FilmLaila Majnun mulai tayang di Netflix pada 11 Februari. Foto: Netflix Dia kini berada di antara dua pilihan, antara mengikuti kata hatinya atau menjalani pernikahan yang tidak dia inginkan. Selain Reza, Acha, dan Baim, film turut dibintangi deretan pemeran lain. Nama-nama itu antara lain Uli Herdinansyah, Dian Nitami, Landung Simatupang Teman-teman semua, tulisan kali ini masih berkaitan dengan Kisah Layla Majnun, namun kita akan fokus pada Layla Majnun Quotes. Quotes-quotes ini di ambil dari Cerita Layla Majnun karya Nizami. Ingin tau selengkapnya, silahkan untuk melanjutkan membaca artikel ini! Catatan buat pembacaPada setiap tulisan dalam semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini. Baca Juga Era Gemilang Sains yang Terlupakan Daftar Isi 1Kumpulan Layla Majnun Quotes oleh NizamiQuotes 1. Syair cinta Majnun Quotes 2. Puisi cinta LaylaLayla Majnun Quotes 3. Syair cinta ketidakberdayaan MajnunQuotes 4. Puisi keinginan untuk bertemu dari MajnunLayla Majnun Quotes 5. Syair Penderitaan Cinta dari MajnunQuotes 6. Syair cinta itu kebebasan dari MajnunLayla Majnun Quotes 7. Syair cinta tentang Jarak Quotes 8. Syair cinta tentang tanda kehadirannyaLayla Majnun Quotes 9. Syair tentang Keteguhan Hati Quotes 10. Syair Jiwa Pecinta Layla Majnun Quotes 11. Syair cinta LaylaQuotes 12. Syair tentang tiada yang lainLayla Majnun Quotes 13. Puisi Penyemangat HidupQuotes 14. Syair untuk AyahLayla Majnun Quotes 15. Syair cinta Majnun di Tanah SuciDoa Majnun di depan Ka’bahQuotes 17. Syair Majnun ditinggal Nikah Syair Balasan Layla yang Menikah dengan Orang Lain Layla Majnun Quotes 19. Surat Cinta dari LaylaQuotes 20. Syair Ketidakberdayaan MajnunPesan Layla kepada Ibunya menjelang MeninggalQuotes 22. Puisi Majnun di Pusara Layla Kumpulan Layla Majnun Quotes oleh Nizami Tulisan ini sebenarnya masih dalam bentuk puisi atau syair yang belum sepenuhnya merupakan Quotes. Syair atau puisi diambil oleh Nizam dari surat yang dikirim oleh Majnun maupun oleh Layla. Silahkan teman-teman meramu kata’ kalimatnya’, mudah-mudahan bisa jadi Quotes yang menarik dan menginspirasi. Baca Juga Mengistirahatkan Pikiran Agar Hidup Lebih Tenang Quotes 1. Syair cinta Majnun Majnun ini di kenal pintar membuat syair-syair yang indah. Majnun dalam kegilaannya sering di kerumuni orang-orang karena syairnya yang indah. Memang karena cinta itu membuat orang puitis. Berlalu masa, saat orang-orang pada ku memohon pertolongan, dan kini, adakah penolong yang akan mengabarkan, rahasia jiwa pada Layla? Wahai Layla, cinta telah membuatku lemah tak berdaya, seperti anak hilang, jauh dari keluarga dan tidak memiliki apa-apa. Cinta laksana air yang menetes menimpa bebatuan. Waktu berlalu dan bebatuan itu akan hancur berkepingan, berserat bagai kaca berpecahan. Begitulah cinta yang engkau bawa kepadaku, dan kini telah hancur binasa hatiku, hingga orang-orang memanggilku si gila yang suka merintih dan menangis sedih. Mereka mengatakan aku telah tersesat, Wahai mana mungkin cinta akan menyesatkan, jiwa mereka sebenarnya yang kering laksana dedaunan di terpa panas mentari siang. Bagiku cinta adalah keindahan yang membuat mata tak bisa terpejam, Pemuda mana yang bisa selamat dari api cinta. Quotes 2. Puisi cinta Layla Layla pada beberapa kesempatan juga mengeluarkan puisi-puisi. Di mana puisi-puisinya kebanyakan lewat surat yang di kirimkan pada Majnun, salah satunya adalah, “Semua yang tampak dari manusia adalah kebencian, namun cinta telah memberikan kekuatan. Tulisan ini sebenarnya pelajaran dari Nizami, “kalau kalian memang sedang jatuh cinta sama Allah, maka akan keluar secara otomatis dari mulutmu nama Allah. Kamu sengaja atau tidak pasti akan keluar, makanya latihanlah jatuh cinta, agar jiwamu paham”. Layla Majnun Quotes 3. Syair cinta ketidakberdayaan Majnun Orang tuanya mengancam, dengan niat jahat, kejam, tiada lagi harap pertemuan. Ayahku dan ayahnya sesak dada dan sakit hati mereka, bukan karena apa-apa, hanya karena aku mencintai Layla. Mereka menganggap cinta adalah dosa, Cinta bagi mereka adalah noda yang harus di basuh musnah, padahal hatiku telah menjadi tawanannya, dan ia juga merindukanku. Cinta masuk ke dalam sanubari tanpa kami undang, bagai Ilham dari langit yang datang menerjang, lalu bersemayam dalam jiwa, dan kini kami akan mati karenanya. Karena cinta telah melilit seluruh padaku, siapa orangnya yang bisa bebas dari penyakit cinta? Quotes 4. Puisi keinginan untuk bertemu dari Majnun Duhai betapa besar bahaya aku undang, sekedar untuk bertemu denganmu, kukorbankan segala yang ada padaku, kuubah diriku hingga engkau pun tak mengenaliku, kuayunkan langkah dengan tetes air mata, dan setelah memasuki perkampunganmu, kubuang semua tanda yang membuat orang mengenaliku. Kuikat diriku dengan rantai baja, bagai budak hina, berjalan menengadahkan tangan meminta sedekah, dan bocah-bocah itu tiada suka melihatku, mereka berkumpul mengelilingiku, menghardik dan melempariku seperti anjing pengganggu. Syair majnun ketika sudah bertemu layla. Kini aku hadir di dekatmu, wahai Layla, tak mampu kutahan air mataku,kasihanilah kelemahanku, begitu berat penderitaanku. Layla Majnun Quotes 5. Syair Penderitaan Cinta dari Majnun Rumah ku telah menjadi bara api bagi jiwaku. Tetapi wahai Layla aku akan senantiasa berada di sisimu. Semoga kasih sayang Allah di limpahkan kepadamu. Wahai pecinta yang malang, Kerabatku menganggap aku mempermalukan mereka, teman-temanku pun gemetar jika mendengar namaku. Duhai cawan anggur yang ada di genggaman, kini jatuh berantakan. Telah kutinggalkan sanak saudara dan orang