Pendapatanyang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut (dalam juta) : Upah dan gaji Rp 15.000.000,- Sewa tanah Rp 9.250.000,- Konsumsi Rp 18.000.000,- Pengeluaran pemerintah Rp 14.000.000,- Bunga Modal Rp 3.500.000,- Keuntungan Rp 12.000.000,- Investasi Rp 4.500.000,- Ekspor Rp 12.500.000,-
Sebagian dari kita sulit menemukan perbedaan gaji dan upah. Hal ini bisa saja terjadi, mengingat kedua istilah ini memiliki makna yang hampir sebenarnya ada perbedaan antara gaji dan upah yang jarang diketahui. Apa saja perbedaannya? Berikut penjelasannyaPengertian GajiDaftar Startup Unicorn di IndonesiaPerbedaan Gaji dan Upah1. Bentuk yang Diberikan2. Nominal3. Status Pekerja4. Komponen Perhitungan5. Komponen PenetapanKelola Gaji dan Upah dengan Software Payroll LinovHRPengertian GajiDalam KBBI, pengertian gaji adalah balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu gaji sendiri sebenarnya tidak tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Namun, banyak perusahaan di Indonesia menggunakan dan lebih akrab dengan istilah gaji tersebut dalam perjanjian UpahUpah sendiri telah diatur pengertian dan ketentuannya dalam undang-undang ketenagakerjaan dan juga menurut pengertian dari beberapa ahli. Upah dalam KBBI diartikan sebagai uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai pembayar tenaga yang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan UU Ketenagakerjaan, upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang dan dibayarkan sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi para pekerja atau buruh dan keluarganya atau suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Perbedaan Gaji dan UpahPerbedaan gaji dan upah dapat dilihat dari 5 apakah upah dan gaji merupakan hal yang berbeda atau hanya berbeda sesuai dengan penggunaannya saja? Berikut adalah beberapa poin yang dapat membedakan upah dan Bentuk yang DiberikanJika dilihat dari pengertiannya menurut KBBI, perbedaan upah dan gaji dapat dilihat dari apa yang didapatkan. Upah tidak selalu diberikan dalam bentuk uang, berbeda dengan gaji yang memiliki nominal tetap sesuai dengan kesepakatan karyawan dan pemberi kerja. Upah dapat berbentuk barang, logam mulia, atau makanan dan diberikan tidak dalam periode waktu tertentu namun saat suatu pekerjaan atau jasa selesai. 2. Nominal Seperti yang juga dijelaskan sebelumnya, gaji cenderung memiliki nominal yang sama dan tetap setiap dibayarkan per periode waktu misalnya per bulan, namun untuk upah tidak berlaku demikian. Upah yang diberikan biasanya akan bergantung kepada penyelesaian pekerjaan dan nominalnya tergantung kerumitan dan kesulitan pekerjaan tersebut. 3. Status Pekerja Sebuah perusahaan biasanya akan memiliki beberapa jenis atau status karyawan. Ada karyawan tetap, ada karyawan kontrak bahkan pekerja lepas atau freelancer. Hal ini juga dapat membedakan gaji dan upah. Gaji akan diberikan kepada pekerja dengan status karyawan tetap atau karyawan kontrak dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Sedangkan upah diberikan pada pekerja selain kedua status di atas, seperti freelancer, pekerja harian, borongan, dll. 4. Komponen PenghitunganSalah satu yang membedakan perbedaan gaji dan upah ini juga bisa dilihat dari komponen perhitungannya. Jika gaji, saat melakukan perhitungan maka akan ada komponen seperti gaji pokok, tunjangan, iuran, dan lain-lain. Hal itu akan tercantum dalam kontrak kerja. Sedangkan upah biasanya memiliki komponen tunggal saja tidak mencakup tunjangan dan Komponen Penetapan Komponen yang menetapkan besaran gaji dan upah juga dapat dilihat berbeda. Untuk gaji sendiri, lebih banyak komponen penetapannya seperti UU, Peraturan Pemerintah, standar gaji yang ada di bidangnya, kompetensi atau keahlian, jenjang pendidikan, pengalaman, dan lain-lain. Sedangkan untuk penetapan upah hanya ditentukan dengan standar upah yang