TamanNasional Bukit Tiga Puluh disingkat TNBT terletak di Provinsi Riau, meliputi dua kabupaten yaitu Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Taman Nasional Tesso Nilo Di dalamnya terdapat sedikitnya 360 jenis flora, 107 jenis burung, 50 jenis ikan, 23 jenis mamalia, 18 jenis amfibi, 15 jenis reptil dan 3 jenis primata. – Seperti kita ketahui terdapat 54 taman nasional di Indonesia, dimana 4 diantaranya adalah taman nasional yang btaru diresmikan. Salah satu yang tea Trmasuk taman nasional baru adalah Taman Nasional Zambrud yang berada di provinsi Riau. Dalam artikel kali ini, agrozine akan mengenal Taman Nasional Zamrud,sebagai kawasan konservasi berbasis gambut. Sejarah Taman Nasional Zamrud Taman Nasional Zamrud adalah salah satu taman nasional yang baru diresmikan. Taman nasional ini berada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Zamrud yang awalnya berupa Suaka Margasatwa diresmikan menjadi Taman Nasional pada tanggal 22 Juli 2016 bertepatan dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh Jusuf Kalla. Penamaan kawasan taman nasional ini diambil dari nama lokasinya yaitu desa Zamrud. Taman Nasional Zamrud berada di atas lahan gambut seluas hektar. Ada dua danau yang menghiasi taman nasional ini yaitu danau pulau besar seluas hektar dan danau bawah seluas 360 hektar. Di danau pulau besar terdapat 4 pulau yang mengelilingi yaitu pulau besar, pulau tengah, pulau bungsu dan pulau beruk. Kondisi Alam di Taman Nasional Zamrud Taman Nasional Zamrud memiliki ekosistem yang unik yaitu hutan rawa gambut yang hanya ditemukan di beberapa wilayah tertentu melalui pembentukan yang cukup panjang. Lahan rawa gambut cenderung mudah terbakar sehingga harus dikelola dengan baik. Sama seperti taman nasional lainnya, Taman Nasional Zamrud juga dikelola dengan sistem zonasi yang dibagi menjadi enam zonasi yaitu zona inti, zona pemanfaatan, zona rimba, zona tradisional, zona rehabilitasi dan zona khusus. Flora dan Fauna Taman Nasional Zamrud Flora yang dapat ditemukandi Taman Nasional Zamrud, seperti pohon ramin Gonystylus bancanus, jangkang Xylopia malayana, durian burung Durio carinatus, kalokak Melanorrhea sp.,bengku Ganua motleyana dan berbagai jenis pohon meranti dari suku Dipterocarpaceae. Di wilayah sekitar danau terdapat salah satu jenis tumbuhan langka yaitu pinang merah. Taman Nasional Zamrud selain memiliki jenis flora yang banyak, juga memiliki jenis fauna yang beraneka ragam. Fauna yang dapat ditemukan di Taman Nasional Zamrud seperti Harimau Sumatera Panthera tigris -sumatrensis, Harimau dahan Neofelis nebulosa, beruang madu Helarctos malayanus dan napu Trugulus napu yang merupakan satwa dilindungi. Selain mamalia, terdapat juga satwa dari kelompok aves di taman nasional ini. Tercatat sebanyak 38 jenis dari 12 genus burung ada di Taman Nasional Zamrud, diantaranya adalah bangau putih, enggang dua warna, enggang palung,enggang bulu hitam, rangkong papan dan punai. Tujuan Destinasi Wisata di Taman Nasional Zamrud Zamrud Danau zamrud adalah salah satu destinasi wisata di Taman Nasional Zamrud. Danau ini berlokasi di desa Zamrud, Kecamatan Siak Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Danau zamrud adalah istilah untuk dua danau yang ada di Taman Nasional Zamrud yaitu danau pulau besar dan danau bawah. Mengunjungi danau zamrud ini kita akan disuguhkan pemandangan yang cukup indah apalagi berada di sepanjang hamparan ladang minyak bumi yang dikelola pemerintah setempat. 2. Hutan Rawa Gambut Kegiatan wisata lain yang dapat dilakukan di Taman Nasional Zamrud adalah menyusuri hutan rawa gambut. Air yang berwarna gelap pada rawa gambut menjadi keunikan tersendiri. Sepanjang menyusuri hutan rawa gambut ini, pengunjung akan melihat berbagai macam flora dan fauna khas Taman Nasional Zamrud. ira namagunung berapi di malaysia. how to make a gallon of fake blood; who invented blinking meme? nama gunung berapi di malaysia; shrewsbury international school bangkok calendar; why did tony soprano kill christopher;