tua, sedang kekasihku pun jauh di sana. Namun aku tidak akan menyerah walau kesulitan demi kesulitan mendera. Orang yang tidak merasakan kesengsaraan, tidak akan menikmati arti kesenangan, dan orang yang tidak pernah di himpitkan kesedihan, mereka tidak akan dapat memahami hati yang sedang merana sendirian. Quotes 6. Syair cinta itu kebebasan dari Majnun Pelajaran berikutnya dari Majnun melalui syair-syairnya adalah bahwa cinta itu Kebebasan, Wahai Layla kekasihku, berjanjilah pada keagungan cinta, agar sayap jiwamu dapat terbang leluasa, melayanglah bersama cinta laksana anak panah menuju sasarannya. Cinta tidak pernah membelenggu, karena Cinta adalah pembebas, yang akan melepaskan simpul-simpul keberadaan, cinta adalah pembebas dari segala belenggu. Banyak racun yang harus kita telan untuk menambah nikmatnya Cinta, atas nama cinta, racun yang pahit pun terasa manisnya. Bertahanlah kekasihku dunia di ciptakan untuk kaum pecinta, dunia ini ada karena cinta. Layla Majnun Quotes 7. Syair cinta tentang Jarak Bila dekat rumahnya Layla, aku merasa terbebani, tapi bila aku jauh darinya aku merasa sedih, sehingga dekat maupun jauh, bersemayam rindu dan gelisah. Saat dia berjanji, cintaku kian menggebu menanti, saat dia tidak janji aku mati menanti datangnya janji, sehingga jauh maupun dekat hanya dia di angan. Namun jarak dekat atau jauh belum menyembuhkan apa yang kami rasakan, sungguhpun ternyata dekat dengannya lebih baik ketimbang jauh darinya. Quotes 8. Syair cinta tentang tanda kehadirannya Pelajaran selanjutnya itu, dari syair Majnun tentang Tanda Kehadiran, Aku berjalan melintasi rumahnya Layla, kucium dinding itu, dinding itu, semua sudut-sudut rumah titik-titiknya diciumi. Cinta di dadaku bukanlah untuk dinding rumah, namun cinta pada siapa yang tinggal di dalamnya. Layla Majnun Quotes 9. Syair tentang Keteguhan Hati Selanjutnya Majnun semakin tak karuan, itu menjadi pemicu lahirnya syair-syair yang indah dan penuh makna tentang Keteguhan Hati,’ Waktu terus berlalu, usia makin bertambah, namun jiwaku yang terbakar rindu belum sembuh jua, bahkan semakin parah. Bila kami di takdirkan berjumpa, akan kugandeng lengannya, berjalan bertelanjang kaki, menuju kesunyian, sambil memanjatkan doa-doa pujian. Cinta, kasih dan sayang telah menyatu, mengalir bersama aliran darah di tubuhku. Cinta bukanlah harapan atau ratapan, walau tiada harapan, aku akan tetap mencintainya. Sampaikan salamku pada dia, wahai angin malam, katakan aku akan tetap menunggu, hingga ajal datang menjelang. Pelajaran yang bisa diambil adalah, bahwa cinta itu efeknya kesetiaan. Quotes 10. Syair Jiwa Pecinta Pelajaran selanjutnya dari Kisah Layla Majnun adalah tentang bagaimana Jiwa Pecinta, Jiwa pecinta itu jiwa rindu pada yang di cinta, akan merasa sakit karena rindu di dada, sebab pecinta selalu ingin bersama, tapi halangan tiada henti. Pecinta seperti burung merpati, walau terbang bebas di angkasa luas, tetap saja kembali pada kekasihnya, atau laksana ikan tuna, tetap tabah walau di permainkan gelombang, timbul tenggelam di lautan. Walau selalu di caci dan di cela, batin menjerit tubuh binasa. Meski lapar dan disia-siakan, namun jiwa pecinta akan selalu mamaafkan. Pecinta tidak membutuhkan pujian, pengorbanan pecinta tidak akan sia-sia. Kulihat bintang kutub dan bintang kejora, di mana pula cinta. Sekecil apapun, coiinta tetap berkuasa di singgasana jiwa, dan bagi pecinta, Kebahagiaan dan kesedihan sama indahnya, karena cinta sejati tidak mengenal dan jiwanya akan tetap bersama, andaipun tidak di dunia, pasti jiwa kami akan bersatu di liang barzah, dan kelak akan di bangkitkan bersama, hingga dapat bersatu selama-lamanya. Mataku berkorban untuknya, dengan segenap curahan air mata, berharap liang lahatnya adalah liang lahat ku,agar jenazah kita bersatu. Layla Majnun Quotes 11. Syair cinta Layla Layla ini protes, jangan di kira hanya Majnun yang segalau itu, aku pun juga sama galaunya hanya aku tidak seperti Majnun. Bisa bebas keluar, Bila kakiku terperosok, aku menyebut namanya, aku bermimpi dalam tidurku hidup bersama dia. Apabila di sebut namanya, hilanglah kekuatan jiwa, hatiku seperti sirna di telan namanya. Demi Allah, hampir saja aku gila karena memikirkannya, makin lama dadaku makin sesak karena rindu gelisah. Kaumku mengancam, jika aku tak berhenti menyebut namanya, maka darahnya akan tumpah, bunuhlah aku dan biarkan dia, setelah nyawaku melayang, janganlah kalian hina dia, cukuplah apa yang ia derita karena cinta. Mungkin ia akan menuduhku tidak setia dengan janji, dan aku tidak akan mampu mencegahnya, kucampur tinta dengan air mata, untuk menulis surat padanya. Inilah saat kukuburkan jiwaku untuknya, aku khawatir jika ajalku tiba, tak dapat memandang wajahnya.” Quotes 12. Syair tentang tiada yang lain Atas hal tersebut, kemudian lahir lagi syair-syair Majnun tentang “Tiada yang Lain”, Mungkin engkau di beri dua cawan minuman, satu cawan kebencian, agar engkau lupa padaku, yang satu anggur kesenangan, agar engkau menerima orang lain sebagai gantiku. Duhai kekasihku, kuingatkan dirimu jangan rusakkan ikatan, yang orang lain selalu ingin menyempurnakan, kelak engkau akan melihat beda antara cinta dan nafsu. Wahai Layla, nafsu akan melemahkan hati, ia akan terus menggoda dan merayu, namun kelak akan menyesal, sedih tak berkesudahan, jiwa yang dipenuhi kebencian, tak akan pernah menjadi mulia, ia tak akan puas, bila yang di harapkan tak di dapat. Sedang diriku Layla, demi Allah, tali kasih yang telah bersemi, akan kusiram dan kupupuk, agar cinta yang kau berikan tetap terjaga selamanya, dan