ada, waktu penyelesaian pekerjaan dan tingkat kerumitan pekerjaan juga keterampilan yang dibutuhkan. Baca juga Wajib Tahu! 4 Komponen Gaji karyawan dan Cara MenghitungnyaKelola Gaji dan Upah Lebih Mudah Bersama Jasa Payroll LinovHRPengelolaan gaji memanglah hal yang rumit, dibandingkan upah yang dihitung dengan komponen tunggal dan tidak memperhatikan status-status pekerja lainnya, perhitungan gaji seringkali melibatkan banyak data dan perhitungan banyak komponen di dalamnya. Namun, tidak perlu khawatir, ada jasa payroll dari LinovHR yang akan menjadi solusi pengelolaan gaji perusahaan Anda! Payroll services LinovHR akan memberikan perusahaan Anda kemudahan dalam melakukan perhitungan penggajian. Sistemnya akan terintegrasi langsung oleh tim HRD sehingga dipastikan data yang masuk benar juga dapat meminimalisir kesalahan perhitungan gaji. Selain itu, jasa payroll LinovHR ini dapat diakses secara online dan lebih mudah. Selain lebih efektif, perhitungan menggunakan aplikasi Payroll LinovHR ini akurat dan terjamin keamanan datanya. Perhitungan gaji perusahaan Anda juga dipastikan mencakup komponen-komponen gaji yang lain di dalamnya mulai dari BPJS Ketenagakerjaan hingga pajak penghasilan PPh 21. Adanya tax consultant dalam jasa ini juga akan membantu Anda mengelola masalah pajak penghasilan dengan lebih apalagi? Buat pengelolaan gaji lebih mudah karena semua bisa EasyWithLinovHR!
Gajiatau upah yang diberikan oleh pihak swasta Upah akan cenderung naik jika salah satu pihak terutama swasta menaikkan tingkat upahnya, sehingga akan diikuti oleh kenaikan upah Pegawai Negeri. Sumber : Data primer diolah Pada Tabel 4.2 diketahui bahwa nilai sig = 0.178 > 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa residual menyebar dengan normal Mahasiswa/Alumni Universitas Pamulang04 Februari 2022 0554Hallo Anisa, kakak bantu jawab ya Jawaban yang tepat adalah pendapatan nasional dengan metode pengeluaran sebesar dan pendapatan nasional dengan metode pendapatan sebesar Diketahui Pendapatan upah dan gaji Pendapatan sewa tanah Konsumsi Pengeluaran pemerintah Bunga modal Rp Laba perusahaan Investasi Ekspor Impor Ditanya Hitunglah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan! Jawab 1. Pendapatan nasional dengan metode pengeluaran Y = C + I + G + X-M Y = + + + - Y = + Y = 2. Pendapatan nasional dengan metode pendapatan Y = w + r + i + p Y = + + + Y = Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional dengan metode pengeluaran sebesar dan pendapatan nasional dengan metode pendapatan sebesar Semoga bisa dipahami ya. PresidenJoko Widodo dikabarkan tidak menyebut kenaikan gaji PNS dalam pidato pengukuhannya pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022. Terakhir kali kenaikan gaji PNS dilakukan pada 2019, naik 5%. Selama itu, kenaikan gaji selesai pada awal April 2019 dan kenaikan pada Januari - Maret 2019 dibayarkan tetap. Perhitungan dengan Metode Pengeluaran Rumus Y = C + I + G + X – M Keterangan Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi I = Investasi G = Pemerintah X = Expor M = Impor 1. Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut Upah dan gaji Rp Sewa tanah Rp Konsumsi Rp Pengeluaran pemerintah Rp Bunga Modal Rp Keuntungan Rp Investasi Rp Ekspor Rp Jawab Y = C + G + I + X – M = + + + – = Rp. Suatu negara mempunyai pendapatan nasional sebagai berikut Konsumsi masyarakat Rp. pendapatan laba usaha Rp. pengeluaran negara Rp. pendapatan sewa Rp. Pengeluaran Investasi Rp. Ekspor Rp. Impor Rp. Jawab Y = C + I + G + X - M Y = + + + - Y = + Y = Diketahui data sebagai berikut. Pengeluaran konsumsi Rp Menyewa tanah Rp Pengeluaran pengusaha Rp Ekspor Rp Impor Rp Keuntungan Rp Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran, yaitu ... Jawab Y = + + + - Y = Rp Perhitungan dengan Metode Pendapatan Rumus Y= R + W + I + P Keterangan Y = Pendapatan Nasional R = Sewa W = Upah I = Bunga P = Laba/Untung 1. Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut Upah dan gaji Rp Sewa tanah Rp Konsumsi Rp Pengeluaran pemerintah Rp Bunga Modal Rp Keuntungan Rp Investasi Rp Ekspor Rp Impor Rp Jawab Y= R + W + I + P Y = + + + Y = Perthitungan dengan Metode Produksi Rumus PDB = P1Q1 + P2Q2 + P3Q3 +……PnQn Dimana n = 1, 2, 3,………. n = Jenis barang dan jasa akhir yang diproduksi di negara tersebut. 1. Jenis barang Harga Rp. Jumlah barang Kapas Benang Kain Baju Jumlah Tentukan jumlah pendapatan nasionalnya! Jawab Jenis barang Harga Nilai tambah Jumlah barang Pendapatan Kapas Benang Kain Baju Jumlah *Jadi, perkiraan pendapatan nasionalnya sebesar Rp. 2. Nilai penjualan seluruh perusahaan tergolong kain batik Rp juta, bahan mentah dibutuhkan bernilai Rp. 500 juta. Maka sumbangan industri batik pada pendapatan nasional adalah ? Jawab Rp. 2000 juta – Rp. 500 juta = juta. Perhitungan dengan Metode Nilai Tambah Rumus Nilai tambah adalah selisih antara nilai output dan nilai input dalam suatu proses produksi. Proses produksi pakaian jadi - Kapas = Rp. - Benang = Rp. - Kain = Rp. - Pakaian Jadi = Rp. Berapakah total nilai tambahnya? Jawab Kapas → Benang → Kain → Pakaian Jadi → → → Total nilai tambah = + = PDB,GNP,NI dkk. 1. Diketahui GNP suatu negara Rp penyusutan Rp pajak tidak langsung Rp dan pajak tidak langsung Rp Besarnya NNI, yaitu .... Pembahasan NNI Net National Income adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung indirect tax. Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll. Rumus NNI yaitu NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung, atau NNI = GNP - Penyusutan Depresiasi - Pajak Tidak Langsung maka, NNI = - Rp - Rp NNI = 2. Diketahui GNP negara Singapura US$ dan jumlah penduduknya 74,3 juta jiwa. Besarnya pendapatan per kapita negara Singapura, yaitu ... Pembahasan Rumus Jumlah Pendapatan perkapita IPC adalah IPC = Jumlah GNP / Jumlah Penduduk P IPC = US$ / 74,3 IPC = US$ Jikadiketahui data sebagai berikut. Pendapatan upah dan gaji Rp25.000.000,00 Pendapatan sewa tanah Rp11.500.000,00 Konsumsi Rp23.000.000,00 Pengeluaran pemerintah Rp21.000.000,00 Bunga modal Rp 7.5 SD. SMP SMA. SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Ekonomi; Jika diketahui data sebagai berikut.Kadang kala, Tim HR dalam suatu perusahaan masih bingung dalam memahami komponen upah ketika menentukan gaji pekerjanya. Padahal, memahami hal ini adalah penting agar hasil hitung upah tidak kurang atau lebih dari ketetapan pemerintah. Gaji sendiri memiliki komponen berbeda-beda dan bervariasi tergantung pada sistem kerja dalam perusahaan tersebut. Penentuan gaji yang tepat nantinya tidak akan mengganggu stabilitas pendapatan pekerja yang bersangkutan. Pengertian Upah Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 30, upah diartikan sebagai hak yang diterima oleh pekerja atau buruh dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja untuk pekerja, ditetapkan dan dibayar sesuai kesepakatan kerja atau undang-undang, termasuk tunjangan. Upah diberikan sebagai bentuk timbal balik jasa untuk para pekerja atas tugas-tugas yang telah diselesaikannya dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Upah dapat dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah produksi, maupun kuantitas pelayanan yang diberi. Pengertian upah menurut Muchdarsyah Sinungan adalah cerminan pendapatan nasional berbentuk upah uang yang diterima oleh pekerja sesuai kuantitas dan kualitas yang diberikan dalam pembuatan suatu produk. Di samping itu, Sadono Sukirno mengartikan upah sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik yang diberi oleh pekerja kepada pengusaha. Sementara Malayu Hasibuan mengungkapkan bahwa upah merupakan imbalan jasa untuk karyawan harian yang didasarkan pada pedoman perjanjian. Baca Juga 7 Tips Alokasi Gaji Bulanan untuk Hidup yang Lebih Terencana Apa Saja Komponen Upah? Dapat disimpulkan bahwa upah merupakan imbalan untuk pekerja dari pengusaha atas jasa yang diberikan bagi perusahaan sesuai ketentuan yang telah disepakati. Berikutnya, yang termasuk dalam komponen gaji adalah sebagai berikut. 