Taman Nasional Tesso Nilo adalah salah satu taman nasional yang berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Riau. Kawasan seluas hektar ini merupakan perpaduan antara lahan basah dan kering, serta mempunyai ekosistem yang jarang ditemukan di wilayah taman nasional lainnya. Hal tersebut menjadikan kawasan ini begitu kaya akan jenis flora dan fauna dan disebut sebagai taman nasional terkaya di dunia. Potensi tersebut juga menjadikan kawasan ini sebagai lokasi untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan. Sejarah Taman Nasional Tesso NiloKondisi Alam Taman Nasional Tesso Nilo1. Letak dan Topografi2. Iklim dan Hidrologi3. EkosistemFlora dan Fauna Taman Nasional Tesso Nilo1. Flora 2. FaunaKegiatan dan Destinasi Wisata1. Menyusuri Sungai Nilo2. Peddle Tour3. Mengamati Gajah4. Panen Madu5. Mengamati Burung dan Mamalia6. Mengenal Kehidupan Masyarakat Sekitar Pada tahun 2003, Menteri Kehutanan mencabut izin atas areal hutan HPH PT. Inhutani IV pada kawasan Hutan Produksi Terbatas dari kelompok Hutan Tesso Nilo, kemudian mulai menyiapkannya sebagai kawasan konservasi Tesso Nilo. Status Taman Nasional Tesso Nilo ditetapkan secara resmi berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan No. 255/Menhut-II/2004 pada tanggal 19 Juli 2004 sebagai Taman Nasional Tesso Nilo seluas hektar. Berikut ini adalah sejarah hukum terbentuknya kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo, yaitu NoTahunStatus dan KondisiDukungan Legalitas11974HPH PT. Dwi MartaSurat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 410/Kpts/Um/7/1974 Tanggal 30 Juli 1974 Tentang Pemberian HPH Kepada PT. Dwi Marta seluas PT. Nanjak MakmurSK Menteri Pertanian Nomor 231/Kpts/Um/3/1979, Tanggal 27 Maret 1979 Tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Nanjak Makmur seluas ha31986Tesso Nilo merupakan Hutan Produksi TerbatasSK MENHUT Nomor 173/Kpts-II/1986 Tanggal 6 Juni 1986 Tentang Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK41986Telah dilakukan Tata Batas HUtan Produksi Terbatas Kawasan Tesso Nilo seluas haPenunjukan Kawasan Hutan oleh Menteri Kehutanan melalui Keputusan Nomor 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 Juni 1986,51990Rerivisi PT. Dwi Marta dari ha menjadi haKEPMENHUT Nomor 510/Kpts-II/1990, tanggal 19 September 1990, Tentang Perubahan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 410/Kpts/Um/7/1974 Tanggal 30 Juli pengelolaan PT. Dwi Marta oleh BUMNKeputusan Menhut Nomor 362/Kpts-II/1993 Tanggal 15 Juli 1993 Tentang Eks HPH PT Dwi Marta dikelola Oleh PT INHUTANI IV yang merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN.71994Pengelolaan PT. Dwi Marta berakhir dan dikelola oleh PT. Inhutani IV seluas haSK Menhut Nomor 1039/Menhut-IV/1995 Tanggal 13 Juli 1995 Tentang Penunjukan dan Penugasan PT. INHUTANI IV Untuk Mengelola dan Mengusahakan Areal Eks HPH PT. DWI tetap merupakan Kawasan Hutan Produksi TerbatasPeraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10 Tahun 1994 