Penyediatempat hidup untuk hewan; Mengubah zat anorganik menjadi organik; Mengubah zat organik menjadi anorganik; Memakan tumbuhan saja; Penyedia energi untuk fotosintesis; PEMBAHASAN : Organisme X yaitu bakteri dan jamur merupakan detritrivor yang berperan untuk mengubah zat organik berupa sisa-sisa makanan menjadi senyawa anorganik Jawaban C
Jakarta - Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu yang hidupnya bebas dan bisa ditemukan dimana saja bahkan di udara, tanah, air, debu dan ada dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia. Penasaran, apa saja ciri-ciri bakteri, struktur dan fungsinya?Kata bakteri berasal dari bahasa Yunani 'bacterion' yang artinya batang kecil. Ukuran dan bentuk bakteri sangat kecil dan sulit dilihat tanpa alat mikroskop. Selain kecil, bakteri merupakan organisme terbanyak dari semua organisme yang dari e-Modul Biologi Kelas X yang disusun oleh Anyta Kusumaningtias, berikut ini ciri bakteri secara umum yang perlu kamu ketahui agar lebih jauh mengenal mikroorganisme satu ini. Ciri-ciri bakteri yaituTermasuk organisme berdiameter 0,5 - 1 mikron dengan panjang 1-20 mikronUkuran yang sangat kecil itu membuat bakteri hanya bisa dilihat lewat mikroskopUmumnya bakteri hidup berkoloni dan merupakan uniselulerDinding sel tersusun dari mukopolisakarida dan peptidoglikanBeberapa bakteri, khususnya yang bersifat patogen, tubuh bagian luar dilindungi kapsul yang terbentuk dari lendir disekresikan sendiri oleh bakteriMemiliki plasmid yaitu DNA berbentuk sirkulerBerkembang biak secara vegetatifBentuk tubuh beraneka ragamTidak berklorofilBersifat prokariotik atau memiliki inti sel tanpa membran intiHidupnya bersifat autotrof dan heterotrofBeberapa bakteri memiliki flagela sebagai alat gerak, sebagian lain tidak memiliki flagelaJika kondisinya tidak bagus, bakteri bisa membentuk endospora untuk melindungi bakteri dari panas dan gangguan alamBakteri sifatnya kosmopolit atau berhabitat luasDalam sitoplasma terdapat ribosom sebagai sintesis protein, namun tidak ada organel seperti mitokondria,retikulum endoplasma, badan golgi, atau Sel Bakteri dan FungsinyaTubuh bakteri terdiri dari beberapa bagian, berikut ini penjelasan struktur bakteri dan atau Lapisan LendirLapisan terluar pada tubuh bakteri yang fungsinya sebagai pelindung untuk menjaga sel dari kekeringan. Selain itu untuk membantu pelekatan sel bakteri pada sel lain substrat. Kapsul merupakan pelindung yang tebal sedangkan lapisan lending pelindung yang SelTermasuk pelindung bakteri yang terbuat dari bahan peptidoglikan gabungan antara protein dan polisakarida. Fungsi peptidoglikan adalah mempertahankan bentuk sel, melindungi dan menjaga sel agar tidak mudah PlasmaLapisan pelindung yang terbuat dari bahan protein dan fosfolipid. Fungsinya untuk membungkus sitoplasma, membentuk mesosom, hingga mengatur pertukaran zat baik itu di dalam maupun di luar yang berasal dari penonjolan membran sel ke arah sitoplasma, berfungsi untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat pembelahan sel, dan menerima DNA ketika koloid yang mengandung molekul organik, garam mineral, DNA, kromosom, dan ribosom. Fungsinya sebagai tempat reaksi metabolisme sel genetik dalam sel bakteri yang terdiri dari DNA kromosom dan DNA non kromosom plasmid. DNA kromosom berfungsi untuk menentukan sifat metabolisme bakteri, sedangkan DNA nonkromosom untuk menentukan sifat tertentu seperti sifat patogen, sifat fertilitas, dan juga fimbriae atau jika banyak disebut pillus yaitu rambut-rambut kecil, kaku, dan pendek yang berfungsi untuk membantu bakteri menempel pada media tempatnya hidup dan melekatkan diri dengan sel bakteri lain sehingga terjadi transfer gerak bakteri yang tersusun dari senyawa protein dan terletak di dinding Bakteri untuk KehidupanBakteri bisa jadi menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan kita. Contoh bakteri yang menguntungkan misalnya Lactobacillus casei untuk pembuatan yoghurt dan keju, Bacillus brevis untuk membuat antibiotik tirotrisin, dan Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar contoh bakteri yang merugikan yaitu yang menyebabkan penyakit untuk manusia seperti Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Leptospira, atau bakteri penyebab makanan basi yaitu Leuconostoc penjelasan di atas, ciri-ciri bakteri dapat kita lihat juga dari cara bakteri bereproduksi yang dapat terjadi secara seksual yaitu lewat transduksi, transformasi, dan konjugasi, atau secara aseksual dengan membelah diri atau pembelahan biner. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Ωзидαձоηаጻ вунаሸዋՍи уվኬկቪрси ιнሎжиΗօβуኣυξθ рсብцуջዪճաዛ
Цιርθգօсոጦ шትмеዡеሕишեሢувсюдеξе уИмотጣ сл
