal analysis and vertical analysis of the financial statements presented. The data collection method used library techniques, namely by conducting a study of the literature related to problem solving. The results showed that the performance of the company PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk during 2019-2021 continued to improve every year, marked by an increase in the profitability ratio even though in some sectors it was still below the DJP benchmark figure. In the company's financial statements there are also no red flags found as an early marker of something unusual that deserves further investigation. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kinerja perusahaan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk dan untuk melihat adanya red flag melalui analisis profitabilitas dan benchmark DJP terhadap laporan keuangan perusahaan selama masa pandemi Covid-19 tahun 2019-2021. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan melakukan analisis horizontal dan analisis vertikal terhadap laporan keuangan yang disajikan. Metode pengumpulan data digunakan teknik kepustakaan yaitu dengan mengadakan studi terhadap literatur-literatur yang berhubungan dengan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk selama tahun 2019-2021 terus mengalami perbaikan setiap tahunnya ditandai dengan peningkatan rasio profitabilitas walaupun di beberapa sektor masih berada di bawah angka benchmark DJP. Pada laporan keuangan perusahaan juga tidak ditemukan adanya red flag sebagai penanda awal terhadap adanya sesuatu yang tidak biasa yang patut diteliti lebih Luthfia RachmiAde Ali NurdinBanter LaksanaThis research aims to determine financial performance in PT Kimia Farma Tbk Ltd years 2016-2020 which is reviewed through financial ratios, that is 1 Liquidity Ratio accounted for by Current Ratio and Cash Ratio, 2 Solvency Ratio accounted for by Total Equity to Assets Ratio and Debt to Assets Ratio, 3 Activity Ratio accounted for by Assets Turnover Ratio, Receivable Turnover Ratio and Inventory Turnover Ratio, 4 Profitability Ratio accounted for by Net Profit Margin, Return On Investment and Return on Equity, 5 Market Value Ratio accounted for by Earning Per Share, Price Earning Ratio and Price Book Value. The method used is descriptive quantitative with the object in the form of the financial statements of PT Kimia Farma Tbk 2016-2020. The technique used is documentation and literature study. The data analysis method used is quantitative descriptive analysis technique. The condition of the company's financial performance based on the ratio calculation can be concluded in the poor category, because in the last 5 years the average has decreased in terms of Liquidity Ratio Solvency Activity Profitability is % and overall Market Value Ratio Bisnis Unit Keuangan Kantor Pusat PT Kimia Farma TbkS Daftar Pustaka AlnafisaDAFTAR PUSTAKA Alnafisa, S. 2021. Proses Bisnis Unit Keuangan Kantor Pusat PT Kimia Farma Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE -96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk PemanfaatannyaPajak Direktur JenderalDirektur Jenderal Pajak. 2009. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE -96/PJ/2009 tentang Rasio Total Benchmarking dan Petunjuk Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta PT Raja Grafindo PersadaS HarahapHarahap, S. 2016. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta PT Raja Grafindo Analisa Laporan KeuanganW W HidayatHidayat, W. W. 2018. Dasar-dasar Analisa Laporan Keuangan. Ponorogo Uwais Inspirasi Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Industri Semen Yang Terdaftar Di BEIM N R E KomariahKomariah, M. N. R. & E. 2016. Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Industri Semen Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Online Insan Akuntan, 11, Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Kimia Farma TbkY K LabaT M TumbelJ V MangindaanLaba, Y. K., Tumbel, T. M., & Mangindaan, J. V. 2022. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Kimia Farma Tbk. Productivity, 31, Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus DiseasePresiden Republik IndonesiaPresiden Republik Indonesia. 2020. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19.Panduan Praktis Dasar Analisa laporan Keuangan Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi PerbankanA SugionoE UntungSugiono, A., & Untung, E. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa laporan Keuangan Pengetahuan Dasar bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta PT Grasindo.
denganpraktik manajemen laba. Salah satunya adalah PT Kimia Farma. PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM).