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi RTRWP Daerah Tingkat I Riau,91995Penunjukan dan Penugasan PT. INHUTANI IVSK Menhut Nomor 1039/Menhut-IV/1995 Tanggal 13 Juli 1995 Tentang Penunjukan dan Penugasan PT. INHUTANI IV Untuk Mengelola dan Mengusahakan Areal Eks HPH PT. Dwi Marta Seluas Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Kepada PT. INHUTANI IV Seluas ± Menhut Nomor 14/Kpts-II/1998 Tanggal 6 Januari 1998 Tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Dengan Sistem Silvikultur Tebang Dan Tanam Jalur Kepada PT. INHUTANI IV Seluas ± Lima Puluh Tujuh Ribu Delapan Ratus Tujuh Puluh Tiga Hektar, yang Terletak Di Provinsi Batas Sendiri Dan Persekutuan Areal Kerja HPHTI PT. INHUTANI IVSK Menhut Nomor 108/Kpts/II/2000 Tanggal 29 Desember 2000 Tentang Perpanjangan Pemberian HPH Kepada PT. Nanjak Makmur seluas ha122000Perpanjangan dan pemberian Hak Penguasaan Hutan PT. Nanjak Makmur seluas haSK Menhut No 108/Kpts/II/2000 Tanggal 29 Desember 2000 Tentang Perpanjangan Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Kepada PT. Nanjak Makmur seluas ha132001BKSDA mendukung TN sebagai kawasan konservasiSurat Kepala BKSDA Riau Nomor 405/UKSDA-2/XIV-5/2001, tanggal 15 Maret 2001 Tentang Dukungan kawasan hutan Tesso Nilo seluas 120,000 ha yang terletak di kab. Kampar, Indragiri Hulu, Pelalawan dan Kuansing sebagai kawasan konservasi gajah142001PHKA mendukung usulan BKSDASurat Dirjen PHKA Nomor 252/DJ-V/KK/201, tanggal 27 Maret 2001, Pada prinsipnya mendukung usulan Kepala Unit KSDA Riau dan WWF Indonesia untuk membentuk kawasan hutan produksi Tesso Nilo menjadi kawasan konservasi152001DPRD Kuansing mendukung TN sebagai kawasan konservasiSurat Ketua DPRD Kuantan Singingi Nomor 66/DPRD-KS/170/2001, tanggal 5 April 2001, tnetang dukungan pengalokasian kawasan konservasi gajah Riau di daerah Tesso Nilo yang sebagian termasuk wilayah Kabupaten Kuantan Singingi162001Bupati Pelalawan mendukung TN sebagai kawasan konservasiSurat Bupati Pelalawan Nomor 050/Bappeda/F/IV/2001/362 tanggal 7 April 2001, Perihal Dukungan terhadap lahan konservasi gajah172001Bupati Kampar mendukung TN sebagai kawasan konservasiSurat Bupati Kampar Nomor 500/EK/IV/2001/296, tanggal 7 April 2001, Mendukung kawasan Tesso Nilo dijadikan sebagai Daerah Konservasi Gajah Provinsi Kampar mendukung TN sebagai kawasan konservasiSurat Ketua DPRD Kampar Nomor 170/124/DPRD/2001, tanggal 7 April 2001, Mendukung sepenuhnya kegiatan pengalokasian kawasan konservasi gajah Riau di daerah Tesso Nilo yang sebagian termasuk wilayah Kabupaten Provinsi mendukung TN sebagai kawasan konservasiSurat Ketua DPRD Provinsi Riau No 446/2001-4/UM/246 tanggal 16 April 2001, Perihal Dukungan dan Rekomendasi Usulan Kawasan Konservasi Gajah di Provinsi Riau,202001DPRD Pelalawan mendukung TN sebagai kawasan konservasi gajahSurat Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan Nomor 66/DPRD/IV/2001 tanggal 16 April 2001, Perihal Dukungan dan Rekomendasi Usulan Kawasan Konservasi Gajah di Provinsi Riau212001Gubernur Provinsi Riau usulan TN menjadi kawasan konservasi Gajah di Prov RiauSurat Gubernur Provinsi Riau Nomor tanggal 30 April 2001, Perihal Usulan Kawasan Konservasi Gajah di Provinsi Riau222002Penetapan batas PT. Inhutani IV dan persekutuannya sepanjang meterKeputusan Menteri Kehutanan Nomor 1508/Kpts-VII/2002 Tanggal 15 April 2002 Tentang Penetapan Sebagian Batas Sendiri/Persekutuan Areal Kerja HPHTI PT. INHUTANI IV Eks HPH PT. DWI MARTA, PT. Riau Andalan Pulp Dan Paper