Daftar isiPengertian Pengolahan TanahTujuan dan Manfaat Pengolahan TanahMacam-macam Pengolahan TanahTahapan Pengolahan TanahTanah merupakan salah satu aspek dalam kepentingan alam. Tanah mempunyai peran utama dalam proses tanam-menanam hingga membajak sawah. Tanah yang memiliki peran penting akan lebih bermanfaat jika diberikan treatment secara baik dan benar. Berikut akan dibahas mengenai pengolahan merupakan suatu cara atau proses dari sesuatu yang dikembangkan kembali menjadi sesuatu yang baru demi menciptkan manfaat yang lebih baik. Tanah sendiri mengandung unsur-unsur yang baik bagi tanaman dan menjadi landasan bagi sebagai media yang membantu menyalurkan air, udara, dan bahan-bahan penting lainnya yang diperlukan oleh tanaman. Tanah yang akan dijadikan media untuk disandingkan dengan tanaman akan menjadi lebih baik jika diolah dengan perjalanan pengolahan tanah, tanah akan dijadikan sebuah lahan serta diproses dan diubah sifatnya. Dalam proses tersebut akan menghasilkan sifat-sifat dan peran tanah yang sesuai dengan kebutuhan objek yang akan pengolahan yang tepat dapat membantu tanaman berkembang dengan lebih baik dan tentunya akan memberikan manfaat yang baik pula bagi tanah itu sendiri. Tujuan dan Manfaat Pengolahan TanahPengolahan tanah yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan objek tanan yang baik dan berkembang secara optimal. Secara garis besar, pengolahan tanah memiliki tujuan untuk mendatangkan zat-zat penting yang diperlukan bagi media dan objek pengolahan tanah akan dihasilkan landasan sebagai objek tanam yang memiliki banyak nutrisi serta mendukung tumbuh kembang objek tanam. Pengolahan tanah yang baik akan memberikan manfaat bagi objek tanam dan menghasilkan objek tanam yang memiliki kualitas yang dapat diperoleh diantaranya yaitu meminimalisir adanya tanaman lain yang dapat menggangu tumbuh kembang objek tanaman utama, menjadi sarana aliran air sehingga air dapat menyebar dengan baik, mempererat fungsi pupuk bagi objek tanam, serta menciptakan kondisi media tanam yang baik dan memiliki banyak Pengolahan TanahPengolahan tanah memiliki beberapa jenis yang dapat dilakukan. Macam-macam pengolahan tanah tergantung pada media tanam serta alat yang tanah dibagi menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah secara tradisional dan pengolahan tanah secara konversi. Pengolahan secara tradisional biasanya dilakukan dengan cara yang umum dan sudah menjadi kebiasaan, seperti menggunakan mesin bajak atau kerbau untuk membantu konversi yaitu pengolahan tanah sesuai dengan objek tanam yang diinginkan. Pengolahan tanah secara konversi biasanya dilakukan dalam jarak waktu yang lama. Selain itu pengolahan tanah secara konversi juga dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dan Pengolahan TanahPengolahan tanah yang baik akan menghasilkan media dan objek tanam yang baik pula. Pengolahan tanah memiliki cara yang terstruktur demi menghasilkan hasil yang pertama yang dapat dilakukan dalam proses pengolahan tanah yaitu pembersihan area media tanam. Pembersihan area tanam ini memiliki fungsi untuk menghilangkan objek-objek lain yang dapat menghalangi tumbuh tanaman area media tanam bersih, tahap selanjutnya yaitu penggemburan media tanam. Penggemburan tanah dilakukan untuk menetralkan kesuburan tanah setelah mengalami proses yang gembur dan subur akan diratakan dengan cara penggaruan. Penggaruan menghasilkan media tanam yang rapi dan sehat tentunya. Tanah yang tertata rapi dan sehat akan diberikan pupuk untuk menjaga dari serangan buruk yang dapat merugikan media dan objek menerapkan tahapan-tahapan dan meninjau secara berkala media tanam akan menghasilkan objek tanam yang sehat dan memiliki kualitas yang baik.
2 Menerapkan jenis pengolahan tanah 3. Menerapkan pola pengolahan tanah 4. Menganalisis jenis implement pengolahan tanah 5. Menyambung Implemen pada Traktor 6. Mengolah tanah dengan traktor 7. Merawat alat pengolahan tanah 8. Menganalisis ekonomi pengolahan tanah C. Peta Kompetensi D. Ruang Lingkup
Pengolahan lahan merupakan salah satu tindakan penting untuk menyuburkan tanah. Untuk memahami apa pentingnya pengolahan lahan dan tata cara pengolahan lahan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa perbedaan lahan dan tanah. Pengertian Tanah adalah komponen utama dari lahan, yang mempunyai sifat dan memenuhi syarat untuk disebut sumberdaya. Beberapa kemampuan tanah ini seperti, mampu menghasilkan bahan nabati sehingga juga menghasilkan bahan hewani, mempunyai daya tumpu sehingga dapat didirikan bangunan di atasnya, mampu menyerap cairan, menguraikan bahan organic, mematikan pathogen, serta mampu menyanggap zat kimia. Jadi, tanah bisa disebut sebagai bahan mentah untuk membuat beraneka barang, serta memiliki fungsi untuk sanitasi lingkungan. Kemampuan tanah ini membuat tanah memiliki manfaat luas, seperti untuk tujuan perlindungan, estetika dan pengertian lahan adalah daerah yang ada di permukaan bumi yang memiliki sifat-sifat tertentu seperti biosfer, atmosfer, tanah, hidrologi, lapisan geologi, populasi tananam dan hewan, hasil kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang, yang dengan sifat-sifat tersebut mampu berpengaruh terhadap fungsi