SHINTA NJONJO SOETANTO & DANIEL SUGAMA STEPHANUS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNVIERSITAS MA CHUNG MALANG 2010 LATAR BELAKAG Laporan keuangan adalah informasi yang paling sering digunakan oleh investor untuk melihat keadaan keuangan suatu perusahaan. Informasi ini selalu menjadi dasar apakah investor akan memanamkan modal mereka kepada perusahaan, apakah kreditor akan memberikan pinjaman untuk perusahaan tersebut dan sebagainya. Berdasarkan PSAK 00 no 14 dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Seringkali sifat manusia yang tidak mudah puas menjadi dasar bagi pihak manajemen perusahaan untuk bertindak bagi kepentingan diri mereka sendiri. Tak jarang juga manajemen berusaha agar laporan keuangan memiliki laba yang baik atau yang meningkat dan pastinya ini akan menjadi informasi yang menyesatkan bagi masyarakat luas jika laba yang dihasilkan perusahaan dinaikkan dari yang sesungguhnya. Untuk mengatasi masalah ini maka diperlukan pihak yang independen untuk meyakinkan apakah pihak manajemen sudah bekerja dengan baik atau tidak. Pihak independen inilah yang kemudian disebut akuntan publik atau auditor independen. Seringkali masalah audit tidak lepas dari kegagalan audit dan risiko audit. Kegagalan audit adalah pendapat audit yang salah karena prosedur audit tidak sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP sedangkan risiko audit adalah risiko yang dimiliki akuntan ketika mereka memberikan opini wajar tapi pada kenyataannya laporan keuangan tersebut tidak wajar dan memiliki kesalahan yang cukup material. Konflik antara pengguna laporan keungan dan akuntan publik terjadi karena perbedaan harapan di antara keduanya. Akuntan publik yakin sudah bekerja sesuai dengan SPAP yang ada sedangkan pengguna laporan yakin bahwa akuntan publik seharusnya mampu mendeteksi fraud dan manipulasi dalam laporan keuangan dan mengeluarkan opini yang wajar Arya, 2009. Oleh karena itu, tanggung jawab akuntan publik yang besar terletak pada opini yang diberikan atas laporan keuangan tersebut. Kadangkala akuntan publik tidak berusaha bekerja sesuai SPAP yang ada, kasus akuntan publik ikut bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan demi contingency fee yang mereka dapatkan seperti pada kasus Enron dan KAP Arthur Andersen juga sering terjadi. Kasus skandal keuangan di Amerika Serikat dengan deretan perusahaan besar yang mengalami masalah serupa dengan Enron adalah Xerox, WorldCom, Tyco, Dynegy, Merck dan sederet perusahaan besar lainnya. Bahkan bukan tidak mungkin kasus-kasus yang serupa dengan Enron dapat terjadi Indonesia. Pada penjabaran berikut akan dijelaskan kasus skandal keuangan yang dilakukan salah satu perusahaan di Indonesia dan melibatkan akuntan publik sebagai pihak independen yang bertugas mengaudit laporan keuangan perusahaan tersebut. Kasus tersebut adalah kasus mark up laba bersih yang dilakukan PT Kimia Farma Tbk. dan melibatkan nama besar KAP hans Tuanakotta dan Mustofa sebagai akuntan publik dari PT Kimia Farma. Kasus ini memang tidak menimbulkan skandal yang luar biasa dan tidak separah kasus Enron yang akhirnya bangkrut, tetapi setidaknya kasus ini menjelaskan seberapa besar tanggung jawab akuntan publik akan hasil kerjanya, masalah etis dan masalah hukum apa yang ditanggung akibat kesalahan akuntan publik bahkan termasuk seberapa besar keterlibatannya dalam skandal tersebut. Deskriptif kasus PT Kimia Farma Tbk. adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang obat-obatan di Indonesia. PT Kimia Farma adalah salah satu perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Siaran Pers Badan Pengawas Pasar modal 2002, pada hasil audit tanggal 31 Desember 2001, laporan keuangan PT Kimia Farma diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa HTM yang diwakilkan oleh Sdr. Ludovicus Sensi W. selaku partner dari HTM. Dari hasil audit untuk periode 31 Desember 2001 tersebut disajikan laba bersih untuk perioda tersebut sebesar Rp 132 miliar, dan tidak terdeteksi adanya kecurangan yang dilakukan oleh manajemen PT Kimia Farma. Kementrian BUMN selaku pemegang saham mayoritas PT Kimia Farma menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mencium adanya unsur rekayasa dalam laporan keuangan tersebut. Atas perintah dari Kementrian BUMN, HTM diminta untuk melakukan audit interim terhadap laporan keuangan PT Kimia Farma untuk masa 5 bulan yang berakhir pada 31 Mei 2002 dan menemukan adanya kesalahan pada penilaian persediaan barang jadi dan penjualan untuk perioda 31 desember 2001. Setelah diudit ulang oleh HTM, pada tanggal 3 Oktober 2002 atas perintah Bapepam dan Kementrian BUMN, disajikan kembali laporan keuangan dengan laba bersih sebesar Rp 99,56 miliar. Itu artinya laba bersih yang disajikan sebenarnya lebih rendah Rp 32,6 miliar atau lebih rendah 24,7% dari laba awal yang dilaporkan, total aktiva yang mereka miliki pun juga dimark up sehingga kelihatan lebih besar sekitar dari total yang seharusnya. Selanjutnya setelah pemberitaan mengenai mark up laba bersih yang dilakukan oleh manajemen PT Kimia Farma, pemberitaan di harian Kontan menyatakan bahwa Kementerian BUMN memutuskan penghentian proses divestasi saham milik Pemerintah di PT Kimia Farma setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan overstated dalam laporan keuangan semester I tahun 2002 Arya, 2009. Kesalahan yang mendasar tersebut menimbulkan masalah karena kesalahan penyajian tersebut cukup material. Sesuai dengan pengungkapan Bapepam 2002, kesalahan tersebut timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated atau peningkatan penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, PT Kimia Farma melakukan pencatatan ganda pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan sehingga dengan mudah manajemen dapat melaporkan bahwa penjualan yang mereka miliki meningkat. Pada unit Logistik Sentral berupa overstated atau peningkatan persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar. Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma juga melakukan pencatatan persediaan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 1 dan 3 februari 2002 dan pada tanggal 3 harga persediaan digelembungkan sehingga persediaan yang mereka miliki kelihatan besar dan harga ini digunakan sebagai dasar perhitungan untuk laporan keungan Desember tahun 2001. Berdasarkan masalah tersebut, direksi lama PT Kimia Farma dikenai sanksi yaitu berupa pembayaran denda sebesar Rp satu miliar rupiah untuk disetor ke kas Negara dan denda sebesar Rp lima ratus juta dikenakan kepada PT Kimia Farma dan Sdr Ludovicus Sensi W. selaku partner dari HTM dikenai denda sebesar Rp seratus juta rupiah atas kelalaiannya dalam menemukan penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT Kimia Farma, sanksi lain bagi KAP HTM adalah diberhentikan sebagai auditor independen PT Kimia Farma. Analisis Kasus Masalah penggelembungan laba oleh PT Kimia Farma dan ketidak mampuan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa menemukan kesalahan tersebut, menimbulkan masalah etis dan masalah hukum bagi masalah tersebut. Sanksi yang diterima HTM bukan hanya sanksi administratif tapi juga sanksi etis. Masalah Etika Setiap pekerjaan memiliki kode etik yang berbeda-beda. Kode etik tersebut dibuat agar pekerjanya dapat bekerja secara professional dan melakukan semua pekerjaan sesuai standar yang ada. Hal ini juga berlaku bagi akuntan publik sebagai pihak independen yang bertugas untuk mengudit laporan keuangan perusahaan dan meyakinkan masyarakat bahwa laporan keuangan tersebut sudah benar. Sebelum tahun 1986, etika profesional yang dikeluarkan Ikatan akuntan Indonesia IAI diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Namun dalam kongres tahun 1986, etika profesi ini diubah menjadi Kode Etik Akuntan Indonesia Anto, 2007. Ada 2 sasaran pokok dari pembuatan kode etik ini yaitu untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian akuntan publik baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan perlindungan bagi keseluruhan profesi dari perilaku buruk oknum tertentu yang mengaku dirinya profesional Keraf, 1998. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari prinsip-prinsip etika yang berlaku bagi seluruh anggota IAI. Ada 5 prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia yaitu tanggung jawab profesi, kepentingan publik, kerahasiaan, objektivitas dan independensi, dan keseksamaan Effendi, 2009. Tanggung jawab profesi akuntan publik terletak pada opini mereka atas laporan keuangan yang diaudit sehingga dalam bekerja akuntan publik harus memiliki keprofesionalan dan pertimbangan moral dalam semua aktivitas mereka. Akuntan publik bekerja untuk meyakinkan kepada publik bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah benar. Kepercayaan publik merupakan salah satu modal utama dari profesi akuntan publik sehingga kepentingan publik harus didahulukan dalam profesi akuntan publik. Akuntan diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan informasi atau data klien dan tidak dibenarkan memberikan informasi rahasia tersebut kepada yang tidak berhak. Pada prinsip objektivitas dan independensi, akuntan publik harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dan harus bersikap independen ketika melakukan tugas mereka serta bekerja dengan integritas penuh untuk mempertahankan kepercayaan publik. Pada prinsip yang terakhir keseksamaan, akuntan harus mematuhi standar teknis dan etika profesi serta berusaha meningkatkan kompetensi, kehati-hatian profesional dan mutu audit tentunya. Berdasarkan SPAP no 1 seksi 150 tahun 2001 tentang standar auditing, ayat 2a dijelaskan standar umum auditing yaitu 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Berdasarkan standar umum tersebut, maka akuntan publik harus kompeten, memiliki keahlian khusus serta cermat dan seksama dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan, melakukan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan demi kepentingan pengguna jasa dan konsistensi tanggung jawab profesi kepada publik. Selain standar umum, masih ada standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan yang harus dipatuhi oleh akuntan publik ketika meraka bekerja. Berdasarkan pembahasan tentang kode etik akuntan publik di atas, akan dijelaskan seberapa besar tanggung jawab etis akuntan publik dalam skandal keuangan PT Kimia Farma yang melibatkan nama besar KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa sebagai auditor independennya. KAP HTM adalah KAP yang terdaftar di Bapepam, sehigga KAP tersebut berhak untuk memberikan jasanya di pasar modal termasuk melakukan audit atau pemeriksaan pada laporan keuangan emiten perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. KAP HTM juga merupakan KAP yang terbesar di Indonesia yang berdiri sudah cukup lama dan memiliki banyak pengalaman dalam memberikan jasa audit. Dalam kasus ini, HTM dianggap bertindak lalai dalam menemukan kesalahan penyajian oleh PT Kimia Farma yang diauditnya pada perioda 31 Desember 2001. Masalahnya KAP sebesar HTM dan memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam melakukan jasa audit, “kelewatan” dalam mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma sehingga mereka tidak berhasil menemukan adanya kesalahan penyajian laporan keuangan PT Kimia Farma walaupun sudah mengudit sesuai dengan SPAP yang ada. Kejanggalan dalam kasus ini terlihat ketika HTM melakukan audit PT Kimia Farma untuk perioda 31 Desember 2001 dan tidak menemukan unsur kesengajaan. Setelah pihak Bapepam dan kementrian BUMN selaku pemegang saham mayoritas mencurigai adanya rekayasa dalam laporan keuangan tersebut, HTM melakukan audit ulang atas perintah Bapepam dan kementrian BUMN dan menemukan adanya kesalahan yang cukup material dalam pencatatan persediaan dan penjualan yang menyebabkan adanya mark up dalam laba bersih sebesar 24,7%. Jika HTM melakukan audit sesuai dengan SPAP maka seharusnya kesalahan tersebut dapat ditemukan lebih awal. Kesalahan tersebut ditemukan setelah Kementrian BUMN mencium adanya kecurangan. Lalu apakah audit yang dilakukan berbeda antara audit yang pertama dengan audit kedua? Pada akhirnya timbul pertanyaan tentang kemampuan HTM sebagai KAP terbesar Indonesia. Seharusnya KAP sebesar HTM mampu menemukan masalah tersebut karena modus untuk melakukan mark up laba bersih adalah modus yang mungkin saja dilakukan oleh perusahaan. Mengingat banyaknya pengalaman dan kemampuan KAP HTM seharusnya penemuan kesalahan tersebut sudah terlihat saat audit pertama dan bukan setelah audit kedua. Menurut SPAP SA Seksi 110 tahun 2001 tentang Tanggung Jawab & Fungsi Auditor Independen, paragraf 04 Persyaratan Profesional, dimana disebutkan bahwa persyaratan profesional yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor independen. Apakah akuntan publik tersebut memiliki persyaratan yang profesional dalam pekerjaannya? Mengingat nama besar HTM, kemungkinan HTM memasukkan orang yang tidak berpengalaman untuk membawa nama HTM dalam pekerjaannya seharusnya sangat kecil. Seperti pada kasus ini, kesalahan dari Sdr. Ludovicus Sensi W. selaku partner dari HTM sudah membuat nama HTM menjadi kurang baik di mata masyarakat. Seharusnya dari awal HTM sadar adanya risiko audit apalagi dijelaskan penggunaan sampel pada proses audit walaupun itu diperbolehkan oleh standar Christiawan dan Sawarjuwono, 2004. Sesuai dengan yang diungkapkan dalam SPAP no 1 seksi 150 ayat 3 tentang adanya materialitas dan risiko audit yang melandasi penerapan semua standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Persediaan barang dagang pada perusahaan manufaktur seperti PT Kimia Farma merupakan sesuatu yang materialitas, dan seharusnya ini lebih diperhatikan oleh auditor ketika mereka mengudit perusahaan tersebut, apalagi kasus PT Kimia Farma ini memang terjadi karena penggelembungan persediaan. Sedangkan untuk risiko audit seperti yang dijelaskan dalam SPAP no 25 seksi 312 ayat 27, risiko audit dibagi menjadi 3 yaitu risiko bawaan, risiko, pengendalian dan risiko deteksi. Berdasarkan risiko bawaan dan risiko pengendalian dapat dijelaskan bahwa saldo akun atau golongan transaksi mengandung salah saji yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan yang dapat menjadi kesalahan yang material terhadap laporan keuangan apabila digabungkan dengan salah saji pada saldo akun atau golongan transaksi lainnya, atau dengan kata lain adalah adanya kerentanan salah satu akun atau golongan transaksi terhadap kesalahan yang material dalam laporan keuangan. Risiko yang mungkin terjadi dalam kasus ini adalah risiko deteksi dan ini dapat terjadi karena akuntan melakukan prosedur audit yang tidak sesuai. Risiko ini dapat dikurangi dengan menerapkan perencanaan dan supervisi memadai dan pelaksanaan praktik audit yang sesuai dengan standar pengendalian mutu. Jika dari awal auditor meyakini adanya risiko bawaan dan risiko pengendalian maka kemungkinan adanya risiko deteksi akan semakin mengecil karena mereka melakukan audit lebih hati-hati. Jadi seharusnya dari awal HTM sadar akan adanya materialitas dan risiko audit ini sehingga mereka mampu menemukan kecurangan dalam PT Kimia Farma. Kesalahan HTM mungkin terjadi pada pelanggaran SPAP no 1 seksi 150 ayat 2a tahun 2001 tentang ketidak profesionalan akuntan dalam bekerja, selain itu ada kemungkinan kesalahan juga terjadi pada standar pekerjaan lapangan. Pada SPAP no 1 seksi 150 ayat 2b dijelaskan mengenai standar pekerjaan lapangan yang harus dilakukan oleh akuntan publik dalam bekerja. Pada standar pekerjaan lapangan tersebut, ada kemungkinan HTM tidak melakukan supervisi pada Sdr. Ludovicus Sensi W. selaku partner dari HTM sehingga timbul adanya kesalahan dalam pengauditan, ataupun bukti-bukti yang tidak cukup dalam proses audit karena pengambilan sampel, ketidak hati-hatian dan keyakinan akan adanya materialitas dan risiko audit yang kurang. Walaupun pada akhirnya kasus penggelembungan laba tersebut ditemukan dan HTM dianggap sudah bekerja sesuai dengan SPAP tetapi HTM tetap dianggap tidak kompeten karena sudah terlanjur memberikan opininya yang menyesatkan atas laporan keuangan PT Kimia Farma dan masyarakat juga sudah terlanjur tahu mengenai masalah tersebut. Tanggung jawab HTM terletak pada opini audit mereka. Laporan keuangan yang sudah diaudit juga akan dicantumkan opini audit dari auditor independen yang memeriksa laporan keuangan tersebut. Seharusnya opini tersebut