Dan HPH PT. Nanjak Makmur Sepanjang Delapan Puluh Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Satu, Perseratus Meter Di Propinsi Riau232002GubRi Mendukung kawasan pusat konservasi gajahSurat Gubernur Provinsi Riau Nomor tanggal 31 Juli 2002, Perihal Usulan Kawasan Konservasi Gajah di Provinsi PT. Inhutani IVKEPMENHUT Nomor 10258/Kpts-II/2002 Tanggal 13 Desember 2002 Tentang Pencabutan KEPMENHUT Nomor 14/KPTS-II/1998 Tanggal 6 Januari 1998 Tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Dengan Sistem Silvikultur Tebang Dan Tanam Jalur Kepada PT. INHUTANI IV Seluas ± Hektar, Yang Terletak Di Propinsi Daerah Tingkat I Riau252003KepMenhut persiapan penunjukan kawasan hutan Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi gajahKEPMENHUT Nomor 282/Kpts-II/2003 Tanggal 25 Agustus 2003 Tentang Perubahan KEPMENHIUT Nomor 10258/Kpts-II/2002 Tanggal 13 Desember 2002 Tentang Pencabutan KEPMENHUT Nomor 14/KPTS-II/1998 Tanggal 6 Januari 1998 Tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Dengan Sistem Silvikultur Tebang Dan Tanam Jalur Kepada PT. INHUTANI IV Seluas ± Hektar, Yang Terletak Di Propinsi Daerah Tingkat I Tim Terpadu untuk perluasan TNTNBerita Acara Hasil Pengkajian dan Pembahasan Tim Terpadu tanggal 1 Mei 2004 Tentang rekomendasi bahwa Kawasan hutan produksi pada areal eks HPH PT INHUTANI IV khususnya di areal eks PT Dwi Marta seluas hektar layak untuk diubah fungsi menjadi Kawasan Pelestarian Alam dengan fungsi Taman Nasional sebagai kawasan konservasi gajah272004Perubahan Fungsi Sebagian Hutan Produksi Terbatas di Kelompok Hutan Tesso Nilo seluas ± hektar menjadi Taman Nasional Tesso NiloSK MENHUT Nomor 255/Menhut-II/2004, tanggal 19 Juli 2004, Perubahan Fungsi Sebagian HPT di Kelompok Hutan Tesso Nilo yang terletak di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu Provinsi Riau seluas ± Tiga puluh delapan ribu lima ratus tujuh puluh enam hektar menjadi Taman Nasional Tesso Nilo282005Perubahan fungsi dan tata batasSurat Kepala Badan Planalogi Kehutanan Tanggal 8 April 2005 Tentang SK Perubahan Fungsi TN Tesso Nilo Areal yang ditunjuk sebagai TN Tesso Nilo adalah HPH PT. INHUTANI IV eks. HPH PT. DWI MARTA yang sudah ditata batas di lapangan sesuai dengan laporan TBT No. 1386 Tahun 2000, batas sebelah Utara berbatas dengan HPHTI PT Riau Andalan Pulp And Paper dan di sebelah Timur berbatasan dengan Perkebunan Sawit PT. Indo Sawit Subur292006Trayek Tata Batas ditandatanganiPeta Trayek Batas Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan; Trayek Batas Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau telah ditandatangi oleh Panitia Tata batas Hutan Kabupaten Pelalawan Tanggal 2 Februari SIak Raya keberatan untuk dialihfungsikanSurat Direktur HPH PT Siak Raya Timber Nomor 98/SRT/HPH-D/III/06; tanggal 17 Maret 2006 kepada Menteri Kehutanan Tentang Dukungan terhadap perluasan TNTN namun keberatan dan menolak areal kerjanya dialih fungsikan sebagai menyatakan perluasan TNTN dimungkinkanSK MENHUT Nomor tanggal 24 Mei 2006 kepada Kepala Badan Planologi, Dirjen BPK dan Dirjen PHKA bahwa Menteri Kehutanan memungkinkan untuk perluasan areal TNTN, karena adanya dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta dan lembaga swadaya Masyarakat TN mendesak perlunya perluasanSurat Forum Masyarakat Tesso Nilo kepada Bapak Presiden RI Nomor 22/FTN-Ex/VIII/2006, tanggal 31 Agustus 2006, Menyebutkan segera realisasikan perluasan kawasan Taman Nasional Tesso Nilo dari Ha menjadi ha sesuai pernyataan Menteri