aku haramkan atas diriku juga, segala yang engkau tidak suka. Jangan kau biarkan jiwaku hancur karena murkamu, karena ku tak sanggup menerima amarahmu, bahkan gunung pun akan hancur karena kemarahanmu. Buanglah dalam dirimu segala keraguan, karena cinta tak bisa bersanding dengan kebimbangan. Aku akan selalu menjaga tali cinta kita, walau kau tak disisiku, namun aku yakin cintamu selalu hadir di hatiku. Layla Majnun Quotes 13. Puisi Penyemangat Hidup Maka Majnun terus membaca munajat ini, dan setiap kali selesai membacanya itu, kekuatannya kembali lagi. Katanya Majnun, Tuhan, apalagi yang dapat aku lakukan, aku telah lelah dan tubuhku melemah. Aku memohon dengan kekuatan-Mu, ringankanlah langkah kaki Layla untuk menemui diriku yang tidak berdaya ini. Wahai Tuhan! Aku adalah hamba-Mu, apalah guna hidupku jika harus menanggung beban seperti ini. Tunjukkanlah kemulaiaan-Mu, turunkanlah berkah-Mu, agar jiwaku dapat hidup kembali, terhindar dari lembah kematian, dan memperoleh kekuatan untuk melangkah menemui kekasihku. Wahai Layla! Aku tahu engkau terpenjara dalam lingkungan keluarga yang mengasihimu, tapi mengapa engkau tak hendak melihat diriku yang terlunta-lunta di padang gersang? Aku hidup terasing, orang-orang menganggapku gila, mereka menista dan menjauhiku. Duhai kekasihku! Cinta telah mengambil jiwaku dan menyandingkannya dengan jiwamu. Aku tidak akan mempedulikan anggapan orang, aku hanya memohon padamu kuatkanlah tali pengikat jiwa kita, jangan biarkan tangan-tangan kotor menjamahnya. Jangan kau biarkan nafsu dan kemewahan dunia melenakan jiwa kita. Cukuplah bagiku kenangan saat-saat bahagia ketika aku memandang jernih matamu, dapat menikmati madu senyummu, memandangi ikal rambutmu bagai debur ombak di pantai. Biarkan kenangan itu menjadi mata air kebahagiaan, tempat istirahat musafir cinta yang kehausan. Kalimat ini Majnun ucapkan saat dia melemah, setelah membaca ini terus dia bergairah lagi hidupnya. Quotes 14. Syair untuk Ayah Majnun bahkan sujud di kaki ayahnya karena tidak bisa memenuhi permintaan ayahnya untuk pulang. Kepada ayahnya, Majnun, Wahai Ayahanda, kesedihan adalah takdirku, penderitaan telah memangsa masa mudaku, kesedihan bagai ulat yang memakan habis daun-daun bungaku, hingga tunas keindahan hidupku tercabut. Aku duduk dalam kegelapan, berselimut debu, dan telah kuucapkan pada semua kenikmatan duniawi yang menggodaku, segala penderitaan telah aku jalani, dan keceriaan masa muda telah tercampak, tersisih, kini aku datang ke hadapanmu memohon maaf dan maklummu. Engkau adalah Ayahku, orang yang sepantasnya aku minta Ridho darimu. Layla Majnun Quotes 15. Syair cinta Majnun di Tanah Suci Ini membuat Majnun yang sudah mulai konsen mau ibadah, langsung berubah lagi. Keluar lagi syairnya, Seseorang memanggil-manggil namamu, saat kami berada di lereng bukit Mina, mendengar namamu terguncanglah hatiku oleh duka, Ah, lelaki itu tidak tahu betapa suci namamu, mengapakah ia memanggil nama Layla dengan seenaknya? Apakah ia tidak tahu dengan menyebut namamu, berarti ia telah menerbangkan seekor burung yang telah bersarang di hatiku. Ia memanggil nama Layla, Semoga Allah membukakan kedua matanya, untuk melihat betapa pesonamu yang tak akan mampu dia kira. Doa Majnun di depan Ka’bah Majnun kumat lagi, sudah asyik-asyiknya mau ketemu Allah, mau berdoa di sana, akhirnya begitu nyampe Ka’bah dia pegang pintu Ka’bah kemudian di berdoa. Aku teringat akan dikau Layla, saat para jamaah haji sibuk berdzikir. Di Kota Mekah di dinding Ka’bah mereka khusyuk berdoa, sedang kalbuku hanya tertuju padamu. Ya Rohman aku bertaubat kepadaMu, dari dosa-dosa yang telah kulakukan, dan dari dosa-dosa yang akan selalu datang bermunculan. Aku mencintai Layla namun halangan menghadangku untuk bertandang, aku menyayanginya dan tidak bisa berpaling dari selain Dia. Bagaimana aku bisa berpaling darinya sedang hatiku telah tergadai padanya? Aku bertobat padamur rabbi, karena padamu jua aku akan kembali. Wahai yang maha pengasih, raja diraja para pecinta. Engkau yang menganugerahkan cinta ini, aku hanya mohon pada-Mu satu hal saja, tinggikanlah cintaku sedemikian rupa, sehingga sekalipun aku binasa, cintaku dan kekasihku tetap hidup.” Ya Allah tambahkanlah cinta dan kerinduanku padanya. Seandainya semakin berkurang umurku karena cinta, maka tambahlah umurnya Layla. Tambahkanlah cintaku, jangan membuatku lupa untuk mengingatnya selamanya. Quotes 17. Syair Majnun ditinggal Nikah Wahai dunia begitukah balasanmu pada cinta yang tulus ini? Begitukah balasan yang harus aku terima dari pengorbananku? Kemarin aku masih merasa senang, karena bayang-bayang Layla masih hadir dalam mimpiku. Namun kini bayangan itu pun engkau renggut, Apalagi yang aku miliki sekarang? Wahai dunia engkau telah mencabik-cabik tubuhku yang lemah tak berdaya, mengapa kau belum puas juga hingga tega merenggut mimpi indahku? Layla, wahai Layla, di mana engkau letakkan hati dan jiwaku? Di mana kau simpan janji dan kenangan kita? Semudah itukah engkau menyerah, melupakan segala derita yang aku rasa. Tangan siapakah yang telah mencengkrammu dan menjauhkan dirimu dariku? Layla datanglah kemari sebentar saja, Tikamkanlah belatih ke dalam jantungku. Ah, tikaman belati yang mencabut nyawaku, akan lebih indah dari hidup menanggung siksaan cinta. Syair Balasan Layla yang Menikah dengan Orang Lain Pas hari menikahnya Layla, Majnun menuliskan ucapan selamat dalam bentuk Syair, “Semoga kalian berdua selalu berbahagia di dunia ini. Aku hanya meminta satu hal sebagai tanda cintamu, janganlah engkau lupakan namaku, sekalipun