lahan itu sendiri terhadap manusia, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Singkatnya, perbedaan tanah dan lahan adalah pada karakteristik dan fungsinya. Tanah dengan karakteristiknya yang luas, dengan fungsi perlindungan, estetika dan rekreasi. Adapun lahan harus memiliki tanah, ditambah dengan karakter lain untuk bisa dimanfaatkan dan diolah manusia. Tanah tidak selalu merupakan lahan, tapi lahan selalu memuat tanah. Pengertian pengolahan lahanLahan memiliki manfaat besar terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan. Untuk bisa mendapat manfaat optimal dari lahan, perlu dilakukan pengolahan lahan. Tanah menjadi salah satu media tanam yang harus diolah terlebih dahulu agar tanah dapat menjadi subur serta mampu menjadi media tanam yang baik untuk pengolahan lahan adalah proses mengubah sifat tanah dengan alat pertanian sedemikian rupa sehingga diperoleh lahan pertanian yang sesuai kebutuhan untuk tujuan pemanfaatan yang diinginkan manusia dan sesuai bagi pertumbuhan suatu tanaman usaha pertanian, Pengolahan lahan dalam usaha pertanian bertujuan untuk Membentuk kondisi fisik, kimia dan biologis tanah yang lebih baikMembunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkanMenempatkan sisa-sisa tanaman seresah di tempat yang sesuai sehingga memperbaiki dekomposisiMenurunkan laju erosiMeratakan tanah sehingga dapat mempermudah pekerjaan di lapanganMenyatukan pupuk dengan tanahMempersiapkan tanah untuk mempermudah pengaturan irigasiTahap Pengolahan LahanPengolahan lahan secara umum dijalankan dalam dua tahap, meliputi pengolahan lahan primer dan pengolahan lahan sekunder. 1. Pengolahan pertama atau primer primary tillagePengolahan primer primary tillage dapat dilakukan dengan menggunakan mesin bajak, sehingga proses ini juga sering disebut dengan pembajakan. Pengolahan primer bertujuan untuk membalik atau membongkar tanah menjadi gumpalan-gumpalan tanah, dan dilakukan sedalam 30 sampai 50 alat yang dapat digunakan dalam pengolahan primer, seperti bajak singkal mold board plow, bajak brujul chisel plow, bajak priringan disk plow, bajak rotari rotary plow, bajak bawah tanah subsoil plow, dan bajak raksasa giant plow.2. Pengolahan kedua atau sekunder secondary tillagePengolahan sekunder dilakukan setelah pengolahan primer atau pembajakan. Pengolahan sekunder dilakukan dengan jalan pengadukan tanah hingga jeluk yang relatif tidak terlalu dalam, yaitu 10 hingga 15 cm. Adapun tujuan pengolahan sekunder, yaknimemperbaiki pertanian dengan menggemburkan tanah yang lebih baikmengawetkan lengas tanahmenghancurkan sisa-sisa tanaman yang tertinggal serta mencampurnya dengan tanah di lapisan atasmemecah bongkahan tanah dan memantapkan lapisan tanah atas sehingga bisa menempatkan tanah pada kondisi yang lebih baik untuk penyebaran perkecambahan benihMempersiapkan kondisi tanah yang siap tanamMembunuh gulma dan mengurangi penguapan terutama tanah sekunder dapat menggunakan alat berupa garu harrow, bajak pengaduk tanah di bawah permukaan sub surface tillage and field cultivation, serta peralatan dalam pengolahan primer dengan melakukan beberapa 2018. 3 Jenis Pengolahan Tanah dan Lahan Pertanian, diakses dari Adrianty. 2019. Pentingnya Pengolahan Lahan, diakses dari Hasna Wijayati
Padatanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman.
– Sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa degradasi tanah merupakan salah satu masalah yang cukup serius karena berhubungan dengan penurunan kualitas tanah. Untuk mencegah terjadinya degradasi tanah, maka perlu dilakukan upaya pengelolaan tanah. Salah satunya dengan cara konservasi dari buku Konservasi Tanah dan Air 2010 karya Arsyad S, konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah dengan cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan tidak memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Konservasi tanah juga bisa diartikan sebagai usaha untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi. Baca juga Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang Kegiatan konservasi tanah dilakukan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, serta untuk memelihara dan meningkatkan produktivitas kegiatan konservasi tanah bukanlah pelarangan terhadap penggunaan tanah, melainkan usaha untuk menyesuaikan macam dan cara penggunaan tanah sesuai dengan kemampuan tanahnya. Metode konservasi tanah Dalam buku Ilmu Tanah 2016 karya Muhajir Utomo dan kawan-kawan, dijelaskan tiga metode konservasi tanah, yaitu Metode agronomis Metode agronomi adalah metode konservasi tanah dengan menggunakan peran tanaman atau tumbuhan dengan teknik budidaya untuk meningkatkan infiltrasi, mengurangi aliran permukaan, dan menekan erosi. Berdasarkan susunan, pola, dan tujuannya, metode agronomis terdiri atas rotasi tanaman, penanaman tanaman penutup tanah, penanaman dalam strip, tumpang sari, warna tani, penanaman pohon, penghijauan, dan reboisasi. Baca juga Degradasi Tanah Definisi dan Penggolongannya Metode agronomis merupakan metode yang murah dan mudah diterapkan. Metode ini cocok digunakan untuk kawasan budi daya sampai kawasan konservasi, untuk daerah datar sampai bergunung, serta untuk daerah pedesaan sampai perkotaan.