Kehutanan332006PT. Nanjak Makmur tidak keberatan areal menjadi perluasan TNTNSurat Direktur HPH PT Nanjak Makmur Nomor 032/NM-IX/2006, tanggal 21 September 2006 kepada Dirjen BPK, PT. Nanjak Makmur tidak keberatan sebagian besar arealnya seluas + Ha dijadikan perluasan Nanjak Makmur tidak keberatan areal menjadi perluasan TNTNSurat Direktur HPH PT Nanjak Makmur Nomor 001/NM/I/2007, Tanggal 9 Januari 2007, tentang persetujuan perluasan TNTN352007Bupati, rekomendasi perluasan TNTNSurat Bupati Pelalawan Nomor tanggal 16 Juli 2007 Tentang rekomendasi perluasan TNTN362007Gubernur Riau inta DisHut buat surat pertimbangan Teknis perluasan TNTNSurat Sekretaris Daerah Provinsi Riau Nomor 500/Ekbang/ Tanggal 22 Oktober 2007; Berdasarkan surat rekomendasi Bupati Pelalawan tanggal 16 Juli 2007, atas nama Gubernur Riau meminta Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau membuat surat pertimbangan Teknis perluasan Nilo372007Surat pertimbangan Teknis Dishut ProvSurat Kepala Dinas Kehutanan Riau nomor tanggal 9 November 2007 Perihal pertimbangan teknis perluasan TNTN382007Gubri rekomendasi perluasanSurat Gubernur Riau Nomor 522/Ekbang/ tanggal 21 November 2007 Perihal Rekomendasi Perluasan Taman Nasional Tesso Nilo menjadi Seluas Ha di Provinsi Riau392009Kajian Tim Terpadu untuk PT Nanjak Makmur, IUPHHK PT Hutani Sola Lestari dan PT Siak Raya Timber untuk usulan perluasanHasil Kajian dan rekomendasi Tim Terpadu sebagaimana Berita Acara tanggal 9 Juli 2009402009Berakhir Izin HPH PT. Nanjak Makmur dan perubahan fungsi menjadi TNTNSK MENHUT Nomor 663/Menhut-II/2009 tanggal 15 Oktober 2009 tentang Perubahan Fungsi Sebagian HPT di Kelompok Hutan Tesso Nilo yang terletak di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau seluas ± hektar menjadi Taman Nasional Tesso Nilo, Setelah berakhirnya HPH PT. Nanjak Makmur tahun 2009, berdasarkan Surat KEPMENHUT Nomor 124/Menhut-II/2009 Tanggal 27 Maret 2009 412011Tata Batas DefinitifTata Batas Definitif Kawasan Hutan TNTN, Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts. 662/V/2011, Tanggal 5 Mei 2011422014Penetapan Kawasan TN. Tesso NiloKeputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor , Tanggal 28 Oktober 2014, Tentang Penetapan Kawasan Rutan Taman Nasional Tesso Nilo Seluas Delapan Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tiga Hektar Di Kabupaten Pelalawan Dan Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Kondisi Alam Taman Nasional Tesso Nilo 1. Letak dan Topografi Taman Nasional Tesso Nilo berlokasi di Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indargiri Hulu, Provinsi Riau. Sedangkan secara geografis berada pada koordinat 00°05’40’’ – 00°20’47’’ Lintang Selatan dan 102°03’21’’ – 102°35’21’’ Bujur Timur. Kawasan yang berada pada ketinggian antara 52 sampai 175 meter di atas permukaan laut ini memiliki kondisi topografi yang datar dan bergelombang dengan kemiringan antara 10° – 15°. 2. Iklim dan Hidrologi Kondisi iklim di Taman Nasional Tesso Nilo tergolong sangat basah dengan rata-rata curah hujan – mm per tahun. Adapun Daerah Aliran Sungai yang mengalir di taman nasional ini yaitu DAS Kampar, serta Sungai Sawan, Sungai Sangkalalo, dan Sungai Mamahan 3. Ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo memiliki hutan hujan tropika dataran rendah atau lowland tropical rain forest. Sebagai hutan dengan tipe yang sudah jarang dijumpai, kawasan ini memiliki ekosistem transisi dataran tinggi dan juga dataran rendah. Ekosistem tersebut dikenal mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Flora dan Fauna Taman Nasional Tesso Nilo Seperti yang telah disebutkan bahwa Taman Nasional Tesso Nilo memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang begitu tinggi. Hal tersebut juga membuat kawasan ini mempunyai banyak sekali spesies satwa, mulai dari jenis endemik hingga berbagai satwa yang dilindungi. 1. Flora Beberapa sumber menyebutkan bahwa Taman Nasional Tesso Nilo adalah kawasan hutan yang memiliki jenis flora paling kaya di dunia. Hal tersebut cukup beralasan, mengingat ada banyak sekali keragaman flora di taman nasional ini, mulai dari jenis pepohonan, tumbuhan vaskular, dan masih banyak lagi. Selain itu, kawasan ini juga menjadi habitat berbagai jenis flora yang terancam punah, seperti ramin Gonystylus bancanus, gaharu Aquilaria malaccensis, jelutung Dyera polyphylla, kayu batu Irvingia malayana, keruing Dipterocarpus spp., kulim Scorodocarpus borneensis, dan berbagai jenis meranti Shorea spp.. Spesies seperti kempas Koompasia malaccensis, beberapa spesies durian Durio spp., tembesu Fagraea fragrans, keranji Dialium spp., berbagai jenis dari Aglaia spp., dan kelompok Sindora Sindora leiocarpa, Sindora velutina, dan Sindora Brugemanii. Sebuah penelitian berhasil mengidentifikasi bahwa ada lebih dari 83 jenis flora yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menjadi bahan dasar obat untuk mengatasi kurang lebih 38 penyakit. Tidak hanya itu, ada juga 4 jenis flora yang berfungsi sebagai racun ikan. Beberapa diantaranya adalah patalo bumi Eurycoma longifolia yang kerap digunakan sebagai fitofarmaka dengan nilai jual yang cukup tinggi dan juga pagago Centella asiatica yang mulai dibudidayakan oleh masyarakat dengan menanamnya di pekarangan rumah. 2. Fauna Beberapa jenis satwa yang dapat dijumpai di kawasan ini yaitu harimau Panthera tigris-sumatrae, tapir Tapirus indicus, siamang Hylobathes syndactylus, gajah Sumatera Elephas maximus-sumatranus, beruang madu Helarctos malayanus, dan rusa Cervus timorensis. Pixabay Sementara itu juga tercatat 18 jenis mamalia yang dilindungi menghuni kawasan Tesso Nilo, seperti rusa sambar Cervus unicolor, pelanduk napu Tragulus indicus, pelanduk kancil Tragulus javanicus, berang-berang Lutrogale perspiciliata, kijang Muntiacus muntjak, dan kucing emas Prionailurus planiceps. Selain itu macan dahan Neofelis nebulosa, kucing Pardofelis marmorata, kucing kuwuk Prionailurus bengalensis, bintaung muntu Arctictis binturong, landak Sumatera Hystric brachyura, owa Hylobates agilis, dan juga lutung budeng Trachypithecus auratus merupakan spesies yang dilindungi dan hidup di TN Tesso Nilo. Kelompok aves atau burung yang tercatat di kawasan ini berasal dari 28 famili dengan 114 spesies. Di antara spesies tersebut terdapat satu spesies baru yaitu kipasan gunung Rhipidura albicollis dan satu spesies yang terancam punah tetapi belum dilindungi yaitu empuloh paruh kait Setornis criniger. Beberapa jenis burung yang langka dan dilindungi yaitu alap-alap capung Microchierax fringillarius, elang ular bido Spilornis cheela, pijantung kecil Arachnothera longirostra, kuau Argusianus argus, dan juga dua spesies rangkong badak Buceros rhinoceros dan Buceros bicornis. Ada pula burung madu rimba Hypogramma hypogrammicum, pijantung kampung Arachnothera crassirostris, Ceyx rufidorsa, Lacedo pulchella, Halcyon pileata, julang jambul hitam Aceros corrugates, enggang klihingan Anorrhinus galeritus, dan juga kangakreng hitam Anthracoceros malayanus yang