adalah opini yang fair atau yang bersifat wajar dan opini yang sesuai dengan keadaan laporan keuangan perusahaan. Akan tetapi jika HTM tidak berhasil menemukan kesalahan tersebut dan opini yang diberikan adalah opini wajar tanpa pengecualian maka perlu dipertanyakan lagi kinerja dari HTM. Opini wajar tanpa pengecualian adalah opini yang berarti tidak ada kesalahan termasuk salah saji, salah posting dan kesalahan penyajian yang lain dalam laporan keuangan dan merupakan opini tertinggi dalam opini audit yang paling banyak diinginkan perusahaan. Dalam kenyataan kesalahan yang dilakukan oleh PT Kimia Farma dalam laporan keuangannya adalah kesalahan mendasar karena kesalahan pencatatan dan karena mark up yang dilakukan bukan hanya 1-5% saja tetapi 24,7% dan ini tergolong dalam kesalahan yang material. Berdasarkan semua masalah tersebut, akuntan publik memiliki tanggung jawab atas opininya terhadap PT Kimia Farma Akuntan publik bertanggung jawab terhadap hasil audit mereka terutama kepada kementrian BUMN yang merupakan pemegang saham mayoritas dari PT Kimia Farma sebagai kliennya. Tanggung jawab tersebut adalah memberikan penjelasan mengenai kinerja manajemen PT Kimia Farma terhadap pemegang sahamnya sehingga tidak timbul agency problem antara pemegang saham dan manajemen perusahaan yang menimbulkan sikap opportunistic dari pihak manajemen seperti penggelembungan laba pada PT Kimia Farma. Oleh karena itu, apapun opini yang diberikan HTM akan berdampak pada keputusan pemegang saham dan Kementrian BUMN sebagai pemilik dan pemegang saham mayoritas PT Kimia Farma. Opini yang diberikan oleh HTM sebagai pihak independen merupakan tanggung jawab dari pekerjaannya, jika opini tersebut salah maka maka akuntan dianggap tidak bekerja secara profesional. Atas kelalaian HTM dalam pekerjaannya, secara aklamasi, semua pemegang saham PT Kimia Farma dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa HTM sebagai akuntan publik PT Kimia Farma. Masyarakat atau Publik Tanggung jawab akuntan publik juga berlaku untuk masyarakat. Masyarakat dalam konteks ini termasuk calon investor, kreditor, pelanggan, pemasok, bank, dan karena PT kimia Farma adalah BUMN salah satu pemerhati kinerjanya adalah pemerintah. Seperti yang kita tahu PT Kimia Farma Tbk. merupakan perusahaan go public dan informasi mengenai keadaan perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat luas untuk membuat keputusan bisnis. Jika laporan keuangan direkayasa maka informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan juga salah dan menipu masyarakat banyak. Hal ini dapat dilihat ketika pengumuman laba PT Kimia Farma baik, harga saham perusahaan meningkat tetapi ketika diumumkan adanya kesalahan dalam laporan keuangan, harga saham PT Kimia Farma menurun drastis Januar, 2010. Hal ini tentu merugikan masyarakat banyak, setelah tahu laba bersih dari PT Kimia Farma yang tinggi, investor menanamkan modal dengan membeli saham dalam jumlah banyak, kreditor memberikan pinjaman jangka panjang dan sebagainya. Tetapi, setelah harga saham menurun drastis tentu investor kehilangan uang mereka karena informasi yang menyesatkan tersebut. Pernyataan opini auditor merupakan jaminan bahwa laporan keuangan tersebut benar. Dalam SAS Statement on Auditing Standard no 99 juga ditegaskan bahwa seorang auditor harus bertanggung jawab pada hasil auditnya dan memberikan jaminan apakah laporan keuangan yang diaudit bebas dari kecurangan fraud dan kesalahan atau tidak. Jika laporan keuangan salah dan diyakinkan itu benar maka auditor juga turut bersalah karena mereka membenarkan informasi yang salah dan pada akhirnya merugikan masyarakat banyak. Karena akuntan publik adalah suatu jasa yang membutuhkan kepercayaan yang tinggi dari pengguna hasilnya dan bagi kliennya, maka dengan adanya opini yang salah ini akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap hasil kerja akuntan publik dan pada akhirnya timbul pertanyaan, apa tugas akuntan publik sebenarnya? Bapepam Bapepam atau Badan Pengawas Pasar Modal memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengatasi semua masalah-masalah kecurangan dan tindak kejahatan dalam pasar modal. Akuntan sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal bertanggung jawab penuh atas hasil kerja mereka kepada Bapepam sebagai pihak pengawas pasar modal. Bapepam juga yang pada akhirnya memberikan sanksi kepada akuntan publik atas kelalaiannya, baik sanksi administratif, sanksi perdata dan sanksi pidana. Akuntan publik seperti pada tugas awalnya adalah meyakinkan pihak ketiga bahwa laporan keuangan perusahaan sudah benar. HTM selaku auditor independen atau akuntan publik bagi PT Kimia Farma terbukti tidak berhasil mendeteksi adanya kecurangan dan merugikan banyak pihak. Sebagai konsekuensi, bukan hanya PT Kimia Farma yang dikenai sanksi tetapi juga bagi auditor yang bekerja secara tidak kompeten. Rekan seprofesi Seperti yang dijelaskan di atas, akuntan publik adalah suatu jasa yang memerlukan kepercayaan yang tinggi dari pengguna hasilnya dan bagi kliennya. Hukuman terberat bagi KAP adalah krisis kepercayaan masyarakat atas hasil kerja mereka yang kemudian akan memberikan citra yang buruk bagi KAP mereka. Tudingan dari masyarakat mengenai penyebab skandal keuangan perusahaan karena akuntan publik