Untukmendapatkan hasil yang optimal pada budidaya tanaman Jagung, perlu dilakukan pengolahan lahan yang tepat guna mendapatkan pertumbuhan, produksi jagung yang berkualitas baik. Tahapan Pengolahan Tanah : Tahapan meliputi : 1. Pembersihan lahan 2. Pengolahan tanah 3. Pemupukan dasar Ad. 1. Pembersihan Lahan Lahan dibersihkan dari tanaman liar dengan cara dipotong (menggunakan mesin atau
20 atau lapisan olah. Sedangkan jika menggunakan cangkul dan sekop, tanah dicangkul sedalam lapisan olah akan membentuk seperti huruf v, kemudian tanah pada sisi yang tercangkul diambil setebal 1,5 cm dengan menggunakan cangkul atau sekop. 5 Contoh- contoh tanah individu tersebut dicampur dan diaduk merata dalam ember plastic, lalu bersihkan dari sisa tanaman atau akar. Setelah bersih dan teraduk rata, diambil contoh seberat kira-kira 1 kg dan dimasukkan kedalam kantong plastic contoh tanah komposit. Untuk menghindari kemungkinan pecah pada saat pengiriman, kantong plastic yang digunakan rangkap dua. Pemberian label luar dan dalam. Label dalam harus dibungkus dengan plastic dan dimasukkan diantara plastikpembungkus supaya tulisan tidak kotor atau basah, sehingga label tersebut dapat dibaca sesampainya dilaboratorium tanah. Sedangkan label luar disatukan pada sat pengikatan plastic. Pada label diberi keterangan mengenai kode pengambilan, nomor contoh tanah, asal dari desa/kecamatan/kabupaten, tanggal pengambilan, nama dan alamat pemohon. Selain label yang diberi keterangan, akan lebih baik jika contoh tanah yang dikirim dilengkapi dengan peta situasi atau peta lokasi contoh. 57 Informasi tambahan yang dibutuhkan antara lain penggunaan lahan ; penggunaan pupuk, kapur, bahan organik;waktu terakhir penggunaan pupuk, kapur atau bahan organic; kemiringan lahan; posisi/ letak pada lereng bagian atas tengah atau bawah; bentuk lereng rata, cembung, atau cekung; bentuk wilayah datar, berombak, bergelombang atau berbukit; keadaan pertanaman; tanaman terakhir atau sebelumnya. Peralatan untuk pengambilan contoh tanah 1 Alat untuk mengambil contoh tanah seperti bor tanah auger, tabung, cangkul, sekop 2 Alat untuk membersihkan bor, cangkul dan sekop seperti pisau dan sendok tanah untuk mencampur atau mengaduk 3 Ember plastic untuk mengaduk kumpulan contoh tanah individu 4 Kantong plastic agak tebal yang dapat memuat 1 kg tanah, dan kantong plastic untuk label. 5 Kertas manila karton untuk label dan benang kasur untuk mengikat label luar 6 Spidol water proof untuk menulis isi label 7 Karung untuk mengepak contoh bila contoh tanah banyak 8 Lembaran informasi contoh tanah yang diambil. Gambar 17. Peralatan yang digunakan untuk mengambil contoh tanah 58 Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel tanah Jangan mengambil contoh tanah dari galengan, selokan, bibir teras, tanah tererosi sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/ sisa tanaman/ jerami, bekas penimbunan pupuk, kapur dan bahan organic, dan bekas penggembalaan ternak. Permukaan tanah yang akan diambil contohnya harus bersih dari rumput- rumputan, sisa tanaman, bahan organik/serasah, dan batu- batuan atau kerikil. Alat- alat yang digunakan bersih dari kotoran- kotoran dan tidak berkarat. Kantong plastic yang digunakan sebaiknya masih baru, belum pernah dipakai untuk keperluan lain. Gambar 18. Areal pengambilan contoh tanah Areal 1 datar low land areal 2 miring ; areal 3 datar upland. contoh masing- masing terpisah d. Jenis unsur hara dan jenis pupuk Pupuk kimia yang dapat dipergunakan untuk penanaman sayuran adalah Pupuk yang mengandung N Merupakan unsur utama pendorong pertumbuhan tanaman. Didalam tubuh tanaman N dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif yaitu memperbanyak pertumbuhan akar, batang dan daun. Kekurangan unsur N menyebabkan ukuran sel 59 menjadi pendek, kecil, dinding sel bertambah, pertumbuhan tanaman terhambat dan terjadi klorosis daun pucat akibat kekurangan zat hijau daun. Pupuk ini melepaskan N pada waktu dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini dapat dipengaruhi dengan dua jalan. Dengan waktu pemupukan yang tepat dan dengan pilihan bentuk N yang sesuai. Bentuk amoniak selalu memnuhi syarat. Bentuk amoniak nitrat diperunkan menjaleng musim penghujan dan bentuk nitrat dipergunkan menjang musin kemarau. Contohnya adalah; Urea, ZA Pupuk yang mengandung Phospor P Merupakan bahan baku dan pembentukan karbohidrat ataupun cadangan makanan bagi tanaman. Unsur P sangat dibutuhkan bagi tanaman yang mau berbunga atau tanaman nuda yang sedang giat melakukan pertumbuhan. Kekurangan unsur P menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat, warna daun menjadi pucat, kadang kala pembentukan buah lambat. Jenis tanah sangat menetukan kriteria ini. Pada tanh masam semua bentiuk P dapat dipakai, sedang pada tanah yang berkapur hanya bentuk-bentuk yang mencair yang dapat dipakai. Contohnya adalah; TSP, SP 36 Pupuk yang mengandung Kalium Yang bertugas mempelancar metabolisme tubuh, memperbesar daya serat makanan dan memperkuat jarngan tanaman sehingga bunga tidak gampang rontok. Kelebihan unsur K mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis dan respirasi pernapasan, daun menguning, bercak – bercak pada helai daun, pertumbuhan terhambat. Kekurangan unsur K menyebabkan hasil menurun. Bila tanaman tidak tahan terhadap chloor maka pakailah kalium sulfat. Sedang pada tanaman tahan 60 chloor, menggunakan pupuk yang mengandung Cl akan menjadi