1. Upah Pokok Upah pokok diartikan sebagai komponen upah yang berbentuk imbalan dasar, dibayarkan kepada tenaga kerja berdasarkan jenis atau tingkat pekerjaan yang kuantitasnya telah ditentukan berdasarkan perjanjian. 2. Tunjangan Tetap Komponen upah berikutnya adalah tunjangan tetap, di mana pembayaran ini teratur serta berhubungan dengan pekerjaan tetap untuk karyawan serta keluarganya, dibayarkan bersamaan dengan upah pokok, misalnya tunjangan kesehatan, tunjangan anak, tunjangan perumahan, dan sebagainya. 3. Tunjangan Tidak Tetap Tunjangan tidak tetap merupakan komponen gaji yang dibayar secara langsung atau tidak langsung, berhubungan dengan karyawan dan diberikan secara tidak tetap untuk karyawan dan keluarganya, dan dibayarkan tidak bersamaan dengan upah pokok. Komponen Upah Umum dalam Penyusunan Gaji Karyawan Pada dasarnya, dalam penyusunan gaji atau upah karyawan terdapat sejumlah komponen gaji yang telah dipertimbangkan oleh pemberi kerja atau pengusaha, bagian staff finance atau HR. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut. 1. Upah Pokok Seperti definisi sebelumnya, komponen upah satu ini merupakan upah dasar untuk para pekerja berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaannya. Tidak kurang dari 75% dari total gaji, umumnya besarannya mengacu pada Upah Minimum Regional UMR di daerah atau kota tersebut. 2. Tunjangan Tetap Tunjangan dapat dianggap sebagai benefit dan sifat penghitungannya tidak berubah selama pekerja masih di posisi yang sama. Komponen ini dapat berubah nominalnya apabila pekerja dipromosikan atau didemosikan. 3. Tunjangan Tidak Tetap Tidak seperti tunjangan tetap, komponen ni memiliki besaran tidak tetap tiap bulan sebab hitungannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah kehadiran, laba perusahaan, dan lainnya. Tunjangan tidak tetap dibayar tidak bersamaan dengan gaji pokok dan tunjangan tetap. 4. Potongan Potongan ini merupakan komponen gaji yang umumnya terdiri dari PPh Pasal 21 dan iuran BPJS Kesehatan atau BPJS Ketenagakerjaan. Komponen hitungannya digunakan untuk memperoleh besaran pajak tepat untuk dilaporkan dan disetorkan. 5. Upah Lembur Upah tambahan ini diperoleh sebagai imbalan kerja yang dilakukan di luar jam kerja resmi. Besaran dan waktu pembayaran disesuaikan berdasarkan kesepakatan bersama antara pihak perusahaan dan pekerja yang bersangkutan. Bukan Komponen Upah Di samping itu, berikut ini adalah hal-hal yang tidak termasuk ke dalam komponen upah. Fasilitas, atau hal-hal yang dapat dirasakan secara nyata untuk keperluan yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja. Bonus, yakni pembayaran untuk karyawan atas keuntungan yang diperoleh perusahaan atau sebab karyawan mencapai target produksi melebihi normal. Bonus telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama, Perjanjian Kerja, atau Peraturan Perusahaan. Tunjangan Hari Raya THR yang menjadi hak pendapatan pekerja berupa upah wajib dari pengusaha menjelang hari raya keagamaan dan pembagian keuntungan lainnya. Insentif, di mana dapat diberikan kepada pekerja yang memiliki jabatan atau pekerjaan tertentu berdasarkan kebijakan perusahaan. Uang service, adalah uang yang wajib dibayarkan dengan jumlah selisih biaya cadangan terhadap risiko kerusakan atau kehilangan dan pendayagunaan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tingkatkan retensi dan kesejahteraan karyawan dengan Mekari Flex, solusi terbaik untuk memberikan dan mengelola skema benefit bagi tim Anda dengan mudah dan efisien. Jenis-Jenis Upah Dalam bukunya, “Hukum Perburuhan di Indonesia Berlandaskan Pancasila”, G. Kartasapoetra memaparkan soal jenis-jenis upah, antara lain sebagai berikut. 