yang tidak mampu mengungkapkan kebenaran. Oleh karena itu tindakan yang tidak bertanggung jawab dapat merusak kepercayaan masyarakat dan memberikan citra yang buruk walaupun hanya beberapa oknum saja yang melakukannya. Dengan adanya masalah PT Kimia Farma ini, nama akuntan publik juga ikut tercemar karena tugas dari auditor adalah menemukan kesalahan dari laporan keuangan tersebut dan meyakinkan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan sudah benar. Jika auditor tidak berhasil menemukan masalah tersebut maka perlu dipertanyakan mengenai tingkat kompetensi akuntan publik tersebut dalam bekerja dan tentunya juga akan merusak nama baik akuntan publik. HTM bukan hanya diwajibkan membayar denda Rp tetapi seperti yang diungkapkan dalam Tempo edisi 1 November 2002, Rapat Umum Pemegang Saham PT Kimia Farma memutuskan kontrak dengan KAP HTM. Pemberhentian secara sepihak ini tentu memberikan pukulan yang berat bagi HTM dan juga bagi rekan seprofesi mereka pada umumnya karena merusak nama baik dari profesi akuntan publik pada umumnya. Masalah Hukum Bukan hanya masalah etis berupa pemberhentian jasa oleh klien dan citra yang buruk di mata masyarakat, masalah hukum juga turut mewarnai skandal keuangan yang dilakukan perusahaan. Jika PT Kimia Farma sebagai pihak yang melakukan penggelembungan laba melanggar perarutan Bapepam No. tentang pedoman penyajian laporan keuangan, maka akuntan publik juga akan ikut terseret karena meyakinkan masyarakat atas informasi yang salah dari pihak manajemen perusahaan Arya, 2009. Berdasarkan UU No 8 tahun 1995 tentang pasar modal ayat 64 yang dikutip dari Arya 2009 dijelaskan bahwa salah satu profesi penunjang pasar modal salah satunya adalah akuntan publik. Akuntan bertanggung jawab dalam memberikan pendapatnya mengenai laporan keuangan tersebut. Akuntan publik yang dapat melakukan kegiatan di pasar modal, memberikan jasa audit untuk emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian dan pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal adalah akuntan yang terdaftar di Bapepam. Oleh karena itu, dalam melakukan tugasnya akuntan publik wajib memenuhi ketentuan yang ada dalam Undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. Sehubungan dengan Undang-Undang Pasar Modal no 8 tahun 1995 mengenai kewajiban akuntan publik dalam melakukan tugasnya di pasar modal yaitu Arya, 2009 Akuntan publik wajib menaati kode etik dan standar profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang Pasar Modal dan peraturan wajib memberikan pendapat atau penilaian yang independenAkuntan publik wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam selambat-lambatnya 3 tiga hari kerja sejak ditemukan hal-hal sebagai berikutPelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam undang-undang pasar modal atau peraturan pelaksanaannyaHal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga dimaksud atau kepentingan para nasabahnya Berdasarkan pemeriksaan oleh Bapepam, KAP HTM memang sudah melakukan audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP dan tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan dalam membantu PT Kimia Farma dalam melakukan rekayasa laporan keuangan. Akan tetapi karena kelalainnya HTM tetap dijatuhi sanksi administratif. Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh Bapepam kepada pihak-pihak yang dianggap melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sanksi administratif tersebut dapat berupa Arya, 2009 Peringatan tertulisDendaPembatasan kegiatan usahaPembekuan kegiatan usahaPencabutan izin usahaPembatalan persetujuanPembatalan pendaftaran Sanksi denda menurut Undang-Undang Pasar Modal pasal 102 ayat 3 dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1995 seperti yang dikutip dari Arya 2009 menyatakan bahwa sanksi administratif berupa denda dapat bervariasi jumlahnya yaitu Denda Rp lima ratus ribu rupiah per hari dengan jumlah maksimal Rp lima ratus juta rupiahDenda Rp seratus ribu rupiah per hari dengan jumlah maksimal Rp seratus juta rupiahDenda maksimal Rp lima ratus juta rupiah untuk pihak bukan perseoranganDenda maksimal Rp seratus juta rupiah untuk pihak perseorangan Berdasarkan Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal 2002, diumumkan sanksi yang diberikan Bapepam yaitu Sehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal 102 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 jo Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka PT Kimia Farma Persero Tbk. dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. lima ratus juta rupiahSesuai Pasal 5 huruf n Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal makaDireksi Lama PT Kimia Farma Persero Tbk. periode 1998 – Juni 2002 diwajibkan membayar sejumlah Rp satu miliar rupiah untuk disetor ke Kas Negara, karena melakukan kegiatan praktek penggelembungan atas laporan keuangan per 31 Desember 2001Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa selaku auditor PT Kimia Farma Persero Tbk. diwajibkan membayar sejumlah Rp. seratus juta rupiah untuk disetor ke Kas Negara, karena atas resiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT Kimia Farma Persero Tbk. tersebut, meskipun telah melakukan prosedur audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, dan tidak diketemukan