ekonomis. Pupuk majemuk dan pupuk tunggal secara internasional pemakaian pupuk majemuk pada perusahan-perusahan besar selalu meningkat, sedang pada perusahaan kecil, lebih menyukai pupuk tunggal. Hal ini disebabkan karena penggunaan pupuk tunggal lebih murah dari sudat pandang pekerjaan dan hasil persatuan luas akan lebih tinggi. Contohnya adalah; KCl e. Defisiensi unsur hara Anda dapat berdiskusi dalam suatu kelompok untuk menanyakan tentang Defisiensi unsur hara Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan mengering. Keadaan yang demikian akan merugikan petani dan tentu saja sangat tidak diharapkan oleh petani. Secara rinci gejala tanaman kekurangan unsur hara dapat dilihat pada lampiran1. f. Penentuan Jenis pupuk, jumlah, waktu dan cara pemupukan Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. 61 Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman. Pupuk diperlukan tanaman sayuran daun digolongkan menjadi Gambar 19. Pupuk organik dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit. Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali controlled release akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. 62 Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman. Waktu dan cara pemupukan Pemupukan yang tepat didasarkan pada pertumbuhan tanaman dan sifat-sifat pupuk. Bagi pupuk yang mudah larut bersifat mobil, maka cara pemberiannya diberikan secara bertahap spilit application seperti yang terjadi pada Urea dan KCl, lebih-lebih apabila tekstur tanah kasar. Sedangkan pupuk yang melarutnya lambat, dapat diberikan sekaligus pupuk SP36, DSP, dan ESP Gambar 20. Memberi pupuk tanaman sayuran 63 Cara-cara pemupukan terdiri dari 1 Side band samping tanaman, yaitu ditugal di satu atau dua sisi tanaman. 2 In the row dalam larikan, yaitu diberikan pada jarak cm dengan kedalaman 5 cm Top. 3 Top dressed atau side dressed, yang diberikan setalah tanaman tumbuh. 4 Pop up, diberikan bersamaan dengan biji yang tanam, khusus untuk pupuk IG rendah 5 Foliar application, diberikan lewat daun, khususnya untuk pupuk cair atau pupuk yang tergolong kedalam mikro elemen 6 Fertigation, diberikan melalui air irigasi, khsususnya untuk pupuk nitrogen. Hal yang perlu diperhatikan dalam memupuk yang baik adalah Diusahakan pemupukan dilakukan pada waktu air tanah dalam keadaan jumlah yang cukup Tanah tidak dalam keadaam kering Air tidak mengalir. Melakukan pemupukan dasar pada bedengan Untuk bedengan bayam setelah diratakan, bedengan diberi pupuk kandang kuda atau ayam dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/ 10 m2 bila kondisi tanahnya kurang subur. Pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 20-30 ton per Ha atau pupuk organik super TW plus 4-5 ton dapat disebarkan sambil dicampurkan merata dengan tanah ke lahan yang akan ditanaman sayuran daun seperti Kangkung darat, kemudian ratakan permukaan bedengan sehingga akhirnya lahan siap tanam ditanami. 64 Pemupukan dasar untuk penanaman selada adalah campurkan pupuk kandang, tanah dan arang sekam dengan perbandingan 111. Pupuk kandang yang digunakan harus sudah betul-betul matang untuk menghindari tumbuhnya mikroorganisme yangn tidak diharapkan. Kegunaan pupuk kandang untuk memperkaya unsur hara dan nutrisi. Arang sekam diperlukan untuk menggemburkan tanah agar pencabutan bibit tidak merusak akar tanaman. Apabila tanah terlalu asam, berikan juga kapur pertanian atau dolomit secukupnya. Derajat keasaman yang ideal untuk budidaya Selada adalah pH 5 sampai 6,8. Pemupukan dasar selada terdiri dari pupuk kandang yang diberikan pada saat pengolahan tanah dengan dosis 10-15 ton/ ha. Pupuk lain yang diperlukan adalah pupuk Urea 200 kg/ha yang diberikan 2 kali yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari setengah dosis dan sisanya pada saat tanaman berumur 42 hari. Pupuk SP 36 dan KCl juga diberikan dua kali seperti pupuk Urea, dengan dosis pemupukan pertama SP 36 50 kg dan KCl 50 kg, dan pemupukan kedua SP 36 50 kg dan KCl 25 kg. Pemupukan dilakukan dengan membuat larikan kurang lebih 5 cm di kiri & kanan batang, menaburkan pupuk pada larikan tersebut dan menimbunnya kembali dengan tanah. Tanaman katuk sangat responsif terhadap pemupukan. Pupuk yang diperlukan adalah Urea sebanyak 200 kg/ha ditambah KCl 50 kg/ha atau tergantung kondisi kesuburan tanah. Selain pupuk kandang, diperlukan pupuk nitrogen. Pada umur 2 minggu setelah tanam, pupuk N diberikan di dalam garitan sejauh ± 5 cm dari tanaman. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah. Dosis pupuk N ± 60 kg N/ha atau 300 kg ZA/ha. Pupuk tersebut dapat diberikan dua kali dengan selang 2 minggu. Seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak, khususnya nitrogen, yang diperlukan untuk produksi biomassa yang besar. 65 Karena itu untuk produksi seledri diperlukan tanah yang sangat subur. Untuk budidaya seledri diperlukan pupuk kandang sebanyak 20–30 ton/ha ditambah dengan N 300 kg, P 75 kg dan K 250 kg per hektar. Silahkan Anda menanyakan lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan analisa tanah & daun, dan defisiensi unsur hara kepada Guru. Untuk memperoleh kompetensi religius KI 1, sebelum Anda melakukan kegiatan praktek diharapkan Anda dapat mengagungkan dan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas amanah yang diberikan kepada kita agar kegiatan melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan tanaman sayuran dapat berjalan sesuai rencana dan Tuhan meridoinya. aamin.. Untuk memperoleh kompetensi sosial KI 2, Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama sebelum Anda mencoba melaksanakan pemberian pupuk dasar pada tanaman sayuran daun. Silahkan Anda mencoba melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan tanaman sayuran dengan menggunakan Bahan dan alat 1 Lahan sayuran daun 6 Nampan 2 Gembor 7 Sekop kecil 66 3 Ember 8 Pupuk urea, TSP, KCl 4 Gayung 9 Air 5 Timbangan Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Siapkan alat dan bahan 3 Timbang pupuk sesuai kebutuhan 4 Taburkan pupuk dasar di atas bedengan atau dengan cara pemberian pada tiap lubang tanam. Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan pada waktu kegiatan penggemburan tanah, tercampur secara merata, pemberian pupuk kandang pada saat penggemburan sebanyak 60%, dan 40% diberikan pada setiap lubang tanam, sedangkan untuk pupuk dasar seperti Urea, TSP dan KCl sebanyak 15% dari jumlah kebutuhan pupuk 1 hektar. Jumlah kebutuhan pupuk untuk tanaman sayuran 1 hektar, masing – masing adalah, Urea 450 kg, TSP 300 kg dan KCl 150 kg. 5 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-4} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Pemberian pupuk susulan Bahan dan alat 6 Nampan 1 Lahan sayuran daun 7 Sekop kecil 2 Gembor 8 Pupuk urea 3 Ember 67 4 Gayung 9 Air 5 Timbangan Keselamatan kerja 1 Gunakan pakaian kerja lapangan pada waktu melakukan praktik 2 Hati-hati dalam menggunakan alat Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Siapkan alat dan bahan 3 Timbang pupuk sesuai kebutuhan 4 Buat garitan pada baris tanaman sejauh 5-7 cm dari baris tanaman sedalam 2-3 cm 5 Taburkan pupuk ke dalam garitan tanaman 6 Tutup garitan dengan tanah tipis-tipis 7 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-6} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Silahkan Anda menganalisis dan menyimpulkan hasil pengamatan dari membaca informasi tentang pemupukan dasar dan pemupukan susulan denga hasil menanyakan dan hasil mencoba pemupukan dasar dan pemupukan susulan tanaman sayuran. Apakah ada hal-hal yang sama atau berbeda atau perlu pengembangan, semuanya itu perlu Anda catat sebagai bahan laporan hasil pembelajaran ini. Silahkan Anda membuat laporan hasil pengamatan, diskusi dan hasil mencoba pemupukan tanaman sayuran, sehingga Anda dapat mengkomunikasikan laporan tersebut dengan mempresentasikannya di depan kelas. 68 3. Refleksi a. Deskripsikan hal-hal yang telah Anda pelajari/temukan selama pembelajaran Melaksanakan pemupukan dasar susulan tanaman sayuran. b. Rencanakan pengembangan dari materi pembelajaran tersebut baik sikap, pengetahuan maupun keterampilannya. c. Berdasarkan informasi yang diperoleh berikan input terhadap pembelajaran berikutnya secara lisan dalam diskusi kelompok di kelas dan dalam laporan. 4. Tugas Secara kelompok lakukan pengamatan pada hasil pemupukan dasar pada satu bedengan lahan tanaman sayuran buat pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi kelompok, kumpulkan informasi atau Anda dapat mencoba melakukan pemupukan dasar pada satu bedengan dan pemupukan susulan pada tanaman sayuran, Anda dapat mencoba dengan menggunakan Lembar Kerja yang ada.. Buat kesimpulan dari apa yang telah Anda amati, diskusikan dan coba, kemudian presentasikan hasil kesimpulan Anda. 5. Tes Formatif a. Jelaskan cara pengambilan contoh tanah komposit! b. Jelaskan apa saja peralatan untuk pengambilan contoh tanah! c. Jelaskan jenis unsur hara dan Jenis pupuk! d. Jelaskan bagaiaman penentuan jenis pupuk, jumlah, waktu dan cara pemupukan! e. Jelaskan cara-cara pemupukan pada tanaman! f. Jelaskan bagaimana saat memupuk yang baik! g. Jelaskan bagaimana cara melakukan pemupukan dasar pada bedengan! 69 C. Penilaian 1. Sikap Selama pembelajaran, sikap Anda akan dinilai, penilaian sikap meliputi; sikap dalam melakukan pengamatan, sikap dalam diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen/mencoba, dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu bapak/ibu guru dan Anda atau teman Anda. Anda dapat menggunakan rubrik penilaian sikap yang berisi rubrik penilaian diskusi dan rubrik presentasi seperti yang tersaji pada penilaian kegiatan pembelajaran 1. 2. Pengetahuan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! a. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman bayam! b. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman Selada! c. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman Kangkung! d. Arang sekam diperlukan untuk apa pada media tanam sayuran , jelaskan! e. Berapa derajat keasaman yang ideal untuk budidaya Selada? bagaimana mengatasinya apabila tanah terlalu asam? f. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman katuk! g. Jelaskan bagaimana proses pemupukan dasar pada bedengan untuk tanaman katuk! 70 3. Keterampilan Berilah tanda Check list √ pada kolom “ya” atau “tidak” sesuai jawaban Anda. No Kompetensi/Kegiatan Kriteria Ya Tidak a Melaksanakan Tanah yang diambil adalah pengambilan sampel tanah yang akan digunakan untuk analisa tanah sebagai media tumbuh dan daun tanaman, bersifat heterogen, berasal b Mengidentifikasi dari lebih kurang 20 titik defisiensi unsur hara sampel per satu hektar lahan sebanyak setengah C Melaksanakan kilogram tanah per satu pemupukan titik sampel. Identifikasi berdasarkan adanya pertumbuhan tanaman yang tidak sebagaimana mestinya yaitu ada kelainan atau penyimpangan- penyimpangan akibat kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara Jenis pupuk, jumlah, waktu dan cara pemupukan digunakan sesuai jenis tanaman Apabila ada salah satu jawaban “Tidak” pada salah satu kriteria di atas, maka ulangilah kegiatan melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan sampai sesuai kriteria. Apabila jawabannnya. “Ya” pada semua kriteria, maka anda sudah berkompetensi dalam melaksanakan pemberian pupuk dasar dan susulan. 