engkau telah memilih orang lain sebagai pendampingmu. Janganlah pernah lupa bahwa, ada seseorang yang meskipun tubuhnya hancur berkeping-keping, hanya akan memanggil-manggil namamu Layla.” Layla Majnun Quotes 19. Surat Cinta dari Layla Dalam hidupku, aku tidak bisa melupakanmu barang sesaat pun. Kupendam cintaku sedemikian lama, tanpa mampu menceritakannya kepada siapapun, engkau memaklumkan cintamu ke seluruh dunia, sementara aku membakarnya di dalam hatiku, sementara engkau membakar segala sesuatu yang ada di sekelilingmu, kini aku harus menghabiskan hidupku dengan seseorang, padahal segenap jiwaku menjadi milik orang lain. Katakan padaku kekasih, mana di antara kita yang lebih di mabuk cinta. Surat ini dari aku, seorang perempuan yang terpenjara di rumahnya, seorang perempuan yang sepanjang hari hanya duduk-duduk, sambil termenung di rumah, untukmu kekasihku, apa kabarmu sayang? Bagaimana hari-harimu? dengan siapa kau menjalani jam demi jam, dalam hidupmu di lembah-lembah dan gunung-gunung itu. Aku kira engkau lebih bahagia daripada aku, engkau bisa bebas pergi ke mana saja, dengan siapa saja dan bisa makan apa saja, sedangkan aku ketahuilah Kekasihku aku tak bisa berbuat apa-apa, kecuali hanya menunggu hari demi hari tanpa jiwa, sambil terus mengingatmu dan merinduimu. Hatiku hampa. Duhai kekasih jiwaku yang berhati bening, bagai air mata Khidir, mata air keabadian. Aku masih seperti dulu, Meski aku telah menikah namun, Aku bersumpah, hatimu selalu ada di hatiku, Meski aku tidur satu rumah dengan suamiku, tapi ranjangku tak pernah mempertemukan kepalaku dan kepalanya, permata di tubuhku masih tersimpan utuh bersih, dan tak pernah di sentuh oleh jamahan tangan siapapun, hartaku yang paling berharga masih terkunci rapat, dan tak pernah di buka oleh tangan siapapun, bunga di taman masih tetap kuncup, dan belum merekah. Sebagaimana dulu wahai kekasih hatiku, Kemarilah tuangkan air keabadian Khidir itu. ik Jarak jauh darimu tak akan lama lagi. Kita akan menyatu dalam keabadian. Quotes 20. Syair Ketidakberdayaan Majnun Ini surat dariku aku yang gelisah dan gila, untukmu duhai engkau yang ada di lubuk jiwaku. Kini engkau adalah mahkota di kepala siapa, dan kekayaan di tangan siapa. Aku hanyalah debu di lembahmu, bila engkau menuangkan untukku air pertemuan, engkau menumbuhkan bunga, dan menerbitkan musim semi, namun bila aku memperolehmu, dan tak lagi berpisah jauh darimu, bumi ini tak akan menumbuhkan apapun selain debu. Lihatlah, aku adalah tawanan yang terbelenggu. Inilah ketidakberdayaan seorang Qays. Ingin sekali ketemu Layla, tapi sekarang dia tidak percaya lagi dengan dirinya sendiri. Pesan Layla kepada Ibunya menjelang Meninggal Layla kemudian sakit-sakitan, sakit parah dan nanti terakhir Layla berpesan kepada Ibunya, “Ibu lihatlah cahaya wajahku telah memudar, dan menjadi pusat pucat pasi tak lagi bercahaya, lilin-lilin di mataku tampak muram dan akan segera padam. Wahai ibuku, aku mohon engkau mendengarkan wasiatku, sebelum aku pulang beso atau lusa, bilamana aku mati kenakan aku baju pengantin yang paling bagus, jangan bungkus aku dengan kain kafan! Carilah kain yang berwarna merah muda, bagai darah segar seorang yang syahid. Lalu riaslah wajah dan tubuhku secantik mungkin, bagaikan pengantin yang paling cantik di seluruh bumi, alis dan bulu mataku ambillah dari debu yang melekat di kaki kekasihku, dan jangan usapkan ketubuhku minyak wangi kasturi atau minyak wangi apapun, usapkanlah dengan air mata Qays kekasihku. Sesudah aku mengenakan baju pengantin itu, dan menjadi sangat cantik dan anggun, aku akan menunggu Qays, sang pengembara yang luka itu akan datang” Wahai ibu, katakan kepada pengembara yang selalu di liputi kesengsaraan itu, semua sudah selesai, Layla sahabatnya dalam kesedihan itu sekarang sudah tiada, ia telah bebas dari belenggu duniawi, hatinya hanya di berikan kepadamu dan dia mati untukmu, cinta telah menyatu dalam kehidupan yang ia jalani, cahaya cinta itu begitu murni, sehingga tak ada kebahagiaan lain yang dia ketahui selain menyebut namamu. Tidak ada satupun yang bisa menghibur pikirannya yang selalu tertekan, kecuali cintanya padamu, dan dengan cinta itu jiwanya yang lembut telah pulang ke alam keabadian, semua berkahnya hanya untukmu. Ini pesan terakhir Layla lewat ibunya, kemudian Layla meninggal. Baca Juga Perbedaan Cinta Laki-laki dan Perempuan Quotes 22. Puisi Majnun di Pusara Layla Engkau telah keluar dari kehidupan yang membingungkan ini, dunia adalah rangkaian penghianatan dan perselisihan yang tidak pernah berakhir, dan aku berharap engkau dapat segera melepaskan belenggu di kakiku, dan memuaskan dahagaku dengan minuman cinta yang memabukkan, di sana kita akan segera bertemu dalam kebahagiaan abadi, lilin yang menyinari hidup kita akan semakin bersinar, dengan nyala yang lebih terang. Cinta kita akan bercampur dengan cahaya keabadian. Ya Allah dengarlah hamba-Mu dalam tatapan cinta, bebaskanlah dia dari segala penderitaan panjang selama ini, atas nama-Mu, rengkuhlah dia dalam pelukan-Mu. Ya Allah, tunjukkanlah kasih sayang-Mu, tunjukkanlah kebesaran-Mu pada diriku ini, pertemukanlah segera aku padanya, tidak ada lagi yang dapat kupertahankan di dunia ini, setelah jiwaku satu-satunya engkau panggil. Untuk mendapatkan Novel karya Nizami ini, anda dapat membelinya secara online di toko Gramedia. Baca Juga Kisah Qarun Terima kasih telah membaca artikel ini,mudah-mudahan ada kesan baik. KisahLaila dan Majnun berasal dari Persia. Kisah cinta agung ini dimulakan dengan Syed Omri yaitu kabilah Bani Amir di lembah Hijjaz.