adanya unsur kesengajaan. Dari siaran pers Bapepam tersebut dapat terlihat bahwa sanksi yang diterima oleh PT Kimia Farma dan KAP HTM selaku auditor independen PT Kimia Farma hanya sanksi administratif. Penegak hukum untuk kasus ini adalah Bapepam selaku pengawas pasar modal. Berdasarkan pemeriksaan Bapepam, HTM melanggar ketentuan administratif dalam undang-undang pasar modal yang terkait dengan penyampaian laporan atau informasi kepada Bapepam dan masyarakat. Laporan tersebut menyajikan informasi yang salah yang kemudian mempengaruhi harga saham di pasar modal, keputusan investor dan kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Menurut pasal 68 Undang-Undang Pasar Modal seperti yang dijelaskan di atas, menegaskan adanya kewajiban dari akuntan publik yang terdaftar di Bapepam untuk selambat-lambatnya dalam jangka waktu tiga hari, untuk melaporkan kepada Bapepam bila menemukan sesuatu yang bersifat pelanggaran dari emiten terhadap ketentuan hukum pasar modal. HTM sudah melaporkan adanya kecurangan dalam audit keduanya, karena jika tidak, kemungkinan bukan hanya sanksi administratif yang diterima tapi juga sanksi pidana. Dampak terhadap Profesi Akuntan Kejadian ini bukan hanya berdampak pada masalah hukum dan masalah etika yang dihadapi oleh HTM sebagai akuntan publik yang bekerja untuk PT Kimia Farma tetapi juga berdampak pada profesi akuntan publik secara keseluruhan. Tudingan mengenai profesi akuntan publik selalu terjadi ketika perusahaan melakukan skandal keuangan. Akuntan dianggap bekerja tidak profesional dalam mengatasi skandal tersebut dan memberikan informasi yang tidak fair. Bahkan pada akhirnya keterlibatan mereka atas skandal tersebut juga perlu dipertanyakan. Apakah memang benar-benar tidak tahu atau malah berpura-pura tidak tahu? Salah satu dampak dari kasus PT Kimia Farma seperti yang dinyatakan oleh Arya 2009 adalah pemberlakuan peraturan pemerintah melalui Menteri Keuangan yang menerbitkan KMK no 423/ tentang Jasa Akuntan Publik, juga disertai Bapepam yang mengeluarkan peraturan no tentang independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal. Dalam peraturan tersebut diberlakukan larangan rangkap jabatan KAP mulai November 2002. Dengan demikian, KAP dilarang memberikan jasa audit dan konsultasi keuangan lainnya secara bersamaan pada sebuah perusahaan publik. Selain itu, diberlakukan pula pembatasan penugasan audit, yaitu KAP hanya dapat melakukan audit atas sebuah klien atau perusahaan publik paling lama 5 tahun berturut-turut, dimana partnernya paling lama 3 tahun berturut-turut. KAP dan partner baru dapat menerima penugasan audit untuk klien tersebut setelah selama 3 tahun berturut-turut tidak mengaudit perusahaan tersebut. Pembatasan kinerja akuntan publik dilakukan oleh Bapepam dan pemerintah untuk mengatasi masalah kecurangan dan tindak kejahatan di pasar modal sehingga diharapkan skandal Enron tidak akan terulang kembali di Indonesia. Mungkin dengan pemberlakuan peraturan ini akan mengurangi masalah kecurangan dan tindak kejahatan di pasar modal. Tetapi mungkin juga ada siasat baru yang dimiliki para akuntan publik untuk mengatasi peraturan tersebut. Opini atas skandal keuangan PT Kimia Farma PT Kimia Farma listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli 2001 dan itu artinya PT Kimia Farma tergolong baru di BEI pada tahun 2001 tersebut. Salah satu kemungkinan alasan PT Kimia Farma melakukan mark up laba bersih karena mereka ingin meningkatkan nilai perusahaan. Paradigma masyarakat mengenai laba memang melekat erat sampai mereka selalu memandang perusahaan dengan kinerja baik adalah yang memiliki laba yang besar. Karena adanya paradigma tersebut, maka kemungkinan PT Kimia Farma melakukan mark up laba bersih untuk meningkatkan nilai perusahaan dan juga meningkatkan harga saham mereka. Ketidak konsistenan penyajian laporan keuangan sebenarnya dapat disebabkan oleh beberapa sebab yaitu akuntan publik yang tidak cermat, teliti dan bekerja secara seksama, pelanggaran yang disengaja oleh akuntan publik atau ketidak benaran dalam proses audit seperti pengambilan sampel yang walaupun diperbolehkan oleh standar tetapi ada risiko tidak terdeteksinya kecurangan dalam perusahaan Christiawan dan Sawarjuwono, 2004. Lalu apakah benar HTM tidak terlibat dalam kasus PT Kimia Farma? Kasus-kasus kecurangan seperti ini merupakan modus mungkin saja terjadi di perusahaan. Mengingat pengalaman dan kemampuan KAP terbesar di Indonesia yaitu KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa, tidak menemukan kecurangan tersebut sepertinya ada sebuah kejanggalan. Apakah akuntan yang bertindak tidak kompeten dan tidak professional atau memang ada keterlibatan akuntan publik dalam masalah ini? Masalahnya jika memang tidak menemukan, mengapa pada audit ulang ditemukan adanya overstated atau kelebihan penyajian pada laporan keuangan? Jadi, sesuai dengan banyaknya tudingan masyarakat mengenai keterlibatan akuntan dalam skandal keuangan sepertinya perlu diangkat untuk masalah ini. Ketidak tahuan HTM akan adanya mark up laba bersih dan alasan bahwa laporan keuangan sudah diudit sesuai dengan SPAP yang ada mungkin saja digunakan HTM sebagai alasan untuk “cuci tangan” dari masalah mark up laba bersih yang dilakukan PT Kimia Farma. Pada akhirnya walaupun