71 Kegiatan Pembelajaran 5. Pemasangan Mulsa Lahan Tanaman Sayuran. A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran berisikan uraian pokok materi; Jenis dan bahan mulsa, Alat dan bahan untuk memasang mulsa, pengertian mulsa, perhitungan kebutuhan mulsa, penyiapan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa, pemasangan mulsa. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 5 diharapkan peserta didik mampu; melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran. 2. Uraian Materi a. Mengamati jenis dan bahan mulsa 1 Mulsa Organik Mulsa organik adalah sisa-sisa tanaman serasah seperti potongan- potongan daun, ranting dan serbuk gergajian yang dipergunakan untuk menutup peermukaan bedengan tanaman. Hasil akhir dari proses pemulsaan organik adalah terbentuknya pupuk serasah. 72 Gambar 21. Mulsa organic mulsa plastik hitam perak 2. Mulsa plastik hitam perak MPHP MPHP adalah lembaran plastic hitam yang salah satu sisi lembarannya berwana perak. Sisi lembaran yang berwarna perak tersebut akan menjadi permukaan atas bedengan setelah MPHP tersebut dipasang. Disamping itu ada juga penggunaan mulsa plastic biasa tidak berpermukaan warna perak. b. Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa organiak adalah coper atau parang untuk pemotong bahan organik seperti jerami, pelepah pisang, batang jagung dsb. cangkul, sekop untuk menempatkan potongan bahan organik pada permukaan bedengan secara merata. Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastic adalah Potongan-potongan bambu yang dibuat menjadi patok-patok dan potongan penjepit plastik paku pada bedengan c. Pengertian mulsa Mulsa adalah penutup permukaan bedengan tanaman sehingga pemulsaan dapat diartikan sebagai penutupan permukaan bedengan dengan bahan organik atau lembaran plastic. 73 Pemulsaan dan pupuk serasah berfungsi untuk Menghemat air Mencegah erosi Menghambat pertumbuhan gulma Menjaga keseimbangan suhu tanah dan lapisan udara di dekat tanah sehingga tanah tidak menjadi terlalu panas Menjaga sari-sari makanan dalam tanah terhadap pencucian dan penghanyutan oleh air hujan. Menjaga kondisi tanah tetap remah dan tidak cepat padat Mencegah penyakit tanaman yang timbul akibat percikan tanah oleh air hujan Menjadi sumber bunga tanah atau humus Meningkatkan mutu hasil pada tanaman Memperlancar kegiatan jasad renik tanah seperti cacing tanah yang sangat membantu petani dalam penyuburan tanah. Kesesuaian bahan mulsa Penanaman sayuran daun dapat menggunakan mulsa plastic MPHP atau mulsa serasah/jerami. Kesesuaian bahan mulsa tersebut bergantung pada system penanaman yang digunakan dalam penanaman sayuran, apabila penggunakan system organik maka penggunaan serasah/jerami akan lebih sesuai. d. Perhitungan kebutuhan mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan. 74 Mulsa organik jerami Penentuan jumlah mulsa yang dibutuhkan suatu tanaman umumnya didasarkan pada hasil-hasil penelitian atau percobaan – percobaan dengan prinsip bahwa setiap tanaman membutuhkan sejumlah mulsa jerami dalam dosis tertentu. Mulsa plastik Mulsa plastik yang ada pada saat ini mempunyai lebar tertentu, yaitu sekitar 110 cm. Dengan demikian kebutuhan mulsa plastik hanya bergantung pada panjang dan jumlah bedengan dan kebutuhan totalnya dapat mengikuti rumus sebagai berikut. Tanaman-tanaman yang sudah biasa menggunakan mulsa dari jerami antara lain, kentang, kedelai, Bawang putih dataran rendah, semangka, dan melon. Mp = P Mp total = P x Nb Keterangan Mp = Kebutuhan mulsa plastik per bedengan Mp total = Kebutuhan total mulsa plastik P = Panjang bedengan Nb = Jumlah bedengan e. Penyiapan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa Alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa organik seperti coper atau parang, cangkul, sekop dan bahan organik seperti jerami, pelepah pisang, batang jagung dsb, demikian pula potongan-potongan bambu yang dibuat menjadi patok-patok dan potongan penjepit plastik paku 75 sebagai Alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastic pada bedengan perlu disiapkan dengan cermat sebelum dipasang. f. Prosedur Pemasangan Mulsa Mulsa serasah/jerami dapat dipasang dengan cara menaburkan serasah/jerami setebal 3-5 cm ke permukaan bedengan yang akan ditanami sayuran. Pemasangan mulsa PHP sebaiknya dilakukan pada saat panas matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga menutup bedengan dengan tepat. Teknis pemasangannya cukup oleh 2 orang untuk satu bedengan. Caranya tariklah kedua ujung mulsa pada bedengan, kaitkan salah satu ujungnya pada bedengan menggunakan pasak penjepit mulsa. Setelah kedua ujung mulsa PHP terkait erat pada bedengan,dengan cara bersamaan tariklah mulsa pada kedua sisi bedengan setiap meternya secara bersamaan. Kaitkan kedua sisi mulsa dan bedengan dengan pasak penjepit tadi sehingga seluruh sisi mulsa terkait rapat pada bedengan. Setelah selesai pemasangan, bedengan-bedengan dibiarkan tertutup mulsa PHP selama 3–5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuan agar pupuk kimia yang diberikan dapat berubah menjadi bentuk tersedia sehingga dapat diserap tanaman. Anda dapat menanyakan lebih lanjut hal-yang berkaitan dengan pengertian mulsa serta hal-hal lainnya kepada Guru. Untuk memperoleh kompetensi religius KI 1, sebelum Anda melakukan kegiatan praktek diharapkan Anda dapat mengagungkan dan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas amanah yang diberikan kepada kita agar n dapat berjalan sesuai rencana dan Tuhan meridoinya. amin. 76 Untuk memperoleh kompetensi sosial KI 2, Anda diharapkan mampu menghayati sikap teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama sebelum Anda mencoba melaksanakan pemulsaan bedengan tanaman sayuran daun. Anda dapat mencoba melaksanakan penentuan jenis mulsa lahan tanaman sayuran dengan menggunakan Alat dan bahan 1 Tanaman yang akan dipasang mulsa 2 Bahan mulsa organik 3 Mulsa PHP. Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam dan panas. Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Amati jenis tanaman apa yang akan ditanam, dan berapa jarak tanam yang digunakan 3 Dari hasil pengamatan tersebut tentukan mulsa apa yang cocok untuk digunakan. 4 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-3} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Anda dapat mencoba melaksanakan pemasangan mulsa pada bedengan lahan tanaman sayuran dengan menggunakan 77 Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam Langkah kerja 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah- Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Siapkan bahan dan alat yang diperlukan 3 Buat paku penahan mulsa secukupnya 4 Buat bambu penjepit mulsa secukupnya 5 Tebarkan mulsa ke permukaan bedengan sesuai panjang bedengan 6 Pasang paku penahan mulsa pada setiap ujung mulsa 7 Pasang penjepit mulsa pada sisi-sisi mulsa di bedengan dengan jarak 1 meter 8 Bakar arang kayu secukupnya 9 Masukkan arang kayu ke dalam alat pelobang tananm 10 Buat lobang tanam di atas permukaan mulsa 11 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-10} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Anda dapat mencoba melaksanakan pembuatan lubang tanam pada permukaan mulsa bedengan lahan tanaman sayuran dengan menggunakan Alat dan bahan 1 Pisau/Golok 2 Gergaji 3 Tang 4 Meteran 5 Kaleng bekas 6 Kawat 7 Bambu 8 Arang kayu 78 Keselamatan kerja 1 Kenakan pakaian praktek , sepatu boot dan topi 2 Hati-hati sewaktu menggunakan peralatan tajam Langkah kerja Pembuatan Lubang Tanam 1 Lakukan do’a bersama sebelum Anda melakukan langkah-Langkah kerja berikutnya, sesuai ajaran agama yang Anda anut. 2 Ukur jarak tanam pada bedengan yang sudah ditutup dengan mulsa dan beri tanda dengan menggunakan lidi atau bambu kecil. 3 Arang dibakar terlebih dahulu agar arang tersebut menyala dan menghasilkan bara. 4 Setelah arang tersebut menghasilkan bara, maka masukan arang tersebut ke dalam kaleng bekas tadi. 5 Pelubangan pada mulsa dilakukan dengan cara menekan kaleng bagian bawah pada mulsa yang sudah diberi tanda. 6 Lakukan semua langkah kerja di atas {1-5} dengan teliti, cermat, disiplin, peduli dan kerjasama. Gambar 22. Alat pembuat lubang tanam dari kaleng bekas 79 Anda diharapkan mampu menganalisis dan menyimpulkan hasil pengamatan dari membaca informasi tentang pemulsaan pada tanaman sayuran dengan hasil menanyakansi dan hasil mencoba pemasangan mulsa pada bedengan tanaman sayuran. Apakah ada hal-hal yang sama atau berbeda atau perlu pengembangan, semuanya itu perlu Anda catat sebagai bahan laporan hasil pembelajaran ini. Anda diharapkan mampu membuat laporan hasil pengamatan, diskusi dan hasil mencoba pemasangan mulsa pada bedengan tanaman sayuran, dengan demikian Anda dapat mengkomunikasikan laporan tersebut dengan mempresentasikannya di depan kelas. 3. Refleksi a. Deskripsikan hal-hal yang telah Anda pelajari/temukan selama pembelajaran Melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran. b. Rencanakan pengembangan dari materi pembelajaran tersebut baik sikap, pengetahuan maupun keterampilannya. c. Berdasarkan informasi yang diperoleh berikan input terhadap pembelajaran berikutnya secara lisan dalam diskusi kelompok di kelas dan dalam laporan. 4. Tugas Secara kelompok lakukan pengamatan pada hasil pemasangan mulsa organik dan mulsa hitam perak pada pada lahan tanaman sayuran buat pertanyaan- pertanyaan dalam diskusi kelompok, kumpulkan informasi atau Anda dapat mencoba melakukan pemasangan mulsa pada bedengan tanaman sayuran. Buat kesimpulan dari apa yang telah Anda amati, diskusikan dan coba kemudian presentasikan hasil kesimpulan Anda. 80 5. Tes Formatif a. Jelaskan Alat dan bahan untuk pemasangan mulsa b. Jelaskan pengertian mulsa c. Jelaskan perhitungan kebutuhan mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan. d. Jelaskan prosedur pemasangan mulsa. C. Penilaian 1. Sikap Selama pembelajaran, sikap Anda akan dinilai, penilaian sikap meliputi; sikap dalam melakukan pengamatan, sikap dalam diskusi, sikap dalam melakukan eksperimen/mencoba, dan sikap dalam melakukan presentasi. Penilaian akan dilakukan oleh dua observer/penilai yaitu bapak/ibu guru dan Anda atau teman Anda. Anda dapat menggunakan rubrik penilaian sikap yang berisi rubrik penilaian diskusi dan rubrik presentasi seperti yang tersaji pada penilaian kegiatan pembelajaran 1. 