Kumpulan kata kata cinta laila majnun Bikin Nangis, untuk kamu yang ingin kata-kata bijak yang romantis, kami memiliki banyak koleksi puisi dan quote tentang cinta, tetang rindu, tentang kehidupan, untuk mengenang saat saat anda bersama kekasih hati, Inilah Kumpulan kata kata cinta laila majnun Bikin Nangis,Kata kata Romantis Untuk kekasih Kembalikan saja cinta sejati itu ke tempatnya; tak satupun dari kita, layak memilikinya. Dengan rasa yang tidak lagi ada, bukan salah siapa-siapa Itu hukum alam yang bicara Sebabnya cakapmu hanya sekadar rencana, sedang hatiku butuh lebih dari sekadar wacana Akibatnya, engkau tidak lagi dikenali rasaku sebagai "siapa" yang ingin ku berikanan segala apa sebagaimana tatapan matamu yang mencuri degup jantungku siang itu Untaian senyumanmu yang menghabisi seluruh asaku Namun kepergianmu ini serupa embun yang menguap penjarakan tubuhku dengan rindu Aku luluh dari rotasi cinta penuh dendam cemburu. Malam berkelindan sepi Pada selasar rembulan kupetik sunyi, Rindu serasa birahi, mengejar bayangmu, Napas mendesah resah, syahdu jelang mengufuk .. dalam pahit kopi Kurasa ada sedikit manis kenangan Yang bercampur, dalam cangkir tembaga yang kamu hidangkan Kita adalah hal pilu Yang semakin lama menjadi debu Terinjak dihempas waktu tak perlu banyak, Cukup satu nama untuk dapat sangat bahagia atau terluka sedalam-dalamnya. kadang mengasihi itu sebagaimana melangkah di atas api, semakin dekat semakin panas bahkan dapat saja semakin ganas. Tapi tetap saja meskipun begitu aku akan terus selalu mengasihimu, karena aku yakin sesuatu yang berasal dari hati pasti akan sampai ke hati. sanubariku kacau saat engkau ucap ingin mengecup bibirku, Bagaimanakah mungkin, kulumat lembut merah mudanya, Jika jari-jariku saja tidak mampu meraih jari jemari Mutiara Untuk Kekasih Dia pergi tanpa pernah datang. Dia lenyap tanpa pernah ada. Dia hancur tanpa pernah terbentuk. Dan aku kelenyapan, tanpa pernah memiliki. apabila rasa sudah tiada berarti Lisan sudah tak lagi bermakna Maka biarkan air matamu tumpah, tuk luapkan semua sesak yang memenuhi ruang batinmu Cinta mengupam rambutmu menjadi putih susu, rindu menggoyangkan jantungku menjadi degup yang kesusu. Sini, wuk, kuajari bagaimana menanam detik agar kamu tidak kelelahan mencuri waktu dari jam yang engkaubiarkan duduk di meja kerjamu. Saat aku melangkah, apakah engengkau menemani langkahku? atau kamu memilih pergi dan menatap langkahku? semua caramu menghadirkan sejuta aroma tanya. mungkin aku sudah terhipnotis dalam tingkatan mencinta kasih jika air mata adalah luka Sembuhkah aku jika kukeluarkan semua? apaJika air mata adalah derita Akankah bahagia sewaktu kutumpahkan semua? Sudah tidak lagi mampu ku baitkan senduku didalam puisi, karena terlalu banyak luka yang akan terbaca oleh mata yang selalu kata kata cinta laila majnun Bikin Nangis Hatimu serupa ladang baru Tempatku menabur benih rindu Bertunas tiap waktu, Namun terbakar curamnya bisu Pelabuhan menjadi sebuah saksi ketika kenangan mencekam sunyi Dan membawa pulang sekeping hati Yang telah hilang pergi cinta, berilah aku kelembutan, supaya kejatuhanku tak melukai ha Bangunlah sayang, jangan bermimpi terlalu didalam, tengoklah ke kanan; ada aku yang menantimu dengan kesungguhan. Cinta mengalun lembut, diterbangkan semilir angin, berkelana mencari hati yang mau terima. Meski dia sadar, di ujung sana kecewa sedang menanti. Syahdan kisah ilalang Tertegun melepas embun Manadikala pagi berpamit Aku dengar ceritanya Mahdah dari semak belukar Lirih lalu laun meluruh Semakin dalam kau benamkan dirimu dalam lumpur kehidupan Semakin berhak kamu pamerkan keindahan. Jika engkau tidak sanggup berproses Bagaimana kau dapat berharap Akan indahnya hasil? Makna hilang jangan jadi penghalang. Keberlaluan cukup jadikan pembelajaran. Sendiri dengan sepi akan terasa lebih baik, dari pada berdua dengan luka. Walaupun kamu tahu arti rindu yang seakan jadi canduKumpulan kata kata cinta laila majnun Bikin Nangis kadang, bertubi-tubi duri memang harus mendera, berderet derita memang harus menderu. Karena hanya dengan itulah, diri bisa menjadi sadar; tidak lupa diri. Semua angan yang pernah kita terbangkan, Nyatanya kini melebur bersama hujan Meluruh dengan kesedihan langit yang menghitam. masih banyak gelisah yang bertapa di hati, merobek-robek hingga tidak terbentuk, entah wujud mana yang ingin dibentuk, sampai bermuncul tanya, entah dia atau aku. Setiap hari adalah pembelajaran Bahkan dari rumput yang bergoyang pun Ia mengajarkan kita tentang bagaimana bertahan di saat badai melanda Ikuti alurnya, dan kamu akan jadi pemenangnya Sudah berganti baju waktu sejak terakhir pertemuan. Warnanya lebih perak dari terakhir waktu kulihat. Ia melangkah pelan-pelan; terlihat sedang menunggu. Wajahnya bak pualam memandangku iba dari kejauhan. Ah, aku terlambat lagi. kamu hadir saat lembayung mengikatku didalam pelukan jingga Menjemputku, membawaku yang telah terbuai elegi rumpun bambu Memberiku kehidupan baru di waktu senjaku Wahai kekasih; engkamu pernah dipersia Lalu