1. Upah Nominal Upah nominal menjadi komponen upah yang dibayarkan untuk karyawan secara tunai sebagai imbalan atas pekerjaan yang sesuai berdasarkan ketentuan dalam perjanjian kerja, di mana di dalamnya tidak ada tambahan atau keuntungan lain dimasukkan. 2. Upah Nyata Upah nyata merupakan upah yang benar-benar harus diberikan kepada pekerja yang berhak. Upah ini ditentukan berdasarkan daya belinya yang bergantung pada besar-kecilnya jumlah uang yang diterima dan besar-kecilnya biaya hidup yang dibutuhkan. 3. Upah Hidup Upah hidup menjadi komponen gaji untuk seorang karyawan, di mana jumlahnya relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih luas; bukan hanya kebutuhan pokok tetapi juga sebagian kebutuhan sosial keluarga, seperti bahan pangan bernilai gizi lebih, pendidikan, asuransi, dan lainnya. 4. Upah Minimum Penghasilan para pekerja dalam suatu perusahaan sangat berperan dalam relasi ketenagakerjaan. Karyawan menjadi manusia dan memandang dari sisi kemanusiaan, karyawan wajar untuk memperoleh penghargaan dan perlindungan yang layak. Pemerintah telah menetapkan komponen upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak, berdasarkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Terdapat upah minimum berdasarkan wilayah provinsi, kabupaten, dan kota, sehingga dilarang memberi upah lebih rendah daripada upah minimum. Sebagaimana upah pokok minimum yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 3/MEN/1997 Tentang Upah Minimum, upah ini telah termasuk di dalamnya tunjangan-tunjangan bersifat tetap. Beberapa jenis upah minimum dapat disimak sebagai berikut. Upah minimum sub-sektoral regional, dimana upah minimum berlaku untuk seluruh perusahaan pada sub-sektor tertentu di daerah tertentu. Upah minimum sektor regional, di mana upah minimum berlaku untuk seluruh perusahaan pada sektor tertentu di daerah tertentu. Upah minimum regional atau upah minimum provinsi, dimana upah minimum berlaku untuk seluruh perusahaan di daerah tertentu. UMR atau UMP setiap daerah besarnya berbeda-beda, didasarkan pada indeks harga konsumen, kebutuhan fisik minimum, tingkat perkembangan perekonomian, dan lainnya. 5. Upah Wajar Upah ini menjadi komponen upah relatif yang dinilai wajar oleh pemberi kerja dan karyawannya sebagai uang imbalan atas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh karyawan sesuai dengan perjanjian kerja yang disepakati bersama sebelumnya. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah Dalam menentukan tingkat upah, perusahaan melihat beberapa faktor, bukan asal-asalan menentukan besaran upah yang harus diterima oleh para pekerjanya. Berdasarkan pandangan dua ahli, faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam bukunya, “Sistem Akuntansi”, Moekijat menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi dalam menentukan tingkat upah dan komponen upah, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Upah yang Diberikan oleh Pihak Swasta Upah dapat cenderung naik apabila salah satu pihak, terkhusus perusahaan swasta, menaikkan tingkat upahnya sehingga diikuti pula oleh kenaikan upah Pegawai Negeri. b. Kondisi Keuangan Negara Kenaikan tingkat upah dalam komponen upah menjadi sukar dilaksanakan apabila keadaan negara sedang dalam situasi yang tidak menentu atau tidak stabil. c. Biaya Hidup Tingkat upah juga dipengaruhi oleh biaya hidup dalam suatu negara. d. Peraturan Pemerintah Peraturan pemerintah menjadi faktor dalam tingkat kenaikan komponen gaji dimana akan terdapat pembatasan kenaikan-kenaikan upahnya. e. Kekayaan Negara Bila sebuah negara kaya dalam perekonomiannya, maka pemberian kenaikan tingkat upah dapat menjadi lebih tinggi daripada negara lain yang kondisi ekonominya pas-pasan atau buruk. f. Produktivitas Pegawai Tenaga kerja dengan produktivitas tinggi