merupakan spesies burung dilindungi dan populasinya langka. Spesies aves lain yang juga dapat dijumpai yaitu penyul Rollulus rouloul, punai lengguak Treron curvirostra, punai gagak Ptilinopus jambu, punai bakau Treron fulvicollis, punai kecil Treron olax, sempidan Lophura ignita, walik jambu Chalcophaps indica, dan ayam hutan Gallus gallus. Ada juga tukik tikus Sasia abnormis, caladi badok Meiglyptes tukki, serindit Loriculus galgulus, beter ekor panjang Psittacula longucauda, perkutut Geopelia striata, beo Sumatera Gracula religiosa, serta nuri tanau Psittinus cyanurus. Semua spesies burung tersebut memiliki perannya masing-masing pada ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo. Misalnya sebagai pemerataan ekosistem, pemencar biji dan pemakan buah, burung yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan dikonsumsi dan juga burung yang dijadikan peliharaan. Adapun kelompok reptil yang menghuni kawasan ini tercatat sebanyak 33 jenis dengan 8 speises ular, 2 spesies cicak terbang, 2 spesies buaya air tawar, 2 spesies bunglon, dan 1 spesies labi-labi. Sementara kelompok amfibi yang berhasil di identifikasi yaitu beberapa spesies katak katak serasah, katak percil, katak lekat, dan katak pohon. Kemudian untuk kelompok insekta terdapat kumbang Coleoptera, wereng Homoptera, cocopet Dermaptera, lalat Diptera, kupu-kupu dan ngengat Lepidoptera, kepik Hemiptera, kecoa Orthoptera, semut Hymenoptera, laron Isoptera, undur-undur Neuroptera, capung Odonata, lebah, tawon, belalang, serta jangkrik. Sedangkan ikan terdapat 50 spesies dari 13 genus, 16 suku, dan 4 ordo yang berasal dari kelompok Cyprinid, Channidae, Akysidae, Chacidae, Siluridae, Pristolepididae, Belontidae, Clariidae, Balitoridae, Luciocephalidae, Hemirhampidae, Bagridae, Mastacembelidae, dan juga Belonidae. Kegiatan dan Destinasi Wisata Taman Nasional Tesso Nilo juga dikembangkan menjadi lokasi wisata dengan berbagai kegiatan yang sayang jika dilewatkan. Bahkan, beberapa agen tour telah menyediakan jasa dan paket khusus untuk pengunjung yang ingin menjelajahi pesona dari taman nasional ini. 1. Menyusuri Sungai Nilo Kegiatan menyusuri Sungai Nilo dilakukan dengan menggunakan pompong yang dapat disewa dari masyarakat sekitar taman nasional ini. Waktu yang dibutuhkan untuk menyusuri sungai sekitar 1 sampai 3 jam, tergantung tujuan dan jarak yang dipilih oleh pengunjung. 2. Peddle Tour Pengunjung yang hobi bersepeda wajib melakukan kegiatan satu ini. Apalagi di Taman Nasional Tesso Nilo sudah disediakan trek khusus untuk bersepada menjelajahi hutan. Meskipun begitu, pengunjung harus membawa sendiri sepeda untuk trekking karena pihak pengelola belum menyediakannya. Perjalanan dengan sepeda ini juga akan dipandu oleh guide. 3. Mengamati Gajah Pengunjung dapat mengamati gajah di Taman Nasional Tesso Nilo dengan menyaksikan bagaimana kehidupan salah satu mamalia terbesar ini. Kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung antara lain memberikan makanan dan minuman kepada gajah. Biasanya makanan yang diberikan adalah brownies, sedangkan minumannya adalah air mineral. Pixabay Setelah itu pengunjung juga dapat menyaksikan, bahkan turut serta memandikan gajah di kolam pemandian khusus gajah yang telah disediakan. Jika beruntung pengunjung dapat menyaksikan atraksi dan keterampilan yang dimiliki oleh gajah. Apabila pengunjung membawa anak berusia 5 tahun ke atas, maka mengamati gajah dapat dilakukan di menara pemantau. Cara untuk mencapai lokasi tersebut dapat ditempuh dengan memanfaatkan gajah sebagai jasa transportasi. Rutenya biasa dimulai di sekitar Flying Squad atau Camp Flying Squad. Ada pula kegiatan patroli gajah yang biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Trek yang dilalui adalah menyusuri areal hutan, menyeberangi sungai kecil, dan juga rawa dangkal. Proses penggiringan gajah menggunakan meriam karbit juga dapat diamati dengan bantuan gajah flying squad. 