HTM dinyatakan tidak terlibat dalam kecurangan yang dilakukan manajemen PT Kimia Farma, masyarakat tetap beranggapan bahwa akuntan publik merupakan profesi yang paling bertanggung jawab dalam masalah skandal keuangan perusahaan terutama karena mereka menjamin informasi yang salah dan membuat masyarakat termasuk investor, kreditor, bank dan pihak ketiga lainnya terlanjur merugi karena membuat keputusan bisnis dengan infromasi yang salah. Bahkan, bukan tidak mungkin skandal keuangan yang menyeret sejumlah nama besar perusahaan di Amerika juga akan terjadi di Indonesia. Hal ini disebabkan peraturan yang kurang memadai di pasar modal. Peraturan yang kurang memadai yang ditetapkan oleh Bapepam kadangkala menimbulkan tindakan opportunistic bagi akuntan publik. Walaupun tidak terbukti bersalah tetapi HTM turut bertanggung jawab atas kelalaian dan tidak berhati-hati dalam melakukan pekerjaan mereka. Menurut Effendi 2009 yang juga diperkuat oleh pernyataan Arya 2009 berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal pasal 11 dijelaskan bahwa setiap pihak yang menderita kerugian sebagai akibat dari pelanggaran Akuntan Publik dan KAP dalam memberikan jasanya, dapat menuntut ganti rugi secara perdata kepada Akuntan Publik maupun Kantor Akuntan Publik KAP. Selain perdata, Akuntan Publik dan KAP juga dapat dituntut dalam pelanggaran pidana, karena melakukan kecurangan fraud, ketidak jujuran, atau kelalaian dalam memberikan jasanya baik untuk kepentingan atau keuntungan Akuntan Publik, klien, ataupun pihak lain atau mengakibatkan kerugian pihak lain. Peraturan demi peraturan dibuat untuk menganggulangi masalah ini tetapi seolah semuanya hanya sekedar peraturan belaka. Meski hingga sekarang belum pernah terdengar seorang akuntan di penjara karena masalah audit baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, Bapepam seharusnya mempertegas peraturan yang ada mengenai tugas akuntan publik dan sanksi hukum yang harus diterima bila melakukan kesalahan. Jika kita lihat pada kasus ini, denda yang dikenakan Bapepam kepada HTM hanya sebesar Rp seratus juta rupiah dan ini mungkin hanya sebagian kecil dari fee audit yang mereka terima dan HTM juga masih dapat bernapas lega karena keputusan untuk tidak menggunakan jasa audit HTM pada semua BUMN ternyata tidak dilakukan oleh kementrian BUMN seperti yang diungkapkan oleh Ferdinand Nainggolan selaku Deputi Meneg BUMN pada Tempo edisi 1 November 2002. Sanksi yang diterima HTM pada kenyataannya mungkin tidak sebesar kerugian yang ditanggung masyarakat akibat informasi yang menyesatkan tersebut. Selain peraturan pasar modal, pembaharuan standar yang terus menerus serta pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dan IAPI Ikatan Akuntan Publik Indonesia harus lebih diperketat lagi dalam meminimalkan adanya kecurangan oleh akuntan publik. Untuk mengatasi semua masalah ini memang harus ada peraturan yang semakin tegas. Akan tetapi yang perlu diingat, peraturan dibuat hanya untuk mengurangi pelanggaran dan bukan meniadakan pelanggaran. Pada akhirnya semua jawaban dari skandal keuangan ini akan kembali kepada pertanyaan tentang moral masing-masing akuntan publik dalam melakukan pekerjaan mereka. Apakah mereka ingin bekerja secara professional atau tidak? Referensi Ekbis. 2002. Kimia Farma Memutus Hans Tuanakotta dan Mustofa, Tempo Interaktif 1 November 2002. Diakses tanggal 12 Oktober 2010 pukul Anto. 2007. Etika Profesi dan Mutu Audit Kantor Akuntan Publik. Diakses tanggal 13 oktober 2010 pukul Arya, Dimas. 2009. Tanggung Jawab Akuntan Publik atas Opini terhadap Laporan Keuangan Studi Kasus pada PT Kimia Farma tahun 2001, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Diakses tanggal 14 Oktober 2010 pukul Bapepam. 2002. Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal tanggal 27 Desember 2002. Diakses tanggal 14 Oktober 2010 pukul Christiawan, Yulius Jogi dan dan Tjiptohadi Sawarjuwono. 2004. Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Publik Analisis Kritis atas Opini Auditor dan Laporan Keuangan Auditan Tahun 2000, Jurnal Akuntansi dan Keuangan VOL. 6, NO. 1, MEI 2004 40- 54. opini auditor terhadap laporan keuangan auditan PT Kimia farma tahun 2001. Diakses tanggal 14 Oktober 2010 pukul Effendi, Muhammad Arief. 2009. Kode Etik Profesi dan Kewajiban Hukum Akuntan Publik, Majalah Krakatau Steel Group/KSG, Edisi 40 Tahun 4/2009, Rubrik RAGAM, hlm 32-33. Diakses tanggal 13 Oktober 2010 pukul Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Jakarta Salemba Empat. Januar, Jimmy. 2010. Skandal-skandal di AS dan Indonesia. Diakses tanggal 13 oktober 2010 pukul Keraf, Sony. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta Kanisius
PTPYRIDAM FARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT) anggota Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua/Komisaris Independen : Mohammad Syamsul Arifin pe rsonil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (b) Suatu entitas berelasi
DiIndonesia kasus manajemen laba khususnya emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta yaitu pada PT Kimia Farma, Tbk. Berdasarkan hasil BAPEPAM (2002) diperoleh bukti bahwa terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT. Kimia . 272 85 72 205 207 493 228 25

laporan audit manajemen pt kimia farma