maka dapat diberikan komponen upah atau imbalan dengan nilai lebih tinggi atau memadai sesuai dengan produktivitasnya. g. Ketersediaan Tenaga Kerja Tingkat upah juga dipengaruhi oleh persediaan tenaga kerja; apabila tenaga kerja dalam pasar kerja sedikit maka penawaran kenaikan tingkat upah dapat terjadi. h. Kondisi Kerja Faktor kenaikan tingkat komponen upah dipengaruhi oleh situasi kerja sulit dan berat, yang memberikan mereka kesempatan untuk menerima upah tinggi daripada karyawan yang bekerja dengan situasi biasa-biasa saja. i. Jam Kerja Banyaknya jam kerja dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya tingkat upah yang diperoleh; apabila seorang karyawan bekerja lebih lama daripada jam kerja normal, maka komponen upah yang diterima dapat lebih tinggi daripada yang bekerja dengan jadwal normal. j. Perbedaan Geografis Faktor berikutnya adalah perbedaan letak geografis, di mana suatu negara memiliki perbedaan tingkat upah berbeda berdasarkan letak geografisnya. k. Inflasi Ketika suatu negara tengah mengalami situasi inflasi, maka komponen upah dapat menurun. Hal ini memerlukan kebijakan alternatif dari pemerintah agar tingkat upah dapat meningkat lagi atau paling tidak kembali normal seperti biasa. l. Pendapatan Nasional Pendapatan nasional meningkat, maka tingkat upah sebaiknya ikut naik pula. m. Harga Pasar Kondisi di mana harga pasar naik namun komponen upah untuk para pekerja tidak naik akan menyebabkan upah riil menurun dan hal ini memerlukan kebijakan dalam menaikkan upah riil tersebut. n. Nilai Sosial dan Etika Apabila suatu negara memperoleh tanggung jawab untuk membuat masyarakatnya sejahtera secara umum dan memelihara kondisi masyarakat sesuai tujuan negara, maka nilai sosial dan etika dapat diaplikasikan melalui kenaikan tingkat upah. Sementara itu, menurut Mohammad Agus dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia“, menjelaskan pula sejumlah faktor dalam menentukan tingkat upah dan komponen upah untuk karyawan, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja Pekerjaan selalu memerlukan keterampilan tinggi, sementara jumlah karyawan langka. Ini menjadikan upah cenderung menjadi tinggi. Pekerjaan dengan tingkat penawaran tinggi dan tidak memerlukan keterampilan tinggi akan memiliki standar komponen upah yang rendah. b. Organisasi Buruh Adanya organisasi serikat pekerjaan saat ini yang jumlahnya makin banyak di kalangan pekerja menjadikan kedudukan para karyawan semakin kuat pula. Hal ini menjadikan penawaran pekerjaan semakin tinggi dan mempengaruhi tingkat upah. c. Kemampuan Perusahaan untuk Membayar Bagi lembaga kerja atau perusahaan, komponen upah merupakan bagian dari komponen biaya produksi. Jika biaya produksi naik, maka perusahaan kemungkinan akan mengalami kerugian sehingga sulit dalam memenuhi fasilitas di dalam perusahaan itu sendiri. d. Produktivitas Karyawan Apabila karyawan dapat memberikan prestasi yang tinggi dalam kinerjanya, maka pekerja tersebut akan menerima upah yang jumlahnya lebih besar. e. Biaya Hidup Menilik kehidupan di kota besar, maka biaya hidup masyarakatnya akan semakin tinggi. Karena itu, biaya hidup yang menjadi batas penerimaan upah untuk para karyawan dapat mempengaruhi tingkat komponen upah tersebut. f. Pemerintah Melalui kebijakan dan peraturan dari pemerintah, mereka berwenang dalam menentukan besar-kecilnya gaji, seperti halnya ketetapan mengenai upah minimum yang harus diberikan oleh perusahaan atau lembaga kerja kepada pekerjanya. g. Konsistensi Internal dan Eksternal Struktur komponen upah yang baik dapat memenuhi syarat konsistensi internal dan eksternal. Konsistensi internal maksudnya adalah sistem pengupahan berdasarkan prinsip keadilan di lingkungan perusahaan. Sementara konsistensi eksternal mengacu pada sistem pengupahan berdasarkan prinsip keadilan namun perlu perbandingan terlebih dahulu dengan situasi