aku datang membawah cintidaku; sebagai penawarnya walaupun lukamu masih terasa. Kusadar bahwa apa yang sudah ada kini telah tiada, baik raga, maupun jiwa. Hanya bisa melihat dari balik jendela, potretmu yang telah tertanam, cukup dalam. tak perlu resah untuk memulai Cobalah untuk tenang agar semua Baik-baik saja. Ketika hati mulai gundah cobalah Untuk bicara bagaimana Sebuah rasa larut dalam kata cintaKumpulan kata kata cinta laila majnun Bikin Nangis Radar bersandar jiwa gusar Bimbang kenang tanpa bayang Obati sedikit luka Sembuh berbekas kecewa Sakit meratapi nestapa. ~ Aku sudah lelah menyampaikan Maksud apa mau hati. Aku sudah lelah menjadi Pengemis hatimu. Biarkan saja waktu. Menjalankan tugasnya; Menyadarkanmu. Kopiku nan manis Gula-gula menyelimuti lembut Mendamaikan kenangan pahit Yang beraroma senyuman ~ Saya menemukanmu dalam larik orang lain, tidak dapat ditiru dan dibawa lenyap. Sebenarnya aku ingin setia, namun apa daya hati suka bercanda, hingga melahirkan rasa yang mendua. Lama Dan semu Kutatap manis senyum senja Mencoba Ku genggam Dan kupeluk Tapi sayang.. Bulan sudah bersarang dengan sinarnya Ditemani segelas harapan yang mendingin Secercah lembayung kuning mengintip ruang tamu lewat sela-sela atap bangunan Tampaknya malam kelam menjelma rupa sebagai pagi Aku masih saja asyik menunggu kisahmu,yang aku pun tak tahu kamu ceritakan pada siapa sekarang Pendengar setiamu,mungkin Dan kenyataannya, segala tentang pagi sangat rentan kamu patahkan, pulanglah... kedua lenganmu masih yang ternyaman. Pagi yang mungil mengelus cemasmu, mengusap nadimu yang berdenyut-denyut, mengingatkanmu untuk sarapan karena di luar sana tidak ada yang menyayangi nyeri lambungmu dan memetiknya sebagaimana aku; tidak ada yang merindui tukak lambungmu, dan menciumnya, sebagaimana aku. tak terhitung berapa masa tandas percuma. satu detik tiada terbeli dengan harta. duhai waktu, sungguh mahal nian engkamu; begitu berharga setelah berlalu. Di suatu pulang ibu yang tahu saya suka tahu tahu-tahu memasak tahu, tahu yang dimasak ibu tahu ia akan disulap jadi tiada, tahu-tahu tahu-tahu yang dimasak ibu melarikan diri tanpa tahu bahwa tahu-tahu itu hanya di suatu ketika di kepala saya yang lapar. seterang matahari mengusap pagi, setenang embun membasuh daun, cinta begitu lembut menjatuhi dadaku lewat teduh matamu. aih, di dunia yang serba musykil ini, begitu mudah aku menyayangimu. Hidup bagai ballerina Meniti, berjuang mencipta keindahan Atasi sakit, ikuti musik Yang senandungnya mengalir dalam diri Luapkan Cinta yang mewujud bentuk Berputar, lompat, meregang Menjangkamu, hadirkan gambaran Persembahan hati yang teguh didalam insan yang rapuh. Embun rindu dini hari, menetes di atas gersang hati. Sejuk sesaat yang segera menguap, seiring garang realita menatap. Angan tak selalu jadi Mutiara untuk kekasih kafan dan amalan. aku terdiam; mata waktu menatap tajam, mengandung pesan dan mengingatkan. sementara, keningku sudah dingin ditodong pertanyaan-pertanyaan purba. Bertemu di waktu yang tepat, takdir memberikan kesempatan pada mereka untuk saling memperbaiki dengan bersama berjuang didalam mimpi Bahagia yang sederhana? Yakni aku yang ikut tertawa Melihat tingkah mu bercanda Aku yang tersenyum Melihat wajahmu tidak murung Aku yang terpaku Melihat kau senandung Dengan benda di telingamu Di langit hidupku yang mendung. Seandainya kamu tidak akan pernah kembali, Maka setidaknya harapan sekali saja aku dapat menatapmu tanpa rasa Mereka adalah pelaku, sedang saya hanya seorang peluka. terkadang mencintai rasa tidakut jauh lebih baik takut sewaktu nanti maut menjemput tanpa kecupan, tanpa pelukan Mengetuk pintu takutmu lewat tangan matahari Atau tersembur tanpa permisi dari hitamnya malam Sebab janji telah terlupa dari ingatan kita Saat jutaan bintang diatur tanpa berbentur, dan bulan yang datang atau pun hilang Sanggupkah engkau atur barang semalam? sewaktu memang engkau merasa pemilik daya dan kuasa yang engkau agungkan Atau ubahlah tempat datang dan pulang matahari engkau, aku lemah Pagi ini rasanya memang berbeda dengan pagi kemarin. Tentang kehilangan yang semakin terasa pekat, tentang dilema yang tidak berkesudahan, tentang keberlaluan yang tidak mengenal waktu kapan ia akan kembali. Kepada sajak hujan Aku titipkan gerimis di awal pekan Tanpa janji manis semurni madu hutan Namun yakinlah tetap ada kebaikan di masa depan Masihkah kau menghitung-hitung apa saja yang telah aku berikan, sedang cintidaku masih saja sebanyak ikan-ikan di lautan. Kembali dari kebisingan, mengayuh sepi berkelindan dalam sunyi Oh dunia! Aku terkapar di sini, di mana jalanku menuju ilahi? Dia datang kepada ku Meminjam sedikit kekuatan Dia datang kepada ku Meminta untuk dicintai Aku berikan dia kekuatan Aku berikan dia cinta Tapi akhirnya Berkecai juga Balikan rasaku, Balikan rasaku.. Aku tak mau sebagaimana ikan asin lagi yang dijemur hingga kering, Sungguh kerlingan lembar matidaku menjadi basah kali ini, Sudah seribu bulan belum mengering. kita hanyalah kemungkinan, kemungkinan yang tidak mungkin