4. Panen Madu Salah satu kegiatan yang menarik untuk dilakukan yaitu memanen madu. Pengunjung akan dibimbing oleh guide berpengalaman dan pemanjat madu. Mulai dari bagaimana proses memanen madu dari pohon sialang. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada malam atau siang hari, tergantung lokasinya. Selain itu, pengunjung juga dilengkapi dengan body protector untuk mengamankan dari serangan lebah madu. Setelah panen, sarang madu akan dimasukkan ke dalam tempat tertentu, sampai dengan proses meniriskan madu. 5. Mengamati Burung dan Mamalia Pengamatan burung atau birding dapat dilakukan di dalam trek hutan pada pagi hari ataupun malam hari. Pengunjung dapat menyebutkan spesies burung yang ingin dilihatnya dan guide yang sudah berpengalaman akan memandu untuk menemukan spesies tersebut. Selain pengamatan burung, pengunjung juga dapat mengamati mamalia atau mammals trekking. Jenis mamalia yang dapat diamati paling sedikit sekitar 20 sampai 35 spesies dengan didominasi oleh kelompok primata. Pengamatan dilakukan dengan flying camp di dalam areal hutan dengan dampingan seorang guide. Biasanya lama waktu yang dibutuhkan untuk mengamati satwa ini menghabiskan waktu selama beberapa hari. Jika beruntung pengunjung dapat turut serta dalam proses pengamatan lebih jauh seperti pemasangan kamera dan video jebakan, pengecekan lokasi, pembuatan transek, sampai dengan pengambilan kembali kamera yang telah dipasang. 6. Mengenal Kehidupan Masyarakat Sekitar Di Taman Nasional Tesso Nilo terdapat Dusun Terapung, Kuala Napu, yang dapat dikunjungi dan mencoba tinggal di sana. Wisatawan dapat hidup berdampingan warga kampung dan hidup layaknya warga setempat. Misalnya mengikuti pekerjaan yang dilakukan warga seperti mencari ikan. Pada sore hari peserta wisata dapat menikmati sunset yang begitu mempesona.
MembangunkanTiga "Hulk" Riau Lewat Ekowisata dan Eduwisata. Feature | Rabu, 09 Februari 2022 - 20:00 WIB. Warga Suku Talang Mamak yang bermukim di kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Indragiri Hulu, menggunakan pohon tumbang sebagai akses menuju perkampungan mereka. (IG SAHABAT TNBT) Connection timed out Error code 522 2023-06-16 165643 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8495b6de4fb8fa • Your IP • Performance & security by Cloudflare PertanyaanTTS Terkait provinsi di belanda pemerintah provinsi upah minimum provinsi dua puluh lima puluh persepuluhan TTSpedia merupakan situs terlengkap dan terbaik untuk memecahkan teka teki silang. Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS taman nasional dilampunh. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.

TamanNasional Zamrud adalah salah satu Taman Nasiona di Indonesia yang berada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kawasan ini sebelum ditetapkan menjadi taman nasional merupakan kawasan suaka margasatwa, atau lebih dikenal dengan nama Suaka Margasatwa (SM) Danau Pulau Besar Danau Bawah yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan dengan

. 216 369 27 477 175 162 345 98

taman nasional di provinsi riau tts