perusahaan lain yang sejenis. Sistem Upah Ada beberapa sistem yang dipakai oleh masing-masing perusahaan dalam memberikan upah di mana setiap sistem memiliki pengaruh spesifik terhadap dorongan, motivasi, dan peningkatan semangat kerja serta pencapaian nilai-nilai, di antaranya adalah sebagai berikut. Sistem pemberian komponen upah ini dapat mendorong para karyawan untuk dapat bekerja lebih keras dan menghasilkan produksi lebih banyak. Upah akan dibedakan berdasarkan kemampuan masing-masing pekerja. Sistem ini tampaknya tidak berhasil mengatur perbedaan tiap masing-masing kemampuan manusia ini. Dikatakan tidak berhasil sebab setiap orang memiliki waktu yang sama dengan orang lain, dengan kata lain semua orang seharusnya memperoleh hak yang sama. Sistem pemberian komponen upah ini dapat mendorong para pekerja agar lebih setia terhadap lembaga kerja atau perusahaan tempat ia bekerja. Upah yang diperoleh akan menjamin rasa aman kepada para karyawan yang cukup setia. Sistem ini melaksanakan pemberian upah dengan jumlah lebih besar untuk para pekerja yang telah berkeluarga. Namun, sistem pengupahan ini memiliki kelemahan di mana tidak dapat mendorong pekerja untuk berinisiatif dalam bekerja. Sistem upah atau sistem penggajian suatu perusahaan dilakukan oleh tim HR kepada karyawan. Sering kali sistem penggajian ini sangat rumit jika dilakukan secara manual. Oleh karena itu, melalui aplikasi gaji karyawan, pendistribusian gaji atau upah seharusnya dapat dilakukan dengan mudah dan otomatis. Asas-Asas Pengupahan Berikut ini adalah asas-asas pengupahan, di mana tiap asasnya dapat menjadi pedoman ketika memberikan gaji kepada para pekerja. No Work, No Pay, di mana upah tidak diberikan jika karyawan tidak melakukan pekerjaan. Pengusaha tidak boleh memberikan upah lebih rendah dari ketentuan minimum. Komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, rincian besarnya ialah upah pokok sebesar paling sedikit 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Pelanggaran pekerja oleh sebab kesengajaan atau kelalaian pantas dikenai denda. Pengusaha yang sengaja atau lalai memberikan bayaran upah yang terlambat dapat dikenai denda sesuai dengan persentase tertentu dari jumlah upah karyawan tersebut. Aspek dalam Menentukan Komponen Upah Beberapa poin berikut ini sebaiknya menjadi bahan petimbangan dalam memanajemen gaji para pekerja. Aspek-aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1. Gaji Sesuai Kinerja Aspek pertama adalah pertimbangan dimana pemberian jumlah gaji karyawan sebaiknya harus sesuai dengan kinerja yang dihasilkan oleh para pekerja tersebut pada perusahaan. Mereka yang mengerjakan tugas cukup sulit atau berisiko tinggi akan lebih baik mendapat imbalan yang lebih memadai. 2. Gaji Sesuai Prestasi Bagi pekerja dengan prestasi atau pencapaian dengan dampak baik untuk diberikan kepada perusahaan lebih baik bila komponen upah yang diberi dilengkapi dengan imbalan berupa bonus. Bonus memang tidak termasuk ke dalam upah pokok, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Adanya imbalan khusus untuk pekerja yang berprestasi atau berhasil mencapai sesuatu dengan dampak baik ini tentu akan mendorong dan meningkatkan motivasinya agar terus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas kinerja mereka di perusahaan. 3. Kenaikan Gaji Kenaikan gaji merupakan hak setiap pekerja. Aspek ini dapat dilaksanakan dengan kriteria tertentu yang dibuat oleh perusahaan. Mirip seperti pemberian bonus, kenaikan gaji akan berdampak pada motivasi pekerja untuk mempersembahkan kinerja terbaik untuk kemajuan perusahaan. Memahami komponen upah dan bagaimana besarannya penting bagi perusahaan dalam rangka menjaga loyalitas serta motivasi karyawan dalam pekerja. Di luar komponen upah pun, kewajiban yang sebaiknya diterima pekerja tetap harus ditetapkan dengan besaran tertentu dengan jumlah yang wajar.