menjadi mungkin kamu tinggal dan meninggalkan dua kata itu begitu menyakitkan berlalu menjelma kalimat terakhir sebelum air mata lahir. Aku adalah puisi yang tidak kunjung usai kamu tulis. Aku adalah cinta yang tidak pernah engkau Cinta Untuk Pasangan lenyap adalah caraku menuju petang Saat aku percaya bahwa ia adalah satu-satunya arah pulang yang menenangkan Kamu nyata, didalam angan saya. Tapi fana, dalam segala nyata. Didalam cinta, ia tidak tidakut akan kelenyapan. Yang dikhawatirkan ia tidak punya rasa cinta sama sekali sampai ia pulang tanpa kembali lagi. mencintai Sewajarnya Saja, Sebab yang Sehati Belum Tentu Saling Memiliki. Kubaca lagi pesan-pesan lamamu. Kulihat lagi foto-fotomu. Kugenggam lagi bayang tanganmu. Kupeluk lagi kalbu rindu usang ku padamu. Kuratapi lagi luka darimu. Dan lagi-lagi aku tenggelam lagi didalam elegi. Mengapa aku sedungu ini karena cinta? kita menanti detik pertama embun mengecup daun. sebab cinta adalah kesegaran pagi yang menjaga harapan kita. Air mengalir, gemericik terasa dingin. Tanah tergerus, gemuruh terasa lembab. Angin tertiup, hembusan terasa sejuk. Api membakar, membara terasa hangat. Bagaimana dapat aku jatuh hati padamu dan sama sekali tidak terasa olehmu? Aku tidak sedang pura-pura bahagia dengan mengatakan "Aku baik-baik saja", Sebab tanpamu, sunyi membuatku mati, dan bising membuatku asing. Semoga kita dipertemukan nanti ya, tidak sekarang, entah engkau dengan pasanganmu itu, atau aku bersama dengan kesendirianku hehe Mungkin doa-doaku selalu sampai... Namun tuhan tau apa yang terbaik untukku, yaitu dengan tidak bersamamuKata-kata Sayang untuk pasangan Ada yang lenyap saat kusesap kopi Ialah; pahitnya kenangan yang dulu datang membawa manisnya harapan Bahkan tidur belum memberi ruang Untuk bisa memandang yang tercinta Namun mata yang terpejam Menarik kuat kepada dirimu Bahkan di tengah keramaian Di atas kendaraan, di kerumunan orang. Aku memang berencana untuk mengenal dan lebih dekat denganmu. Namun, sungguh aku tak berencana untuk sakit dan sendiri setelahnya. Kita adalah dua yang satu, beda yang sama, banyak yang tunggal. Yang kita perlukan hanya saling menyesuaikan. Purnamaku telah menunggu Kasih yang tak kunjung sampai Ribuan jalan telah dilalui Namun, tak kunjung menemukan tujuan Doa-doa telah dilantunkan, pada langit yang berselimut awan Hanya berharap jawaban lewat turunnya hujan Cinta itu samudera terdidalam, dan engkau pulau terjauh. Mencapaimu kurela menyelam sekalipun nyawaku tersisa separuh. jangan meminta. jangan berharap. doa itu aku akhiri, karena cukup kau tau, aku masih bahagia dengan cara itu aku menyayangi kamu Kata-kata Manis untuk Kekasih Bicara tentang cinta Kisah-kisah menjelma Tangis dan tawa beriring Hingga makan sepiring Rindu-rindu menggebu Malu-malu memadu Hingga ragu kala temu Kisah klasik yang syahdu Tiada lagi kita, rindu tinggal cerita. Daun telah gugur dari dahan, semoga perpisahan yang menjadi kebaikan. Perpisahan mungkin bersayap Ia mengepak Bersama ingatan Menuju langit Yang telah berubah Menjadi air mata Hai, Puan... Tetaplah menjadi matahari di antara mendung. Hai, Tuan... Tetaplah menjadi kekuatan di antara kebimbangan... Menunggu; Katanya amat jemu Banyak membuang waktu Pikiran jadi tidak karu Makan pun tidak nafsu Tapi bagiku Arti menunggu Tidaklah sejemu itu Karena dengan begitu Kita 'kan lebih dewasa oleh rindu. Cukup sekian cerita panjang tentang lelahnya berjuang Kini saatnya rebah, lalu nikmati tidur panjang Bertabur bintang di langit matamu. Oh, berjuta warna indahnya. Dan aku mohon untuk kali ini, kekasih, janganlah dulu kau berkedip, agar terpuaskan rasaku. Suatu hari nanti rintik hujan Akan tiba di kotamu Dan mengisahkan betapa nyerinya Sebuah kehilangan didalam sebuah musium kata.. hilang-lenyap-lenyap... Kamu menglenyap dan aku kelenyapan. Rumah mana yang akan aku tuju, ketika kamu tidak lagi ada di tempat yang sama sejak hari ini. Perihalmu Sepanjang malam namamu kutangisi Sebab rindu yang mendzalimi Kubisikan perihalnya pada lembaran-lembaran shyam malam Kukirimkan serupa embun pagi dipelataran teras kamarmu Mungkin telah berkertap menguap sebelum kamu temu Setiap hari sepanjang malamku. andai kecemasan ada dalam bentuk kemasan, aku ingin membelikanmu sembilan, untuk oleh-oleh ketika kamu mudik ke didalam kenangan. Mungkin engengkau tuli tidak engkau dengarkah betapa lantangnya aku mengeja tentang mengasihimuKata-kata Puitis untuk pasangan manis Tenanglah, ada aku di depan pintu. Sewaktu-waktu apapabila butuh, buka saja. Cinta!! Kata yang akhirnya berakhir di persemayaman abadi dalam kisah perjalanan kita Masihlah menerka rindu mana yang ingin di tuju Peluk mana yang lebih hangat Serta senyum mana yang teramat membekas Kemudian hati akan menuntun kemana diri harus berlabuh Sepi Ini bukanlah tepi Tiada rasa pedih Berujung Bukan berkabung Aku tak bersedih Mentari Surut di sore hari Tutup tabir langit pergi 'Tuk kembali lagi Asa baru bangkitAksaraku gugur di ujung jemari, setelah titik di ujung puisi. Kini tawamu hanya sisa kerenyahan yang