2. Pengetahuan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! a. Jelaskan kelebihan dan kelemahan mulsa organik! b. Jelaskan kelebihan dan kelemahan mulsa plastik hitam perak! c. Jelaskan 9 fungsi mulsa! d. Jelaskan cara pembuatan lubang tanam pada mulsa plastik hitam perak! 81 3. Keterampilan No Kompetensi/Kegiatan Kriteria Ya Tidak A Menghitung kebutuhan Perhitungan kebutuhan mulsa mulsa berdasarkan luasan lahan yang akan ditanami dan jenis mulsa yang akan digunakan B Menyiapkan Alat dan Penyiapan Alat dan bahan untuk bahan untuk pemasangan pemasangan mulsa mulsa sesuai jenis mulsa yang akan digunakan Memasang mulsa Prosedur pemasangan mulsa sesuai jenis mulsa yang akan digunakan. Apabila ada salah satu jawaban “Tidak” pada salah satu kriteria di atas, maka ulangilah kegiatan melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran sesuai prosedur. sampai sesuai kriteria. Apabila jawabannnya. “Ya” pada semua kriteria, maka anda sudah berkompetensi dalam melaksanakan pemasangan mulsa lahan tanaman sayuran sesuai prosedur. 82 Kegiatan Pembelajaran 6. Pembuatan Persemaian Tanaman Sayuran. A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran pembuatan persemaian tanaman sayuran berisikan uraian pokok materi; Tempat persemaian, naungan, bahan tanam, media tanam, bahan tanam, bibit tanaman, faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan persemaian, pemilihan tempat persemaian, pembuatan naungan, pemilihan bahan tanam, penyiapan media tanam, penyemaian bahan tanam, penyapihan bibit, pemeliharaan bibit. B. Kegiatan Belajar 1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 6 diharapkan peserta didik mampu; melaksanakan pembuatan persemaian tanaman sayuran. 2. Uraian Materi a. Tempat pesemaian Silahkan Anda mengamati suatu tempat pesemaian tanaman sayuran, catat informasi yang dapat Anda peroleh dari tempat tersebut, bandingkan informasi yang dapat Anda peroleh dengan materi pembelajaran berikut ini Pembuatan persemaian dipengaruhi oleh factor-faktor Tempat/lokasi pesemaian, jumlah tanaman yang akan ditanam; makin banyak tanaman makin besar tempat persemaian. 83 Pemilihan tempat persemaian Menyemai benih merupakan kegiatan untuk menumbuhkan bahan tanam generatif biasa berupa biji/benih dan bahan vegetatif akar, batang dan daun untuk menjadi bibit tanaman muda pada tempat tertentu. Kegiatan penyemaian bahan generatif atau bahan vegetatif ini dapat dilakukan pada tempat khusus atau di kebun/lapangan tenpat pesemaian semetara yang disiapkan untuk melakukan pesemaian. Keberhasilkan dalam menyemai benih perlu dipilih tempat yang memenuhi persyaratan antara lain o Dekat dengan sumber air Lokasi pesemaian harus dekat dengan sumber air. Air sangat penting peranannya bagi pertumbuahan tanaman. Air yang dapat digunakan adalah air ledeng, air sumur, air hujan dan air sungai. o Dekat dengan kebun yang akan ditanami Pemilihan lokasi pesemaian haruslah dipertimbangkan dengan seksama karena lokasi yang tepat akan membuahkan keuntungan dan kemajuan usaha. Sebaliknya lokasi yang kurang tepat akan menimbulkan kerugian. Lokasi pesemaian dekat dengan kebun bertujuan agar bibit tidak mengalami stres dalam pengangkutan dan pendistribusian ke lahan. o Jauh dari pemeliharaan ternak. b. Naungan persemaian Untuk penanaman selada, buatlah naungan diatas bedengan tersebut. Gunanya pada musim hujan untuk melindungi bibit yang baru tumbuh dari limpahan air hujan secara langsung. Pada musim kemarau, untuk menaungi bibit dari sengatan matahari yang terlalu terik. Naungan bedengan bisa menggunakan paranet, karung plastik atau plastik bening. 84 Upayakan membuat naungan yang bisa ditutup buka, sehingga pada pagi dan sore hari naungan bisa dibuka agar mendapat penyinaran maksimal dan pada siang hari bisa ditutup untuk melindungi bibit dari sengatan matahari. Gambar 23. Naungan tanaman Selada c. Penyiapan bahan tanam Bahan seperti; biji, dan stek perlu disiapkan sesuai kriteria atau persyaratan masing-masing bahan untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman. Benih tanaman sayuran biasanya diperoleh dari tanaman yang khusus diusahakan untuk benih. Supaya produksi yang dihasilkan tinggi, maka benih yang digunakan sebaiknya benih yang bermutu dari varietas unggul, benih bermutu adalah benih yang mempunyai daya kecambah tinggi, tidak tercampur dengan varietas lain, tidak mengandung kotoran warna dan berat biji seperti dikehendaki, tingkat keseragaman tinggi, bebas dari kerusakan biji dan bebas dari penyakit benih bawaan. Gambar 24. Kemasan benih sayuran bersertifikat 85 Benih bermutu dapat diperoleh apabila kita menggunakan benih bersertifikat, sedangkan varietas unggul mempunyai sifat produksi tinggi, umur pendek, respon terhadap pemupukan, tahan terhadap hama dan penyakit beradaptasi baik pada berbagai lingkungan. Sebaiknya setiap penanaman menggunakan benih baru, apabila benih mahal dan sulit diperoleh maka benih unggul yang ditanam dapat digunakan sampai beberapa kali turunan. Benih yang digunakan dapat berasal dari panen sendiri atau beli di toko, tetapi lebih baik menggunakan benih/bibit sendiri karena tidak semua penjual benih/bibit dapat dipercaya megenai mutu seleksi yang dilakukannya, asalkan benih/bibit tersebut bebas pencampuran benih lain. Pengangkutan dapat merusakkan benih/bibit dan dapat mendatangkan hama dan penyakit Gambar 25. Benih sayuran Penyiapan benih sayuran daun Benih Bayam Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok. 86
. 258 46 96 131 13 174 369 245
pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan apa jelaskan