Kompensasiuntuk pekerja adalah upah, gaji, atau berbagai tunjangan yang diterima oleh pekerja. Rumus penghitungan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut. Y = r + w + i + p. Y = pendapatan nasional. r = pendapatan dari upah, gaji, dll. pajak tidak langsung Rp50.000.000,00. Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa besar NNIMahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta29 Desember 2021 0903Hallo Danu B., kakak bantu jawab ya! Besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah Rp Berikut ini pembahasannya ya! Rumus menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah Y = r + w + i + p Y = yield, pendapatan nasional r = rent, sewa tanah w = wage, upah dan gaji i = interest, bunga modal p = profit, keuntungan/laba Y = + + + = Rp Berdasarkan pembahasan tersebut, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah Rp Demikian Danu B., semoga membantu ya!
Postingan ini membahas tentang 6 contoh soal pendapatan nasional dan pembahasannya. Lalu apa itu pendapatan nasional ?. Pendapatan Nasional adalah pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa tersebut. Besarnya pendapatan nasional akan sama dengan produk nasional. Besarnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai faktor produksiKeterampilan dan keahlian tenaga kerjanyaKemajuan teknologi yang digunakanStabilitas nasionalKonsep pendapatan nasional dapat dihitung menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Setiap pendekatan melihat pendapatan nasional dari sudut pandang yang berbeda, tetapi hasilnya saling pendapatan nasional dengan metode pendekatan produksi sebagai menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksiRumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran sebagai menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaranRumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pendapatan sebagai pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatanContoh soal 1Diketahui data-data berikut dalam milyar rupiahsewa tanah modal usaha besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan pendapatan adalah …A. D. E. menjawab soal ini sebagai = r + w + i + pY = + + + = ini jawabannya soal 2Bila diketahui data sebagai tanah tenaga kerja modal pengusaha konsumsi investasi pemerintah besarnya pendapatan nasional dihitung dari pendekatan pendapatan adalah …A. menggunakan rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan diperoleh hasil sebagai = r + w + i + pY = + + + = ini jawabannya soal 3Perhatikan komponen pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran berikut upah/gaji perusahaan modal pemerintah barang dan jasa sewa pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah…A. menggunakan rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan diperoleh hasil sebagai = r + w + i + pY = + + + = ini jawabannya soal 4Diketahui data sebagai pemerintah pengusaha pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran yaitu …A. menggunakan rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran diperoleh hasil sebagai = C + I + G + X – MY = + + + – = ini jawabannya soal 5Data untuk menghitung pendapatan nasional dalam jutaan rupiah dinegara tanah negara masyarakat modal pendapatan nasional negara XYZ sebesar dengan pendekatan pendapatan, maka besar laba adalah…A. Rp0,5 trilyunB. Rp10 trilyunC. Rp15 trilyunD. Rp20 trilyunE. Rp25 trilyunPembahasanDengan menggunakan pendapatan nasional pendekatan pendapatan diperoleh hasil sebagai = r + w + i + pRp52 trilyun = Rp5 trilyun + Rp12 trilyun + Rp15 trilyun + pRp52 trilyun = Rp32 trilyun + pp = Rp52 trilyun – Rp32 trilyun = Rp20 trilyunSoal ini jawabannya soal 6Diketahui upah ; laba ; sewa ; dan bunga Hitung besarnya pendapatan nasional menurut pendekatan penerimaan …A. menjawab soal ini sebagai = r + w + i + pY = + + + = ini jawabannya A.. 295 400 261 407 496 52 128 489