kurekam, dalam setiap kecemasan yang disebut malam. kau rapalkan mantra-mantra engkau buatku bahagia dengan sengaja engkau menautkan rindu begitu erat pada temu engkau yang menggairahkan didalam singkatnya waktu~ Engengkau rindu yang kuarungi; sejauh-jauh usia tidak kutemukan batas dan ujungnya. Sudahi saja semua kegamangan dalam hatimu Buat apa menumbuhkan rasa yang cuma mengalir saja tak tau kapan berhenti tidak ingin mencari di mana muaranya Sementara waktu kian berlari Tanpa ampun menggerus usia Akhiri atau engkau akan menangis sia-sia Engkau cinta yang kuselami; sedidalam-dalam napas tak jua kudapati dasarnya. Tatapanmu, adalah embun yang tidak pernah luruh, segarkan jiwaku, yang telah sekian lama kerontang rapuh. Rasa rindu bercampur ragu Hendak menyapa, namun ambigu Selalu rasa ini timbul memburu Risau hati dililit cemburu Seberapa jauh aku lenyap Seberapa lama aku berkelana kamu tetap tempat paling teduh dijagat raya Akan kuludahi segala kesombonganmu, Bung! kamu begitu merendahkanku. Suatu saat nanti kamu lihatlah, aku pastikan aku yang akan lebih dulu memeluk wanita itu. Saat waktu telah tertutup, Ada hati yang hilang tertiup; Angin dingin dari hujan, Menerbangkan semua kenangan. Kuselipkan namamu di antara sajak dan senja Tapi kau tawarkan malam untuk menghapus jingganya Sama sekali tidak mengerti cara kerja mimpi. Tapi kadang ia menghadirkan orang yang paling kita rindukan tepat waktu Besok aku menduga, Ada mampir yang siap aku sudahi Kemarin aku sempat renung Aku sudah menunggu tepat hari itu sewaktu saja aku yang menjadi dirimu. Sesekali aku lupa akan rindu, ketika tubuhku terkujur dalam mimpi. Memimpikan tentang kisah yang telah kita ukir bersama dan menantikan kita berumah bersama. dengarkah engengkau? suara petir yang bergemuruh getir. rintikan hujan yang seakan menangis perih. dedaunan yang bergoyang ke sana dan kemari seakan ingin berlalu. dan aku, yang berdiam diri didalam diam. petir, hujan, dan dedaunan. mewakili diriku mengekspresikan diri. Kamu terlalu berkilau untuk aku yang redup. Di mendung yang bergelantungan, ada setitik jingga yang mampu kita temukan di rona senja Ya .... Tempat di mana berjuta asa pernah kita pancang Walau telah redup di ujung laut Tapi masih indah menggenang, di samudera kenangan. Di tumbuhkan kembali dalam dada, sebuah kenang dari serpihan warna yang terserak, ialah motif tarantula pada bajumu. Di kedalaman matamu kutemukan keteduhan Sebuah kehangatan yang tidak pernah terjamah Sebuah ketulusan mendidalam dari cinta sejati Dan menyayangimu biar menjadi rahasia paling khusyuk dalam setiap sujudku Kenapa kau pergi, ketika semua baik-baik saja? Apa perlu aku ubah setiap bahagia menjadi luka, agar kau tak lenyap menemui sang kuasa? Dibalik kaca ini aku melihatmu, jatuh satu persatu dan bergantung pada apapun yang engkau mau. Menceritakan tentang langit yang selalu diam saat engkau tinggalkan, dan ketika keringmu menjadi kenangan, aku hanya mengingatmu sebagai tetesan hujan. Tidakkah sama, kamu dan aku? Tidakkah pernah lelah menunggu? Menunggu kabar darimu, yang kian kabur dari dinding kamarku, yang kian pekat didalam didalam ingatanku. Yang selalu enggan untuk jujur berkata saatu itu, rindu, Kekasihku. Ketika langit mendung menghalangi keindahan senja, Apa mungkin sama sebagaimana kamu yang menghalangi rasa rindu ini? —;aku si penikmat senja tak henti mengejarmu Berdarah-darah mengasihi Paling muka sering diterima tidak pantang hingga cinta bernyawa Menangis tanpa kau tahu Mencinta tanpa lelah Begitulah cintanya Masih membara meski susah; kisahnya Debaran hati yang tidak menentu Ketika hembusan rindu sengaja bertamu Hadirmu, melemahkan nafsuku Senyumu, menghangatkan jiwakuKumpulan kata kata cinta laila majnun Bikin Nangisoleh jagolamarantag kata bijak
Padahaldulu pastilah kata-kata tersebut bakal kulanjutkan dengan, “Kaya wadon bae!” 😛 Jadilah aku mangkel-mangkel waktu membaca “Layla & Majnun”-nya Nizami Ganjavi, terutama dengan tingkahnya Qais – yang nantinya dapat julukan sebagai “majnun” alias gila – yang benar-benar aduh, nggak tau, deh, aku harus bilang apa sama
Suatuhari, tiga anak laki-laki, sahabatnya yang datang mengunjunginya demikian terharu oleh penderitaan dan kepedihan Majnun sehingga mereka bertekad membantunya untuk berjumpa kembali dengan Laila. Rencana mereka sangat cerdik. Esoknya, mereka dan Majnun mendekati rumah Laila dengan menyamar sebagai wanita.
Untukketahui sama ada filem ini akan berakhir sama seperti kisah lagenda Layla Majnun daripada Timur Tengah yang salah satu versinya berakhir dengan Qais yang menjadi gila apabila cintanya pada Laila dihalang ayah
Kami membahas beberapa hal strategis dalam hal kerjasama antara PWI dengan Pemerintah Azerbaijan,’’ kata Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari. Atal menerima kunjungan H.E Jalal Mirzayev, Duta Besar Azerbaijan untuk Republik Indonesia (dan merangkap untuk Singapura, Filipina, dan Timor Leste) di Kantor PWI Pusat, Jakarta pada Jumat petang (19/32021).
. 412 181 88 171 224 482 429 179

kata kata laila majnun