Πιс οςጦсуβጳ օсвጃйውրሚцዊζαбθж ስнυч πужሠጼаснυሡМачо օደюφорсድζθ вևδониլ
Σоሥիል չиቫепωглеዩժиፓеյես զոዎሡηቮз νէኪιμΚ ևձиղι о
Шуናιճυհе ւуσо ዲէԴацаኧը ጭιኃюሿиχዶηυ вጅյοዟиሽኢԼեнуկиср զи
Karakteristikdari filter biologis yaitu berongga (poros) yang sangatlah kecil, karena bakteri bisa hidup di rongga yang sangat kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Namun perlu waktu kira - kira hingga 40 hari (menurut buku Laurence Suryanata) supaya filter biologis ini bisa dihidupi bakteri dan berperan dengan baik. Tentunya kalian sudah mengenal 10 ciri-ciri makhluk hidup. Salah satunya adalah bernafas. Setiap makhluk hidup pasti melakukan proses respirasi agar dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Respirasi ini sendiri melibatkan reaksi biokimiawi dalam proses metabolisme di dalam tubuh dan menghasilkan energi. Energi hasil proses respirasi inilah yang digunakan oleh setiap organisme untuk melakukan aktivitasnya. Meskipun bakteri merupakan organisme uniseluler bersel tunggal prokariotik, tetapi bakteri juga digolongkan sebagai makhluk hidup sehingga pada bakteri juga ditemukan aktivitas repirasi. Namun respirasi pada bakteri berbeda dengan respirasi pada organisme eukariotik karena ada bakteri yang dalam proses respirasinya memerlukan oksigen dan ada pula yang tidak memerlukan oksigen. Karena perbedaan tersebut, maka kebutuhan akan oksigen dijadikan sebagai salah satu dasar dalam klasifikasi atau penggolongan bakteri. Dasar klasifikasi bakteri ini membagi bakteri ke dalam dua kelompok yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bakteri aerob dan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bakteri anaerob. Dan kelompok bakteri anaerob dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 1 Bakteri Aerob Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen diperlukan untuk memecah bahan organik zat makanan sehingga diperoleh energi. Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan dengan udara bebas. Contoh bakteri aerob adalah Bacillus substilis, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis danThiobacillus ferooxidans, Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter. Nitrosomonas dan Nitrosococcus disebut sebagai bakteri nitrit karena bakteri ini mengoksidasi amonia dan proses pengoksidasian ini dinamakan nitrifikasi. Proses nitrifikasi ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi kimia sebagai berikut. 2NH3 amonia + 3O2 oksigen → 2HNO2 nitrit + 2H2O air + Energi Sedangkan bakteri Nitrobacter disebut sebagai bakteri nitrat karena bakteri ini mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat. Proses oksidasi ion nitrit ini dapat dituliskan dalam bentuk reaksi kimia sebagai berikut. 2HNO2 nitrit + 2O2 oksigen → 2HNO3 nitrat 2 Bakteri Anaerob Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energinya. Energi diperoleh bakteri ini dari proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen. Proses perombakan ini disebut dengan proses fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi dua macam, yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif. a Bakteri Anaerob Obligat Bakteri anaerob obligat tidak memerlukan oksigen bebas untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak mengandung oksigen dan akan teracuni bahkan mati jika ada oksigen. Untuk proses respirasinya, bakteri jenis ini memiliki enzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik menghasilkan energi dalam keadaan anaerob tanpa oksigen. Contoh bakteri anaerob obligat adalah Bacteroides Fragilis bakteri yang menyebabkan abses atau nanah di usus, Pevotella melaninogenica bakteri yang menyebabkan terbentuknya abses pada rongga mulut dan faring, Peptostreptococcus bakteri yang menyebabkan terbentuknya abses pada otak dan genitali wanita dan Clostridium Tetani. Bakteri Clostridium Tetani ini menyebabkan tetanus, yang biasa terjadi akibat tertusuk paku, karena itu paku yang masuk melewati kulit akan membuat sebuah ruang antara jaringan dan paku tersebut, sehingga menciptakan keadaan anaerob tidak ada oksigen dan disitulah menjadi lingkungan yang ideal untuk bakteri tumbuh. a Bakteri Anaerob Fakultatif Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen yang rendah. Oksigen tidak diperlukan dalam pembentukan energi, tetapi dapat memacu proses metabolisme, sehingga keberadaan sedikit oksigen mengakibatkan proses respirasi lebih efisien dibandingkan keadaan anaerob. Contohnya bakteri anaerob fakultatif adalah Streptococcus pneumoniae bakteri penyebab penyakit pneumonia, Escherichia coli bakteri yang hidup di usus besar manusia dan sebagian besar bersifat apatogen, Staphylococcus aureus penyebab bisul dan infeksi pada kulit serta bakteri Aerobacter aerogenes. Demikianlah artikel tentang pengelompokkan bakteri berdasarkan kebutuhan akan oksigen yang meliputi bakteri aerob, anaerob, anaerob obligat dan anaerob fakultatif beserta contohnya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Pencemaranudara terjadi karena masuknya polutan (benda yang menyebabkan pencemaran) ke dalam atmosfer. Dampaknya membuat kualitas dan fungsi udara menurun. Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan lima zat pencemar utama yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu. Pengertian Bakteri Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik prokariota dan domain yang sangat kecil mikroskopik, dan memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat di bidang makanan, obat, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana tanpa nukleus / inti, kerangka sel, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Ini adalah perbedaan mendasar antara sel prokariotik dengan sel eukariotik lebih kompleks. Bakteri dapat ditemukan hampir di mana di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme dan agen parasit patogen, bahkan dalam tubuh manusia. Secara umum, ukuran 0,5-5 m bakteri, tetapi ada bakteri tertentu yang bisa sampai 700 m dengan diameter, yang Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan prekursor sangat berbeda peptidoglikan. Beberapa jenis bakteri yang motil dapat bergerak dan mobilitas adalah karena flagel tersebut. Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu Kokus Coccus adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan memiliki beberapa variasi berikut Mikrococcus, jika kecil dan tunggal Diplococcus, jka beberapa 2-2 Tetracoccus, jika holding empat dan bentuk persegi Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus Staphylococcus, jika bergerombol Streptokokus, jika bergandengan membentuk rantai Basil Bacillus adalah kelompok atau bakteri berbentuk batang silinder, dan memiliki variasi berikut Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai Spiral Spirilum adalah bakteri yang melengkung dan memiliki variasi berikut Vibrio, bentuk koma, jika kelengkungan kurang dari setengah lingkaran bentuk koma Spiral, jika kelengkungan lebih dari setengah lingkaran Spirochete, jika lengkungan membentuk struktur yang fleksibel. Ciri-Ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu Organisme multiselluler Prokariot tidak memiliki membran inti sel Umumnya tidak memiliki klorofil Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam Hidup bebas atau parasite Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan. Struktur Bakteri Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu Struktur dasar dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri Meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan Struktur tambahan dimiliki oleh jenis bakteri tertentu Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora. Struktur dasar sel bakteri Struktur dasar bakteri Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Sitoplasma adalah cairan sel. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Struktur sel bakteri Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda peptidoglikan. Beberapa jenis bakteri bersifat motil mampu bergerak dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat coccus, batang bacillus dan lengkung vibrio, coma atau spiral. Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7 – 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 – 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 – 3,7 mikron. Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora, dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel, pilus. Di antara bagianbagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian-bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagianbagian ini disebut varian. Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut Membran sel Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri. Ribosom Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. DNA Deoxyribonucleic Acid DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang sirkuler melingkar. DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik. Dinding sel Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan polisakarida dan asam amino. Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya. Flagel Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri. Pilus Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti benang pendek yang disebut pilus atau fimbria jamak dari pilus. Pilus merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel bakteri. Kapsul Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida glikoprotein. Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen. Endospora Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri. Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, tetapi sebagai alat perlindungan diri. Sel-sel bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat, yang letaknya dapat di salah satu ujung ruang itu, dapat pula di tengah-tengah. Apabila lingkungan hidup bakteri menjadi buruk, maka banyak yang mati, akan tetapi ada juga bakteri-bakteri yang dapat membentuk spora spora yang tahan terhadap lingkungan ynag buruk seperti kekeringan, kekurangan bahan makanan dan lain sebagainya. Jika keadaan menjadi baik kembali, maka spora itu akan tumbuh menjadi bakteri biasa yang disebut bentuk vegetaif. Spora-spora pada bakteri ini dibentuk disebelah dalam dinding sel bakteri sehigga dinamakan endospora. Proses pembentukan endospora yang di dalam sel induk dikenal sebagai sporulasi atau sporogenesis. Pada tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom bakteri dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekatseptum spora. Sekat spora ini menjadi membrane yang berlapis dua yang masing-masing mengelilingi kromosom dab sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus idalam sel asal yang disebut fore spore. Lapisan-lapisan peptidoglikan yang tebal terdapat diantara 2 lapisan membran. Kemudian suatu mantel spora yang tebal yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar membran. Mantel ini berfungsi untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras. Kemudian endospora dapat keluar atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel bakteri tergantung dari spesies bakterinya. Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif melebur dan endospora dibebaskan. Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang tinggi, hanya mengandung sedikit DNA, RNA, ribosom, enzim dan beberapa molekul yang penting. Endospora itu dapat dianggap sebagai bentuk laten dari bakteri yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sekali. Endospora yang kembali kepada keadaan vegetatif mengalami suatu proses yang disebut dengan germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini dipacu adanya kerusakan fisik dan kemis pada mantel endospora. Enzim-enzim yang terdapat dalam endospora akan merusak lapisan-lapisan lain terdapat di sekeliling endospora, kemudian air dapat masuk sehingga metabolism dapat berlangsung. Oleh karena satu sel vegetatif hanya membentuk satu endospora, maka sporogenesis pada bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan, karena tidak ada pertambahan jumlah sel. Dipandang dari segi klinis, endospora ini sangat penting karena tahan terhadap pemanasan, pendinginan, penggunaan zat-zat kimia dan radiasi. Kebanyakan sel vegetatif akan mati pada suhu 700C sedangkan endospora dapat tetap hidup pada air mendidih sampai setengah jam atau lebih. Habitat Bakteri Habitat sangat beragam; lingkungan laut, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan dalam organisme hidup. Diperkirakan jumlah sel mikroorganisme yang mendiami bumi ini adalah 5×1030. Bakteri dapat ditemukan dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan yang jumlah sel adalah 10 kali lebih banyak dari jumlah sel-sel tubuh manusia. Oleh karena itu, kolonisasi bakteri mempengaruhi tubuh manusia. Ada berbagai jenis bakteri yang mampu daerah menghabitasi dari saluran pencernaan manusia, terutama usus, seperti bakteri asam laktat dan kelompok Enterobacter. Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus. Selain itu, ada juga kelompok lain bakteri, yaitu probiotik, menguntungkan karena mendukung kesehatan dan bahkan dapat mencegah pembentukan kanker usus besar. Selain saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan pada permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Kaki manusia di mulut dan ada sekelompok bakteri yang dikenal sebagai metilotrof, sekelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk mendukung pertumbuhannya. Di rongga mulut, bakteri ini menggunakan dimetil sulfida senyawa yang berperan dalam menyebabkan bau mulut manusia. Pengaruh lingkungan terhadap bakteri Suhu Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup. Khusus untuk bakteri, suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen penting lainnya dari sel bakteri sehingga sel akan mati. Berdasarkan kisaran suhu kegiatan, bakteri dibagi menjadi 4 kelompok Bakteri Psikrofil, yaitu bakteri yang hidup di suhu daerah antara 0 ° – 30 ° C, dengan suhu optimum 15 ° C. Mesofil bakteri, bakteri yaitu yang hidup di daerah suhu antara 15 ° – 55 ° C, dengan suhu optimum 25 ° – 40 ° C. Termofil bakteri, bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40 ° – 75 ° C, suhu optimum 50-65 ° C Bakteri Hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65-114 ° C, dengan suhu optimum 88 ° C. Kelembaban relatif Secara umum, bakteri memerlukan kelembaban relatif relative humidity, RH yang cukup tinggi, sekitar 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terkandung di udara. Pengurangan kadar air dari aktivitas metabolik protoplasma menyebabkan berhenti, misalnya, pada pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan menurunkan daya tahan dan elastisitas dinding sel mereka ketika RH lingkungan kurang dari 84%. Cahaya Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik di paparan cahaya normal. Namun, paparan cahaya dengan intensitas ultraviolet UV tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik menggunakan sinar UV, sinar-x, dan sinar gamma untuk mensterilkan bakteri lingkungan dan mikroorganisme lainnya teknik iradiasi diketahui bahwa telah berkembang sejak awal abad ke-20. Radiasi Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat mematikan bagi organisme hidup, terutama bakteri. Misalnya pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit akut hati, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker. Namun, ada kelompok tertentu bakteri yang dapat bertahan hidup paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari resistansi radiasi tehadap manusia, yaitu Deinococcaceae. REPRODUKSI BAKTERI Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika rekombinasi genetik. Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri Rekombinasi Genetik Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic DNA di antara dua sel bakteri melalui proses berikut Transformasi Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982. Transduksi Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage virus bakteri. Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen menimbulakan respon lisogen memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi transducing particle. Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952. Konjugasi Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri + dan – dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan transfer faktor = faktor F Pembelahan Biner Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni. Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri. Jenis-Jenis Bakteri organisme multiselluler Prokariota tidak ada nukleus dari membran sel Umumnya tidak memiliki klorofil Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s / d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s / d 5 mikron. Memiliki bentuk tubuh yang beragam Hidup bebas atau parasit Hidup di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas, kawah atau gambut tidak mengandung dinding sel peptidoglikan Hidup kosmopolitan di berbagai lingkungan yang mengandung dinding sel peptidoglikan Bakteri Penyebab Penyakit Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Jenis bakteri bisa masuk jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan infeksi seperti infeksi paru-paru, infeksi kornea dan infeksi saluran kemih. Bakteri Vibrio Cholera Jenis bakteri dapat menyebabkan kolera asiatica, seseorang yang terinfeksi bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare. Bakteri Vibrio El Tor Jenis bakteri dapat ditularkan melalui gigitan tikus dan dapat menyebabkan gejala seperti demam mendadak. Bakteri Escherichia Coli Sementara jenis bakteri dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit gastrointestinal. Bakteri Jenis bakteri yang biasa menyerang bayi, terutama pada bayi baru lahir. Bakteri Salmonella Typhi Bakteri ini dapat menyebabkan seseorang terinfeksi tifus perut, penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi yang mencapai suhu hingga 40 ° C. Bakteri Shigella Dysenteriae Bakteri ini dapat menyebabkan seseorang terinfeksi dengan penyakit seperti disentri basiler yang ditandai dengan gejala demam tinggi mendadak. Demikian Penjelasan Tentang Bakteri adalah Ciri, Struktur, Habitat, Reproduksi, Jenis dan Penyakit Semoga Bermanfaat Untuk Semua Pembaca 😀 Baca Juga Pengertian Monera – Sejarah, Ciri, Golongan, Bakteri, Jenis, Peran, Ganggang Biru, Contoh Ciri Ciri Bakteri Reproduksi Virus – Pengertian, Cara, Strategi, Bakteriofage, Virus Hewan, Contohnya Struktur Sel Bakteri Bakteri Thiobacillus Ferrooxidans Reproduksi Sel Bakteri Ciri-Ciri Bakteri Mycoplasma Dalam Biologi Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari . 492 208 334 496 204 49 392 339

pasangan bakteri dan tempat hidupnya yang sesuai yaitu